Mohon tunggu...
Maulana Ghozali
Maulana Ghozali Mohon Tunggu... lainnya -

Diam itu belajar memahami. || My Blog: https://pemilu-cerdas.blogspot.com/ ||

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pukulan Keras Islam Modernis di Pilpres 2019, Prabowo, Habibie, dan Wiranto

26 Februari 2019   04:29 Diperbarui: 26 Februari 2019   07:42 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kini Islam Modernis saling berbeda pandangan, Jika Pak Wiranto ada di kekuasaan Pak Jokowi, Pak Habibie beristirahat di kampung halamanya, dan Pak Prabowo masih terus menggalang Islam modernis untuk merebut kekuasaan RI.

Sekiranya Pak Habibie turun tangan membenahi atau membiarkan begitu saja perkelahian antar Islam Modernis jika ingin menjadi Bapak Bangsa. Mereka Islam Modernis tumbuh besar secara cepat di masa pemerintahan Pak SBY hanya untuk mencapatkan suaranya tidak seperti Pak Jokowi. Namun Pak SBY kini mendukung Pak Jokowi daripada harus mendukung Pak Prabowo. 

Disini terlihat jelas gerakan yang lebih mengutamakan kekerasan tidak akan bisa mengubah dasar asas Pancasila. Jauh sebelumnya waktu masa-masa pasca kemerdekaan yang ingin menerapkan dasar-dasar negara Islam (Piagam Jakarta) yang juga kalah telak melalui diskusi dan perdebatan alot.

Marilah persaingan Pilpres dilaksanakan secara bijaksana, sepanas apapun tetap mendinginkan kepala. Jangan sekali-kali mudah emosi atau marah dalam memenangkan Pilpres 2019. Berdasarkan riset orang yang mudah emosi adalah orang-orang yang akal pikirannya dangkal. Dalam tulisan ini penulis jelas DukungJokowiMaruf yang jauh dari friksi-friksi kepentingan elit. Mari para pembaca lebih cerdas untuk memilih dan tetap terus belajar hingga ke liang lahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun