Peserta Proliga boleh saja silih berganti, tapi dalam edisi 2022 hingga 2024 hanya ada 2 tim yang sama bersaing untuk tahta tertinggi. Jakarta LavAni Allo Bank Electric dan Jakarta Bhayangkara Presisi.
Tiga kali beruntun menembus grandfinal, rasanya sudah cukup 2 kali saja bagi Jakarta Bhayangkara Presisi untuk jadi runner-up.
Minggu (21/7/2024) di Indonesia Arena yang dipenuhi ribuan volimania tanah air, Nizar Julfikar dan kolega menunjukan bahwa kini saatnya mereka yang berada di podium tertinggi Proliga 2024. Jakarta Bhayangkara Presisi kali ini sukses merebut gelar juara Proliga setelah menundukkan Jakarta LavAni Allo Bank Electric dengan kemenangan 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, 25-23).
Tensi tinggi jelas terlihat sejak set pertama dimulai. Kedua tim silih berganti memimpin perolehan angka. Sempat tertinggal 15-18, Bhayangkara Presisi bangkit untuk membalikkan kedudukan 24-21.
Anak asuh Reidel Toiran sejatinya punya kesempatan untuk menutup set 1 dengan kemenangan. Namun sayang, variasi serangan yang dilakukan justru mentok dan mampu dibendung, hingga membuat LavAni memaksakan deuce 24-24.
Set pertama akhirnya lepas dari genggaman Bhayangkara Presisi setelah spike Renan Bouatti yang menghujam tajam di sudut lapangan tak mampu dibendung.
Tikungan tajam LavAni Allo Bank Electric di set pembuka tak lantas membuat Bhayangkara Presisi patah arang. Mereka justru bangkit untuk berbalik unggul setelah memenangi set 2 dan 3 dengan skor identik 25-22.
Pertandingan puncak Proliga 2024 nyaris berjalan panjang hingga set 5. LavAni Allo Bank Electric yang sempat tertinggal 3-6 di awal set 4 mampu membalikkan keadaan. Serve menekan Boy Arnes mampu mengoyahkan penerimaan bola pertama lawan hingga kesulitan melakukan variasi serangan, LavAni unggul 8-6.
Sayangnya meski sempat memimpin jauh hingga 15-10, LavAni justru tak mampu menutup set 4 dengan kemenangan. Dua attack error yang dilakukan Oreol Camejo membuat perolehan angka kembali ketat 19-19.
Lepas dari tekanan, Bhayangkara Presisi terus melaju dan menyentuhkan match point lebih dulu. Dua poin dari serangan Noumory Keita jadi penutup set 4 dengan skor 25-23 sekaligus memastikan gelar juara Proliga 2024 menjadi milik Jakarta Bhayangkara Presisi.
Jika ditarik kebelakang perjalanan Bhayangkara Presisi untuk menembus grandfinal dan mengalahkan Jakarta LavAni Allo Bank Electric sungguh tidak mudah, terutama mengingat rekor pertemuan kedua tim di putaran penyisihan dan final.
Dari empat kali pertemuan yang terjadi di penyisihan dan empat besar, Bhayangkara Presisi tak mampu memenangi satu pun laga kontra LavAni Allo Banck Electric.
Jauh sebelum itu di dua grandfinal sebelumnya pada 2022 di mana Bhayangkara masih menjalin kerja sama dengan Samator dan tampil dengan nama Surabaya Bhayangkara Samator takluk dari Bogor LavAni dengan 2-3 (27-25, 19-25, 25-20, 18-25, 10-15). Setahun berselang Jakarta Bhayangkara Presisi kembali tunduk dengan juga dengan skor ketat 2-3 (22-25, 25-22, 26-24, 21-25, 9-15).
Kembali jumpa di grandfinal edisi 2024 dengan membawa rekor tak pernah menang disepanjang putara penyisihan dan empat besar menghadirkan tekanan sekaligus harapan pada para pemain Bhayangkara Presisi.
"Setelah 4 pertandingan (kalah) kami belajar, kami berusaha memperbaiki semuanya. Akhirnya kami bisa (memenangi) pertandingan terakhir dan jadi juara," ujar Noumory Keita, legiun asing asal Mali usai laga.
