Mohon tunggu...
ranny m
ranny m Mohon Tunggu... Administrasi - maroon lover

Manusia dg keberagaman minat dan harap. Menjadi penulis adalah salah satunya. Salah duanya bikin film. Salah tiganya siaran lagi. Salah empatnya? Waduh abis dong nilainya kalo salahnya banyak hehe..

Selanjutnya

Tutup

Film

Spiderman dan Penjahat Kekinian

4 Juli 2019   09:24 Diperbarui: 4 Juli 2019   09:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spiderman : Far From Home sedang tayang di Indonesia sejak kemarin(3/07). Kebetulan saya berkesempatan nonton setelah pulang kantor.  Secara keseluruhan, film ini saya katakan bagus. Kalo boleh nilai, saya kasih 4,2/5 deh!

Nggak tau deh, yang saya bahas di bawah ini masuk kategori spoiler atau nggak. Film ini sukses bikin saya gondok maksimal dan tercengang-cengang dengan pilihan tindak kejahatan yang dilakukan karakter antagonisnya. Berasa kayak ditampar dan disadarkan, "Iya ya, penjahat jaman now ini emang kayak gini cara kerjanya."

Btw, saya emang nggak ngikutin komik Spiderman atau pun MCU lainnya, jadi emang nggak bisa nebak siapa musuh atau penjahatnya. Tapi toh jika pun baca komiknya, belum tentu filmnya persis jiplak cerita komik. Kalo persis komik, mungkin ceritanya akan terkesan too old alias nggak kekinian alias nggak dekat dengan realita kehidupan abad ini.

Balik lagi ke lawannya Spiderman kali ini. Sungguh! Dari sekian banyak film MCU yang saya tonton, dari sekian banyak lawannya superhero yang tengil-tengil, baru kali ini saya nggak suka banget sama karakter si penjahat! Kalo yang lain, paling kan rebutan benda, pengen menguasai bumi atau dendam-dendam yang berakhir insaf gitu.  Terus, kalo yang lain kan jago-jagoan fisik, baik keahlian menggunakan senjata maupun dengan tangan kosong. Kalo yang ini? Dih cuih! Sebal maksimal!

Mungkin bagi yang baca komiknya, akan tau dari awal siapa penjahatnya, tapi tetep aja nggak tau kan gimana kejahatannya? Yah seperti realita kehidupan akhir-akhir ini lah. Perang nggak pake senjata, cukup pake teknologi virtual. Nggak pake baku hantam, cukup pake video yang dipotong lalu viral. Padahal, videonya cuma beberapa detik, dan seluruh dunia mendadak jadi hakim paling benar tanpa peduli seperti apa video keseluruhannya. Yah seperti itulah kira-kira yang bikin saya nggak suka banget dengan penjahatnya kali ini.

Jadi, kalo ditanya kekuatan penjahatnya ini apa? Jago playing victim!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun