Mohon tunggu...
Arun Dina
Arun Dina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

RI-Bangladesh Perkokoh Kerjasama Industri KA hingga Pakan Ternak

29 Maret 2018   15:31 Diperbarui: 29 Maret 2018   15:30 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral yang sangat baik, terutama dalam hal penguatan kerja sama di bidang ekonomi khususnya sektor industri. Hal ini terlihat dari nilai perdagangan kedua negara yang mengalami peningkatan, di mana tahun 2014 mencapai USD1,38 miliar dan menjadi USD1,65 miliar pada tahun 2017.

"Ekspor komoditas utama Indonesia antara lain CPO, kereta api dan komponennya, serta kertas karton. Sedangkan, impor barang terbesar dari Bangladesh yaitu benang," terang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara Perayaan Hari Kemerdekaan ke-47 Bangladesh di Jakarta, belum lama ini.

Di dalam kesempatan tersebut, Menperin mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadap Bangladesh yang telah mempercayai PT INKA untuk mendukung dalam pengembangan konektivitas Bangladesh. Perusahaan industri kereta api ini secara bertahap mengirimkan 400 gerbong kereta ke Bangladesh.

"Kerjasama antara PT INKA dengan Kereta Api Bangladesh dalam pembelian gerbong kereta api sudah ditandatangani sejak tahun 2017. Hal ini akan menjadi tonggak sejarah berbagai peningkatan kerjasama kedua belah pihak untuk yang akan datang," tutur Airlangga.

Selain itu, Menperin menyampaikan, bahwa PT. Japfa Comfeed Indonesia berencana mendirikan pabrik baru di Bangladesh yang akan fokus menghasilkan produk pakan ternak. Ini menandakan geliat industri nasional yang mampu berinvestasi dan melakukan ekspansi di luar negeri, sekaligus menunjukkan daya saingnya di tingkat global.

"Ke depannya, kerjasama ini akan diarahkan langsung untuk membentuk usaha bersama dalam komponen permesinan dan pemeliharaannya, serta kerjasama teknis atau peningkatan kapasitas tenaga kerja Bangladesh," tutur Airlangga.

Menperin meyakini, peluang kerjasama kedua negara masih sangat luas dan menjanjikan mengingat adanya potensi besar pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Bangladesh.

"Indonesia punya pasar yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Pemerintah Indonesia juga terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan bagi para pelaku industri untuk menjalankan usaha," ujarnya.

Sementara, Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmal Kabir mengungkapkan, Pemerintah Bangladesh sangat senang bisa bermitra dengan Indonesia di segala bidang dan berharap hubungan bilateral ini akan semakin meningkat ke depannya.

Azmal menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Joko Widodo yang sudah berkesempatan untuk mengunjungi Bangladesh dan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. Menurut ia, selain melakukan pertemuan bilateral, Jokowi juga menyambangi pengungsi Rohingya.

"Di sepanjang perjalanan, saat itu, masyarakat Cox's Bazar turut menyambut kedatangan Jokowi. Kedatangan Jokowi ke Cox's Bazar tersebut juga bersamaan dengan pemberian bantuan dari Indonesia berupa makanan dan obat-obatan," tandasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun