Lebih lanjut Joni mengakui bahwa Iran unggul di defense dan kekuatan servis mereka yang kali ini menekan.
"Block Iran bagus, sementara pertahanan kami kurang sekali terutama di set 2 dan 3. Kalau pertahanan block di depan net tertinggal dan di posisi belakang tidak mampu ambil, mengejar (angka)nya agak sulit."
Terkait perubahan starting six yang dilakukan dengan memainkan outside hitter Rangga Putra sejak awal laga, Joni mengungkapkan bahwa keputusan tersebut murni strategi.
"Itu bagian dari rotasi, untuk tiap posisi anak-anak harus siap semua (dimainkan). Jadi sewaktu-waktu pemain utama tidak dalam kondisi prima yang lain bisa siap diturunkan," ungkapnya.
Menyoroti pertemuan kembali dengan Jepang di perebutan ranking 3, middle blocker yang sukses memberikan medali emas SEA Games ketika menjadi pemain dan pelatih ini mengatakan bahwa tim akan melakukan analisis permainan saat pertemuan pertama dengan Jepang lalu (Minggu 28/7/2024).
"Mudah-mudahan besok (hari ini) diberi kelancaran, karena kami sudah pernah bertemu di pertandingan sebelumnya. Pola serangan Jepang punya 2 tipe, serangan bola tinggi dan mempercepat pola serangannya. Kami harus antisipasi itu."
Meski target untuk lolos keempat besar sudah terpenuhi, Joni Sugiyatno optimis skuad Merah Putih mampu tampil lebih baik di pertandingan terakhir dan meraih ranking 3.
Di momen yang sama, pelatih Iran Gholamreza Momeni mengapresiasi penampilan Indonesia di semifinal. Menurutnya Indonesia sudah memberikan penampilan yang baik.
"Pertandingan ini penting karena siapapun pemenangnya akan ke final. Tim Indonesia bermain baik, mereka punya banyak pemain bertalenta dan punya masa depan, terutama pemain nomor 5 (Dawuda). Kami juga berharap Indonesia bisa mendapatkan yang terbaik di pertandingan berikutnya."