"Proliga sangat mempengaruhi dan menaikkan kepercayaan diri, di sana biasa lawan pemain senior ketika di Kejuaraan Asia lawan yang seumuran kami bisa bermain lepas," ungkapnya.
Proliga 2024 memang ibarat "sekolah" bagi para pemain muda Jakarta Garuda Jaya, mereka yang diproyeksinya untuk tampil di Asian Men's U20 Championship ini diberi ruang untuk belajar dan ditempa langsung oleh para pemain senior lokal maupun asing yang tak hanya unggul kemampuan tapi juga pengalaman.
Soal mentalitas, jangan tanya. Di Proliga 2024, Dawuda dan rekan-rekannya dituntut untuk tak hanya mampu menghadapi tekanan dari internal tapi juga dari lawan dan para pendukung yang hadir memadati venue pertandingan, bahkan komentar dan kritik pedas juga kerap datang dari para penonton yang melihat dan memantau setiap penampilan anak-anak Garuda Jaya.
Namun, selaiknya anak sekolah yang sedang belajar, momen Proliga 2024 diakui pemain asal DKI Jakarta ini memiliki banyak dampak positif untuk mengangkat performanya di event yang sesungguhnya yakni Asian Men's U20 Championship 2024.
Naiknya kepercayaan diri, mentalitas, dan performa timnas U20 Indonesia juga tak luput dari didikan staf kepelatihan. Di bawah asuhan Li Qiujiang dibantu Joni Sugiyatno dan Anwar Sadat, para pemain muda ini menjalani latihan fisik yang berat dan disiplin.
Kedisiplinan para staf pelatih tersebut juga turut membantu membawa perubahan yang berarti bagi penampilan ciamik Indonesia di Surabaya.
"Mr Li orang yang keras dan disiplin waktu. Tapi dengan karakternya dia yang seperti  itu juga turut membantu membentuk karakter kami menjadi pemain yang lebih kuat."
Masa-masa latihan di timnas memang diakui Dawuda menjadi masa yang paling berat selama beberapa bulan ke belakang. Namun, dirinya juga menyadari bahwa itu adalah bagian dari proses yang harus dijalani.
"Masa paling sulit ketika menjalani latihan setiap hari. Tapi itu kan bagian dari proses dan proses memang tidak pernah mengkhianati hasil," katanya.