Lihat sendiri wajah Jokowi terlihat bukti kerja nyata yang kelelahan dibanding wajah Pak JK yang selalu bugar terlihat santai. Wakil Presiden JK sering berseberangan denga Pak Jokowi dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia.Â
Sebagai orang nomor 2 Republik Indonesia jika ingin mengkritik tidak di depan publik. Sebagai pembantu presiden harusnya mendukung kinerja kerja Jokowi jika pun ingin menasihati ya harus di internal publik.
Reputasi JK untuk bangsa Indonesia ini patut dipertanyakan ketika dipecat masa pemerintahan Abdurrahman Wahid. Justru di era pembangunan infrasruktur yang dibangun Jokowi untuk kepentinga rakyat kecil di Sulawesi maupun di daerah-daerah luar Jawa untuk terus bekerja.Â
Tidak ada alasan rakyat kecil malas bekerja karena tidak ada jalanan. Pak JK sendiri sebelum menjadi wapres Jokowi mengatakan Republik ini hancur jika dipimpin Jokowi kata Prof. Hikam.Â
Apalagi Pak Prabowo mengatakan Indonesia tahun 2030 aka bubar jika tidak dipimpin olehnya. JK sebagai wakil presiden sebaiknya bersikap hati-hati dalam merespon Jokowi yang ingin mendobrak para elit kaya yang selalu berseberangan dengan petahana.
Para orang kaya merasa kebakaran jenggot jika pemasukan berkurang dengan adanya kebijakan Jokowi yang tidak berpihak pada orang kaya.Â
Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia terutama yang kaya diajak harus rela berlapa-lapar dan menghemat demi pembangunan pemerataan Indonesia. Bukan para orang kaya saling serang untuk merebut satu sama lain atau menindas rakyat kecil yang ingin besar.
Jokowi sendiri menjadi orang besar yang maju di DKI Jakarta juga karena bantuan uang Prabowo yang selalu diungkap-ungkap di tahun panas ini. JK sendiri yang menjadi cawapres 2014 juga membiayai dana kampanye untuk memenangkan pasangan Jokowi sebagai Capres 2014.Â
Di sini Jokowi berani mendobrak bahwa dirinya maju sebagai presiden bukan karena keinginan pribadi sebagaimana wawancara sewaktu menjabat gubernur DKI. Para pembesar partai PDI terutama Ibu Megawati ingin mengangkat Jokowi yang sedang menjadi media darling dan sanjungan masyarakat sewaktu di Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H