Dari hasil rekapitulasi suara sementara  pilkada serentak 2018 menyebutkan, Partai Golkar menang di 91 dari 171 daerah atau setara dengan 53,22 persen suara.
Data kemenangan ini sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus akhir pekan lalu. Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Digitroops Indonesia Fahd Pahdepie melihat kemenangan Golkar ini tidak lepas dari kandidat yang diusungnya yang sudah terproses matang dan tepat. Hasilnya, pasangan calon yang diusung mampu bersaing dengan calon kepala daerah lainnya.
"Jarang seperti ini, partai besar merekrut calon-calon yang tepat untuk pilkada. Partai Golkar juga punya kerendahan hati untuk berkoalisi dengan partai lainnya, sehingga menawarkan calon-calon yang diinginkan masyarakat," ujar Fahd dalam diskusi yang digelar komunitas @TentangGolkar di Kafe Ruang Tengah, Tangerang Selatan, Jumat (06/07/2018).
Bila ingin kesuksesan Partai Golkar berlanjut hingga Pemilihan Legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang, Fahd menyarankan agar partai yang berlambang pohon beringin itu untuk mengambil kantong suara terbesar di Indonesia. Salah satunya melalui suara anak-anak muda atau pemilih pemula.
"Disinilah letak tantangan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Apakah bisa partai yang sudah berusia puluhan tahun itu merangkul generasi milenial. Bisa enggak partai politik mengkapitalisasi anak muda ?" kata dia.
Seraya menjawab pertanyaan Fahd, Ketua DPD 1 Partai Golkar Provinsi Banten Fitron Nur Ikhsan mengatakan, saat ini banyak anak muda yang mulai tertarik dengan Partai Golkar. Buktinya saja, seperti yang dilakukan komunitas @TentangGolkar yang rutin menggelar diskusi terkait informasi terkini Partai Golkar.
"Golkar membuka untuk anak muda bergabung. Kami berusaha menjadi partai yang mampu beradaptasi dengan siapa saja dan dalam keadaan apapun" pungkas Fitron.
Fitron memaparkan ada yang unik dari partainya. Pasalnya, Partai Golkar dari awal didesign siap dengan konflik dan memutuskan untuk mengambil peran dan keuntungan dari politik saat ini.
"Dalam Partai Golkar, figur ketokohan sang ketua partai di daerah sangat berperan dan cukup menentukan, karena suara caleg sering kali lebih tinggi dari suara partai. Partai Golkar sangat siap dan sangat layak menyodorkan kader terbaiknya untuk dapat maju menjadi wapres mendampingi Jokowi," tandasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H