Para ilmuwan berhasil menggunakan model komputer untuk suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Hal itu menjadikan para ilmuwan lebih mudah untuk mengetahui prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca. Dampaknya seperti gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil, curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini, dan badai akan lebih sering terjadi.
2. Gangguan Ekologi
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi kearah kutub atau keatas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
3. Penyebaran Penyakit
Temperatur yang panas dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub Utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam seperti banjir, badai, dan kematian akibat trauma.
4. Pergeseran Ekosistem
Kenaikan suhu global dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui vektor. Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya daerah ekosistem baru untuk nyamuk berkembang biak. Dengan adanya perubahan iklim seperti itu, maka ada beberapa spesies vektor penyakit virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu.
5. Menurunnya Hasil Pertanian
Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan yaitu kekeringan di wilayah pertanian yang mengakibatkan tanaman pertanian menjadi rusak sehingga hasil panen menurun.
C. PENCEGAHAN
Cara mencegah agar tidak lebih lanjut terjadinya pemanasan global dapat dilakukan sebagai berikut: