Mohon tunggu...
Wahdaniyah AP
Wahdaniyah AP Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maraknya Kasus Siswa "Hajar" Guru, Ini Peran Konseling Teraupetik

31 Maret 2019   09:45 Diperbarui: 31 Maret 2019   10:30 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia pendidikan tengah dilanda pilu mengenai beberapa kasus pelajar yang sudah tak lagi mentaati guru dan kepala sekolah, bahkan melakukan kekerasan pada mereka. Berikut data-data yang saya temukan dari beberapa channel berita online.

1. Dikutip dari Liputan6.com, Kepala Sekolah di Pekanbaru yang babak belur lantaran dihajar siswa kelas XII inisial ADT alias AD yang sedang mengamuk.

2.  Dikutip dari Bangkapos.com, Seorang guru Seni Rupa, Ahmad Budi Cahyono (26), meninggal dunia di RSU dr Soetomo, Surabaya, Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 21.40 WIB. Meninggalnya Budi, panggilan almarhum, warga Desea Jrengik, Kecamatan Jrengik, Sampang, lantaran diduga pembuluh otak di leher belakang pecah, setelah siang harinya dianiaya siswanya sendiri, MHL, siswa kelas XI, di teras depan kelas.

3. Dikutip dari Kompas.com, Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darrusalam, Kecamatan Pontianak Timur, Nuzul Kurniawati menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya sendiri berinisial NF, Rabu (7/3/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

4. Dikutip dari Rakyat Independen.co.id, nampak sejumlah siswa dengan pakaian batik hijau menantang sang guru berkelahi dikelas. Terlihat tiga siswa mendorong-dorong tubuh gurunya yang sudah tua tersebut. Tak hanya itu, beberapa diantara lainnya mencoba memukul dan menendang si guru. Guru tersebut lantas memberikan perlawanan dengan mencoba memukul balik muridnya itu. 

Disaat inilah ketika sang guru memukul, para murid lainnya yang berada dibelakang seketika maju. Dan secara bersama-sama mendekati si guru tersebut untuk memukul. Diduga video kejadian tersebut terjadi di sekolah menegah kejuruan (SMK) di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Dalam kasus ini, peran konseling terapeutik kepada siswa sangat dibutuhkan.

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong dan mengajarkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Perawat berusaha mengungkap perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan (Purwanto, 1994). 

Menurut Carl Rogers, komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien atau proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan pada klien. 

Sebelum siswa menjalani ganjaran hukuman atas kekerasan kepada guru, pihak BK berperan melakukan komunikasi terapeutik untuk mereka, karena salah satu tujuan komunikasi terapeutik sendiri adalah untuk membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan. 

Pihak BK dapat mengidentifikasikan masalah yang menjadi motif siswa tersebut melakukan kekerasan. Berangkat dari masalah yang teridentifikasi tersebut, pihak BK dapat melakukan komunikasi yang sehat yang dapat mendorong proses pemulihan siswa dengan cara berkomunikasi santai bak teman sebaya agar siswa merasa nyaman dalam berkomunikasi. 

Dengan demikian, selain siswa dapat menyadari bahwa tindakannya tersebut sangat tidak baik, ia juga tidak mengulangi lagi. Selain itu, dari mengenali motif siswa melakukan tindak kekerasan, pihak BK juga dapat menghimbau kepada seluruh siswa di sekolah yang bersangkutan sebagai wujud dari tindakan preventif agar tidak ada lagi siswa yang terjerat kasus kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun