Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Rematch Lawan Jepang di Perebutan Ranking 3, Akankah Berakhir Bahagia untuk Indonesia?

30 Juli 2024   13:55 Diperbarui: 30 Juli 2024   16:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Middle blocker Indonesia, Darda Mulya melakukan serangan ke arah Iran. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Timnas voli putra U20 Indonesia akan kembali jumpa Jepang di pertandingan perebutan tempat 3 Asian Men's U20 Championship 2024 yang akan digelar Selasa (30/7/2024).

Laga ulangan ini tercipta setelah Indonesia tunduk dari Iran di semifinal dengan skor telak 0-3 (21-25, 14-25, 16-25). Sementara Jepang lebih dulu menyerah dari Korea Selatan di pertandingan panjang yang berlangsung 5 set dengan kekalahan tipis 2-3 (20-25, 19-25, 25-21, 25-21, 11-15).

Pada duel yang mempertemukan Indonesia dengan Iran yang terjadi di Jawa Pos Arena, perubahan starting six dilakukan pelatih Li Qiujiang. Outside hitter Farchan Vachrezy yang selalu masuk dalam daftar 6 pemain pertama yang diturunkan Indonesia memulai laga dari bangku cadangan. Sebagai gantinya Rangga Putra yang kembali bugar setelah mengalami cedera jadi pilihan utama.

Set pertama berlangsung alot. Krisna dkk mampu memberikan perlawanan sengit, beberapa kali float serve yang dilakukan pemain Indonesia mampu menyulitkan penerimaan bola pertama Iran. Bahkan sempat terjadi mega rally ketika di poin 13-15.

Sayang, mendekati angka akhir punggawa muda Indonesia justru kerap melakukan kesalahan sendiri. Sang juara bertahan, Iran tidak terbendung dan menutup set pertama dengan menang 25-21.

Middle blocker Indonesia, Darda Mulya melakukan serangan ke arah Iran. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)
Middle blocker Indonesia, Darda Mulya melakukan serangan ke arah Iran. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Memasuki set kedua, Iran mulai menunjukkan ketangguhannya dan tidak memberi kesempatan anak-anak Garuda Jaya mengembangkan permainan. Beberapa kali variasi serangan Indonesia mampu dibaca dengan baik dan diblock pemain Iran. Iran unggul jauh 20-9 dan menutup set kedua dengan skor 25-14.

Menemukan ritme permainan, Iran masih terus memberikan tekanan pada Indonesia di set 3. Block rapat Pouya Ariakhah dkk secara beruntun mampu menghasilkan poin. Set ketiga mutlak menjadi milik Iran 25-16.

Mengomentari penampilan Indonesia yang sempat memberikan perlawanan di set pertama namun kedodoran di dua set setelahnya, asisten pelatih Indonesia, Joni Sugiyatno mengatakan bahwa anak asuhnya lemah di pertahanan, baik block dan posisi belakang.

"Anak-anak di set 1 mampu imbang, tapi mendekati poin akhir terlalu banyak buang poin, seperti dari freeball yang harusnya bisa jadi poin tidak bisa dimanfaatkan," ujar Joni.

Lebih lanjut Joni mengakui bahwa Iran unggul di defense dan kekuatan servis mereka yang kali ini menekan.

"Block Iran bagus, sementara pertahanan kami kurang sekali terutama di set 2 dan 3. Kalau pertahanan block di depan net tertinggal dan di posisi belakang tidak mampu ambil, mengejar (angka)nya agak sulit."

Terkait perubahan starting six yang dilakukan dengan memainkan outside hitter Rangga Putra sejak awal laga, Joni mengungkapkan bahwa keputusan tersebut murni strategi.

"Itu bagian dari rotasi, untuk tiap posisi anak-anak harus siap semua (dimainkan). Jadi sewaktu-waktu pemain utama tidak dalam kondisi prima yang lain bisa siap diturunkan," ungkapnya.

Indonesia saat jumpa Jepang di klasifikasi babak 8 besar. Di perebutan ranking 3 duel tersebut akan kembali terulang. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)
Indonesia saat jumpa Jepang di klasifikasi babak 8 besar. Di perebutan ranking 3 duel tersebut akan kembali terulang. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Menyoroti pertemuan kembali dengan Jepang di perebutan ranking 3, middle blocker yang sukses memberikan medali emas SEA Games ketika menjadi pemain dan pelatih ini mengatakan bahwa tim akan melakukan analisis permainan saat pertemuan pertama dengan Jepang lalu (Minggu 28/7/2024).

"Mudah-mudahan besok (hari ini) diberi kelancaran, karena kami sudah pernah bertemu di pertandingan sebelumnya. Pola serangan Jepang punya 2 tipe, serangan bola tinggi dan mempercepat pola serangannya. Kami harus antisipasi itu."

Meski target untuk lolos keempat besar sudah terpenuhi, Joni Sugiyatno optimis skuad Merah Putih mampu tampil lebih baik di pertandingan terakhir dan meraih ranking 3.

Di momen yang sama, pelatih Iran Gholamreza Momeni mengapresiasi penampilan Indonesia di semifinal. Menurutnya Indonesia sudah memberikan penampilan yang baik.

"Pertandingan ini penting karena siapapun pemenangnya akan ke final. Tim Indonesia bermain baik, mereka punya banyak pemain bertalenta dan punya masa depan, terutama pemain nomor 5 (Dawuda). Kami juga berharap Indonesia bisa mendapatkan yang terbaik di pertandingan berikutnya."

Iran berpeluang mempertahankan gelar juara Asian Men's U20 Championship. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)
Iran berpeluang mempertahankan gelar juara Asian Men's U20 Championship. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Menang dari Indonesia di semifinal membuka peluang Iran untuk mempertahankan gelar juara Asian Men's U20 Championship yang mereka raih 2 tahun lalu di Riffa, Bahrain. Namun, sebelum itu terwujud, anak asuh Gholamreza Momeni harus lebih dulu menghadapi hadangan Korea Selatan.

Kembali jumpa Korea Selatan yang pada klasifikasi babak 8 pool F lalu nyaris menumbangkan Iran dalam pertandingan fullset, Gholamreza mengakui ini akan jadi tantangan bagi timnya.

"Jepang, Korea, dan Iran adalah tim-tim terbaik dan kuat di Asia. Ini akan jadi tantangan yang bagus bagi tim saya untuk kembali mengalahkan Korea," tambahnya

Laga pamungkas, grandfinal Asian Men's U20 Championship yang mempertemukan Iran dan Korea Selatan akan digelar Selasa (30/7/2024) jam 19.00 WIB di Jawa Pos Arena. Sebelumnya akan lebih dulu dipertandingan perebutan ranking 3 antara tuan rumah Indonesia kontra Jepang pada pukul 16.30 WIB.

Bisakah kali ini Darda Mulya dan kolega membalas dendam atas kekalahan yang diderita pada babak 8 besar lalu dan membuat ending yang berbeda, ataukan Jepang kembali menunjukkan kemampuannya sebagai salah satu raksasa Asia dengan finish di peringkat 3?

Patut ditunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun