"Para kaum intelektual, pemimpin pergerakan kebangsaan, mereka bekerja melalui jaringan-jaringan kecil, sebutlah sebagai minoritas kreatif. Minoritas kreatif ini adalah anak muda yang bisa memproduksi hal-hal yang inovatif dengan menggerakkan anak muda lain yang jumlahnya lebih besar, dan biasanya minoritas kreatif ini hadir dengan semangat kolektif. Tak heran jika lebih dari 90 persen anak muda menginginkan kebinet diisi anak muda. Ini semangat bersama," pungkas sejarawan yang juga pemimpin penerbit buku Komunitas Bambu ini.
Selain itu isu politik, sektor kewirausahaan juga menjadi perhatian anak muda sebagaimana disinggung di dalam survei. Mayoritas opinion leader anak muda setuju  pengembangan. UMKM harus menitikberatkan pada peran dan pemberdayaan anak muda. Sebagian besar responden menyebut bantuan modal dan pendampingan oleh pemerintah menjadi kunci untuk pengembangan UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H