Pertarungan semakin seru di set keempat, kedua tim saling kejar mengejar angka. Timnas sempat memimpin dengan 18-16. Tetapi anak-anak Thailand mampu menyamakan 18-18. Dan, spike Agil Angga Anggara keluar membuat kedudukan 18-19.
Jual beli serangan mewarnai set ini. Timnas Merah Putih menolak menyerah, sempat tertinggal 22-24, lagi-lagi skuad Garuda mampu membuat keadaan kembali imbang 24-24.
Indonesia bahkan mampu meraih set point lebih dulu saat 26-25 ketika smash opposite Amornthep Khonhan melebar. Namun, Thailand menunjukan kekuatan mentalnya dengan membalikkan keadaan melalui block Kissada Nilsawai yang bisa meredam spike Agil Angga, puncaknya adalah smash Anurak Phanram menulik telak di bagian belakang lapangan Indonesia.
Thailand mengakhir laga di set 4 dengan 28-26 dan keluar sebagai juara SEA V League 2024 leg 2.
Asisten pelatih timnas Indonesia, Anwar Sadat mengungkapkan bahwa kurang baiknya receive jadi faktor yang membuat anak-anaknya kesulitan mengembangkan serangan terutama di set 1.
"Di set pertama, anak-anak kalah di receive sehingga serangan jadi mudah terbaca karena hanya punya satu opsi serangan. Kita coba perbaiki. Di set 2 kita juga banyak jebol diblock dan pertahanan," ungkapnya usai pertandingan.
Selain itu, pelatih yang juga menanggani klub Jakarta Garuda Jaya di Proliga 2024 ini mengakui jika block Thailand berjalan dengan cukup baik dalam membaca arah serangan Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Anwar Sadat juga mengakui ada faktor kelelahan yang dialami anak asuhnya, terlebih di pertandingan melawan Vietnam sehari sebelumnya timnas Indonesia harus bermain dalam 5 set.
"Faktor kelelahan pasti ada, tapi anak-anak bertekad untuk juara di sini jadi dipush dan berusaha untuk maksimal ," tutur pelatih asal Jabar.
Sementara itu, pelatih Thailand, Park Kiwon mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangan timnya adalah bermain sebagai satu kesatuan tim. Selain itu kejelian pelatih asal Korea Selatan itu dengan menempatkan Napadeth Bhinijdee sebagai opposite menjadi keputusan tepat.