Mohon tunggu...
Nabila Nurul Aini
Nabila Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

hobi mancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Berorientasi Layanan Publik ala Tri Rismaharini

21 Mei 2024   23:10 Diperbarui: 21 Mei 2024   23:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun memiliki banyak kelebihan, kepemimpinan Tri Rismaharini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks. Pertama, resistensi birokrasi. Menghadapi birokrasi yang kerap kali lamban dan resisten terhadap perubahan adalah tantangan besar. Risma sering kali harus berjuang melawan mentalitas status quo yang ada di dalam birokrasi untuk mendorong reformasi dan inovasi dalam pelayanan publik.

Kedua, ekspektasi publik yang tinggi. Kesuksesan Risma dalam mengubah Surabaya telah menciptakan ekspektasi tinggi dari masyarakat, terutama saat ia menjabat sebagai Menteri Sosial. Masyarakat berharap bahwa ia mampu membawa perubahan signifikan di tingkat nasional sebagaimana yang telah ia lakukan di Surabaya. Memenuhi ekspektasi ini tentu bukanlah tugas yang mudah, terutama dengan keterbatasan sumber daya dan tantangan yang berbeda di tingkat nasional.

Ketiga, tantangan sosial dan ekonomi. Sebagai Menteri Sosial, Risma dihadapkan pada masalah sosial dan ekonomi yang kompleks, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, dan penanganan bencana. Menyelesaikan masalah-masalah ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, serta kerjasama yang erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta.

Peluang dalam Kepemimpinannya

Di samping tantangan, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Tri Rismaharini untuk memperkuat kepemimpinannya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pertama, potensi inovasi dalam pelayanan sosial. Pengalaman Risma dalam mengembangkan inovasi pelayanan publik di Surabaya dapat diterapkan dalam skala yang lebih luas di tingkat nasional. Misalnya, pengembangan sistem e-government di Kementerian Sosial untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pelayanan sosial.

Kedua, penguatan kerjasama antar lembaga. Sebagai Menteri Sosial, Risma memiliki peluang untuk memperkuat kerjasama antar lembaga pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Kolaborasi yang baik antar lembaga dapat meningkatkan efektivitas program-program sosial dan memastikan bahwa bantuan dan layanan mencapai masyarakat yang membutuhkan.

Ketiga, dukungan dari masyarakat dan komunitas. Kepemimpinan Risma yang proaktif dan responsif telah mendapatkan dukungan luas dari masyarakat. Dukungan ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program-program sosial dan pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program-program sosial dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.

Keempat, penggunaan teknologi. Di era digital ini, teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan pelayanan sosial. Risma dapat memanfaatkan teknologi untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan sosial, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mengumpulkan data yang akurat untuk perencanaan dan evaluasi program.

Kesimpulan

Kepemimpinan Tri Rismaharini yang berorientasi pada layanan publik menawarkan banyak pelajaran berharga bagi para pemimpin masa kini. Kepedulian terhadap masyarakat, kerja keras, inovasi dalam pelayanan publik, serta transparansi dan akuntabilitas adalah perilaku-perilaku yang patut dicontoh. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Risma memiliki peluang besar untuk memperkuat kepemimpinannya dan memberikan dampak positif yang lebih luas melalui peran barunya sebagai Menteri Sosial. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi, Risma dapat terus menginspirasi dan memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun