Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Sempat Menyulitkan, Indonesia Harus Akui Keunggulan Jepang

29 Juli 2024   08:38 Diperbarui: 29 Juli 2024   16:15 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Middle blocker Indonesia, Agustino (jersey putih) berusaha melakukan block serangan Jepang. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Rekor 4 pertandingan tak terkalahkan timnas U20 Indonesia selama Asian Men's U20 Championship 2024 ternoda.

Adalah Jepang yang akhirnya mampu menaklukan skuad Garuda Jaya dalam duel penentuan juara pool E klasifikasi babak 8 besar. Pasukan Ueda Yoshitsugu menang dengan skor 3-0 (28-26, 25-22, 25-22).

Laga berlangsung di hadapan ribuan supporter yang memadati Jawa Pos Arena. Atensi tinggi memang terlihat dari volimania Surabaya dan sekitarnya pada duel Indonesia versus Jepang hingga membuat hampir seluruh tempat duduk terisi penuh.

Pelatih Indonesia, Li Qiujang tak melakukan perubahan pada starting six yang diturunkannya. Dawuda Alaihima Salam tak tergantikan di posisi opposite. Duet posisi outside hitter diisi Farchan Vachrezy dan Krisna, sementara middle blocker Darda Mulya dan Agustino. Setter, Mohammad Fahril yang juga sebagai kapten dan libero Muhammad Reyhan.

Indonesia mencoba memberikan perlawanan yang sepadan sejak set perdana dimulai. Meski sempat tertinggal 5-9 pelan tapi pasti Indonesia bangkit dan mengejar 13-12 hingga skor kedua tim tidak pernah terpaut lebih dari tiga angka.

Jepang kemudian melaju 24-21, namun tuan rumah bisa menyamakan skor 24-24, bahkan sempat berbalik unggul 26-25.

Akan tetapi, pemain Jepang terlihat tenang dan mampu membalikkan keadaan untuk mengambil set pertama 28-26.

Pada set pertama ini sempat terjadi insiden tabrakan antara Dawuda Alahi dengan Agustino saat hendak melakukan penyelamatan bola pada poin 4-9. Dawuda sempat ditarik keluar dan digantikan dengan Bagas Wijanarko.

Middle blocker Indonesia, Agustino (jersey putih) berusaha melakukan block serangan Jepang. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)
Middle blocker Indonesia, Agustino (jersey putih) berusaha melakukan block serangan Jepang. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Pada set kedua, lagi-lagi Indonesia tertinggal jauh 9-16, tetapi perlahan bisa menipiskan ketinggalan 14-16 hingga menyamakan skor 18-18. Namun, Jepang kembali menunjukkan kekuatannya untuk menekan tuan rumah dan menang 25-22.

Unggul dua set, permainan Jepang makin solid dan terus menekan anak-anak Garuda Jaya yang kesulitan menghadang serangan lawan. Jepang pun menutup set ketiga dengan skor 25-21.

Ditemui usai laga, asisten pelatih Indonesia yang juga mantan pemain timnas, Joni Sugiyatno mengakui bahwa Jepang memiliki kualitas permainan lebih bagus dibanding tim Indonesia, terutama dalam bertahan dan variasi serangan.

"Kami sebenarnya sudah mempelajari permainan Jepang, tetapi malam ini mereka menerapkan taktik yang sedikit berbeda dalam menyerang," ungkap Joni Sugiyatno.

Outside hitter Indonesia, Krisna saat melakukan serve. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)
Outside hitter Indonesia, Krisna saat melakukan serve. (Dokumentasi AVC/Humas PBVSI)

Outside hitter Indonesia, Krisna juga mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya Jepang bermain lebih rapi.

"Mereka bermain rapi dan klop. Receive, block, dan defense berjalan baik dan apik," kata pemain kelahiran 2005 ini.

Lebih lanjut Krisna mengungkapkan pelajaran yang diambil dari laga kontra Jepang. Kelemahan yang harus segera diatas oleh timnya mengarungi semifinal.

"Receive dan block kami masih kurang baik. Kami juga harus lebih banyak variasi serangan."

Kalah dari Jepang, Indonesia berada di peringkat 2 klasifikasi babak 8 besar pool B dengan total mengoleksi 6 poin, hasil dari 2 kemenangan dan sekali kalah. Kemenangan dicatatkan Garuda Jaya atas Arab Saudi dan India. Sebagai runner-up pool E, Indonesia dipastikan akan menantang Iran di semifinal.

Iran (jersey merah) saat jumpa Korea di pool F. Di semifinal Iran akan bertemu tuan rumah Indonesia. (Dokumentasi AVC)
Iran (jersey merah) saat jumpa Korea di pool F. Di semifinal Iran akan bertemu tuan rumah Indonesia. (Dokumentasi AVC)

Terkait duel menghadapi juara bertahan Asian Men's U20 Championship 2022 sekaligus pemegang mahkota juara FIVB Men's U21 World Championship, Iran pemain yang berasal dari klub Surabaya Samator ini mengakui bahwa Iran adalah lawan yang berat.

Sebelum Asian Men's U20 Championship 2024 bergulir, Indonesia sempat melakukan 2 kali latih tanding dengan Iran dan keduanya berakhir dengan skor identik 0-3.

"Pemain Iran (secara individu) di atas kami. Mereka tim yang kuat," ujar Krisna.

Salah satu pemain yang patut diwaspadai menurut Krisna adalah opposite kidal Iran, Pouya Ariakhah. Pemain kelahiran September 2006 ini memang menjadi andalan Iran. Dari 4 laga yang telah dimainkan, Pouya telah menyumbakan 71 poin untuk pasukan asuhan pelatih Gholamreza Momeni.

Duel panas nan menentukan antara Indonesia versus Iran akan digelar pada Senin (29/7/2024) pukul 19.00 WIB. Sementara pertandingan semifinal lainnya akan lebih dulu mempertemukan Korea Selatan dan Jepang. Derbi Asia Timur tersebut dilaksanakan pada pukul 16.30 WIB.

Selain itu akan turut dipertanding juga semifinal peringkat 5-8 India kontra China dan Kazakhstan yang menantang Arab Saudi masing-masing pada pukul 11.00 WIB dan 13.30 WIB. Seluruh laga semifinal peringkat 1-8 akan berlangsung di Jawa Pos Arena, Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun