Tak ingin menyerah, Fahreza Rakha dkk mengambil inisiatif bermain lebih agresif dan menekan melalui serve di set 4. Strategi tersebut berhasil merusak ritme permainan Vietnam dan membuat Indonesia langsung tancap gas dengan keunggulan 9-4.
Indonesia menyudahi laga di set 4 dengan kemenangan 25-16 dan memaksakan pertandingan berjalan hingga 5 set.
Di set penentuan, Boy Arnez menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain masa depan Indonesia. Penampilan impresifnya di set 5 ini membuat Indonesia mampu keluar dari tekanan, 6 poin yang dicetaknya berkontribusi membawa tim Merah Putih menaklukan Vietnam dengan 15-13.
Kemenangan tersebut turut menambah panjang rekor tak terkalahkan timnas Indonesia dari skuad Vietnam. Di leg 1 pekan lalu, tim Garuda juga memenangi laga lewat pertandingan full set 3-2 (21-25, 25-21, 19-25, 25-22, 15-12).
Meski demikian, kemenangan 3-2 ini membuat Indonesia sementara harus turun dari puncak klasemen sementara SEA V League leg 2. Indonesia mengemas 5 poin hasil dari 2 kali pertandingan, sedangkan Thailand yang kini berada di peringkat pertama meraih hasil sempurna 6 poin setelah menundukkan Filipina 3-0.
Ditemui usai laga, pelatih timnas Li Qiujiang mengakui kalau tim asuhannya terlalu lelah pada laga tersebut. "Anak-anak terlalu capek fisiknya. Beruntung kita bisa menang," ujarnya.
Selain itu, tambah pelatih itu, Vietnam bermain cukup baik di Yogyakarta itu. "Mereka (Vietnam) bermain bagus," tambahnya
Sementara itu, manager timnas Indonesia Zulfarshah mengapresiasi performa dan daya juang pemain-pemain Indonesia di pertandingan ini.
"Penampilan anak-anak hari ini luar biasa. Mereka bisa menjalankan dengan baik instruksi dan strategi yang diramu pelatih Li Qiujiang," ungkap Zulfarshah.
Lebih lanjut, manager yang juga merupakan mantan pemain nasional ini mengatakan bahwa kemenangan dari Vietnam jadi modal yang baik menghadapi Thailand dan membalas kekalahan yang diderita di leg 1 SEA V League lalu.