Dalam kesempatan yang sama, kapten tim Nizar Julfikar mengatakan bahwa salah satu faktor tersulit yang dihadapi timnya adalah memperbaiki mental.
"Kami coba memperbaiki mental. Di grandfinal tentu tidak ada yang ingin kalah. Tim kami dan LavAni hari ini menunjukkan penampilan yang bagus, kami sama-sama berjuang," ungkap Nizar.
Apresiasi tinggi diberikan sang juru taktir Jakarta Bhayangkara Presisi, Reidel Toiran untuk penampilan anak asuhnya yang luar biasa.
"Terima kasih untuk perjuangan atlet kami, dari awal kami belum bisa tampil maksimal dan mencoba perbaiki setiap minggu hingga mampu memaksimalkan penampilan di laga final," kata pelatih yang juga pernah menjadi juara Proliga kala menjadi pemain Surabaya Samator di 2016.
Keberhasilan Jakarta Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara Proliga bisa dibilang memiliki 2 arti, tak ada hattrick runner-up untuk mereka, sebagaimana tak ada hattrick juara bagi LavAni Allo Bank Electric.
Sejak digelar 2002 hingga 2024, belum pernah ada tim putra yang memenangi gelar juara Proliga tiga kali beruntun.
Akhir Manis Palembang Bank Sumsel Babel
Pada perebutan ranking 3 Palembang Bank Sumsel Babel kembali jumpa Jakarta STIN BIN. Di pertemuan kelima kedua tim sepanjang Proliga 2024 ini, PBS bermain hanya dengan menggunakan satu pemain asing menyusul belum pulihnya Armin Afshin Far yang mengalami cedera bahu.
Sebelum jumpa diperebutan tempat ketiga, Jakarta STIN BIN sukses mengalahkan PBS di putaran kedua empat besar sekaligus mengagalkan ambisi satu-satunya wakil Sumatera itu untuk meraih tiket grandfinal.
Kegagalan meraih tiket grandfinal memang menjadi fakta menyesakkan yang harus diterima PBS, apalagi mengingat penampilan impresif mereka di sepanjang gelaran Proliga 2024. Karenanya keinginan untuk tampil lebih baik dan menggondol gelar peringkat 3 jadi ambisi yang diusung Sigit Ardian dkk.
Tampil lebih rileks namun menekan, PBS akhirnya mampu meredam kegemilangan permainan Jakarta STIN BIN. Di laga yang berlangsung 1 jam 35 menit itu berakhir dengan kemenangan 3 set langsung 3-0 (25-17, 25-20, 25-18).
Mohamed Alhacdadi dan Sigit Ardian jadi penyumbang point terbanyak dengan 15 poin. Sementara Ilham Akbar juga mencatatkan raihan 10 poin.
PBS juga unggul dalam poin block dan ace. Tercatat 10 block dan 7 aces dicetak para pemain PBS di pertandingan tersebut.
Sama seperti di sektor putri, grandfinal Proliga sektor putra ditutup dengan momen penyerahan penghargaan individu untuk para pemain yang tampil gemilang disepanjang putaran Final4.
Outside hitter Bhayangkara Presisi, Rendy Febrian Tamamilang didapuk sebagai Most Valuable Player Proliga 2024.Noumory Keita berhasil mendapatkan dua gelar sebagai Best Spiker dan Best Scorer.
Dua pemain Bhayangkara Presisi lainnya, yakni Fahreza Rakha Abinaya dan Raden Ahmad Gumilar masing-masing membawa pulang gelar Best Libero dan Best Blocker.
Opposite asal Palembang Bank Sumsel Babel, Mohamed Alhacdadi menjadi Best Server dan setter LavAni Allo Bank Electric Dio Zulfikri berhak atas gelar Best Setter.
Terakhir pelatih terbaik diberikan kepada Reidel Toiran yang mampu membawa Bhayangkara Presisi menjadi raja di Proliga 2024.
Rangkaian panjang proliga 2024yang dimulai pada April hingga Juli resmi berakhir. Di edisi mendatang Proliga akan kembali bergulir pada Januari dan Februari untuk putaran penyisihan. Sedangkan putaran final akan dilangsungkan pada April sampai Mei 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H