Mohon tunggu...
Maulana Ghozali
Maulana Ghozali Mohon Tunggu... lainnya -

Diam itu belajar memahami. || My Blog: https://pemilu-cerdas.blogspot.com/ ||

Selanjutnya

Tutup

Money

Langkah Strategis MEA Melawan Dunia

31 Mei 2016   10:46 Diperbarui: 31 Mei 2016   11:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita sudah mengenal apa dari MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sebuah definisi yang tidak hanya tentang integrasi pasar tunggal atau pasar bebas. Pasar Bebas di kawasan Asia Tenggara. Penulis hany mencoba berasumsi dari sekian realita yang pernah terjadi. Adapun benar atau salah itu tergantung dari pihak pemerintah atau lembaga yang terkait. Ada beberapa tebakan dari penulis berikan, dari adanya sebuah kerja sama di negara Asia Tenggara.

MEA mungkin bisa dibilang sebagai ancaman sekaligus tantangan dari adanya integrasi pasar tunggal atau pasar bebas. Sebuah arena percaturan perebutan untuk membangun sebuah pertahanan dari dahulu kala. Sudah ada perjanjian dari tahun 1992 (yang bisa dicari sendiri sejarah ASEAN) yang akhirnya melahirkan AFTA secara mengikat dan final bahwa ini adalah perjanjian dari bapak pendiri bangsa. Yang mana generasi penerus hanya mencoba mempelajari arti maksud dari sebuah perjanjian di negara-negara Asia Tenggara.

Berikut ini beberapa tebakan dari seorang penulis biasa. Pertama, MEA bukan sebuah ancaman dari sebuah adanya integrasi pasar bebas. Kedua, Pemerintah Indonesia sangat berperan dan memiliki pengaruh besar terhadap negara asia tenggara dalam menyukseskan MEA. Ketiga, MEA ingin membangun sebuah wilayah kerajaan yang selama ini menjadi objek untuk berubah menjadi subjek untuk menyerang kawasan lain. Langsung saja penulis akan menjabarkan satu per satu.

Semua negara di Asia Tenggara terpaksa mau tidak mau harus saling membahu dan gotong royong demi mempertahankan wilayahnya dari pihak asing diluar Asia Tenggara. Artinya ada percepatan pembangunan di seluruh sektor baik infrastruktur produksi, distribusi dan konsumsi. Kesadaran untuk saling berbagi peran, siapa yang berani melawan terdepan dan siapa yang mensupport dari belakang. Artinya ada sebuah strategi dari setiap negara Asia Tenggara siapa yang terkuat dan terkaya harus berani berbincang berdiplomasi di luar negara selain Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Thailand). Sementara negara lain mensupport keubutuhan pasar lokal dari setiap negara. Intinya siapa negara yang ditugaskan untuk berekspansi di luar Asia Tenggara siapa-siapa negara yang mengurus urusan dapur asia Tenggara.

Indonesia diprediksikan akan menjadi negara adidaya terbesar dan terkaya di seluruh dunia. Dengan iklim yang stabil, luas wilayah yang besar, penduduk  terbesar dan berkualitas tinggi. Mulai dari sini pemerintah serius membangun sebuah SDM yang berkualitas dan berdedikasi tinggi terhadap negaranya dengan jumlah yang sangat banyak. Tidak heran jika negara di sekitar kawasan Indonesia mau tidak mau akan bergabung dan bekerjasama dengan Indonesia. Mereka  tidak mungkin bergabung dengan Rusia, China, India atau Amerika karena jaraknya terlalu jauh. Hubungan jarak jauh dengan kecanggihan teknologi apapun tidak akan bisa berjalan efektif. Perlu biaya mahal dan kepercayaan yang tidak bisa dibangun secara cepat. Sementara dengan Indonesia orang se Asia Tenggara akan berfikir bahwa kita masih satu saudara masih banyak kemiripan jadi saling mengerti tipikal karakter orang Asia tenggara.

Membangun sebuah kerajaan baru di kawasan Asia Tenggara. Tentu hanya sebuah kerajaan yang menang adalah sebuah kerajaan yang telah diberi kelebihan wilayah atau geografi yang subur lah yang akan menang. Para pemangku kepentingan negara Asia Tenggara mulai menyadari selama ini wilayah Asia tenggara selalu dijadikan arena pertempuran. Sebuah medan perang yang selalu diobrak-abrik dari para pendatang. Sehingga orang yang tinggal di kawasan ini merasa bukan di rumah sendiri. Mereka menyadari ini (Asia Tenggara) rumah kami bukan tempat untuk bermain-main apalagi untuk bertempur dari maraknya produk dan kepentingan luar negeri yang mempengaruhi dari setiap negara Asia Tenggara. Mereka Menyadari sudah saatnya kami menyerang Eropa, Amerika, China, dan Rusia yang selalu adem ayem aja.

Ini hanya sebuah pemikiran dari penulis yang mencoba menebak dari setiap rencana-rencana yang tercipta. Kiranya penulis sudah bisa menerka apa yang akan terjadi. Benar atau salah bisa dilihat di 10 tahun mendatang. Pemikiran ini bisa dijabarkan sendiri dari para pembaca. Saya kira masa depan dunia apakah akan berakhir dengan cara yang mengasyikkan atau merugikan bagi kita semua. Karena Bumi ini gak sendirian, masih ada planet lain yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk ditinngali buat cucu-cucu kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun