"The waiting is over."
Usai sukses melaksanakan FIVB Men's World Championship 2022 dengan Itali sebagai juaranya. Mulai malam ini, FIVB kembali akan menggelar gawean besar yaitu Women's World Championship 2022.
Kejuaraan Dunia Voli Indoor Putri ini akan berlangsung mulai 23 September sampai 15 Oktober. Sama seperti di sektor putra, akan ada 24 tim putri yang siap bertarung untuk memperebutkan gelar prestisus sebagai juara dunia 2022 dan mereka adalah:
- Serbia: Juara Bertahan Women's World Championship 2018
- Republik Dominika dan Puerto Riko: Juara dan Runner-up NORCECA Championship 2021
- Brasil dan Kolombia: Juara dan Runner-up South America Championship 2021
- Kamerun dan Kenya: Juara dan Runner-up African Championship 2021
- China dan Jepang: Ranking 1 dan 2 Wakil Asia
- Italia: Juara European Championship 2021
- Turkiye: Peringkat 3 European Championship 2021
Tim putri Turkiye lolos sebagai wakil Eropa karena Serbia yang merupakan runner-up European Championship 2021 secara otomatis lolos karena berstatus juara bertahan World Championship edisi 2018.
Selain sebelas tim di atas, ada beberapa tim yang berhak turut serta di World Championship kali ini berdasarkan ranking dunia terbaik 2021 lalu, yakni Amerika Serikat, Jerman, Belgia, Korea Selatan, Bulgaria, Kanada, Thailand, Argentina, Republik Ceko, Kazakhstan, dan Kroasia.
Komposisi tim peserta tersebut digenapi oleh tim putri Polandia dan Belanda yang otomatis lolos karena statusnya sebagai tuan rumah.
Polandia dan Belanda memang ditunjuk oleh FIVB sebagai tuan rumah event akbar tersebut. Gliwice, Lodz, dan Gdanks jadi 3 kota di Polandia yang terpilih menjadi tempat pertandingan. Sementara itu pertandingan di Belanda akan berlangsung di Arnhem, Rotterdam, dan Apeldoorn.
Beda Skema KompetisiÂ
Ada satu hal yang berbeda dari gelaran Men's dan Women's World Championship. Jika pada kategori putra lalu 24 dibagi ke dalam 6 pool berbeda dengan masing-masing pool berisi 4 tim, maka tidak demikian dengan di sektor putri.
Di Women's World Championship ini, 24 tim peserta dibagi ke 4 pool dengan jumlah peserta di masing-masing pool adalah 6 tim.
Tim yang berada di pool A dan D akan melalui babak penyisihan pertama di Arnhem, Belanda. Sementara pool B dijadwalkan menggelar penyisihan di 2 venue berbeda yaitu Arnhem dan Gdansk. Begitu pula pertandingan di pool C yang pelaksanaannya dipisah di Arnhem dan Lodz.
Nantinya 4 tim dengan peringkat terbaik di setiap pool yang berhak melaju ke babak atau fase berikutnya.
Total 16 tim dari empat pool akan kembali dikumpulkan dan dibagi ke dalam 2 pool berbeda dengan skema pembagian 4 tim pool A akan bergabung dengan 4 tim pool D, sedangkan 4 tim dari pool C dan B akan berada di pool yang sama.
Dari penyisihan di fase 2 tersebut akan menjaring 8 tim yang berhak lolos ke babak perempat final. Empat tim yang memenangkan perempat final tentunya langsung melaju ke semifinal untuk memperebutkan 2 tiket ke laga pamungkas.
Italia dan Kisah Perburuan Gelar Berikutnya
Bicara tentang favorit juara, rasanya tim satu ini akan ada di urutan paling atas. Tim putri Italia datang ke World Championship dengan modal yang tidak main-main.
Selain berstatus sebagai runner-up World Championship 2018, Italia juga merupakan pemegang takhta Juara Eropa 2021 dan beberapa waktu lalu mereka juga melengkapi prestasinya dengan menjadi tim terbaik di VNL 2022.
Sama halnya di putra, tim putri Italia kini bisa dibilang memasuki masa keemasannya. Keberanian federasi dan jajaran pelatih untuk menurunkan skuad yang bermaterikan para pemain muda jadi kekuatan Italia.
Apalagi mengingat bahwa dua spiker andalan mereka, Paola Egonu dan Elena Pietrini yang sedang on fire. Ditambah dengan penampilan apik duet blocker Anna Danesi dan Cristina Chirichella yang siap membangun tembok untuk menghadang serangan lawan.
Bergabung di pool A, Italia diprediksi akan dengan mudah memenangkan pertandingan kala jumpa Kenya, Puerto Riko, dan Kamerun. Tiga tim yang secara level permainan masih jauh di bawah Italia.
Namun, batu sandungan bisa jadi datang saat mereka bertemu dengan Belgia dan Belanda. Kedua tim tersebut bisa saja membuat ambisi Italia untuk menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan jadi buyar.
Belgia yang baru saja terdegradasi dari VNL 2022 tentunya akan tampil ngotot. Serangan mereka yang bertumpu pada Britt Herbots bisa jadi akan merepotkan blocker Italia.
Sementara itu, pertandingan menghadapi Belanda tak cuma tentang adu skill tapi juga mental. Belanda yang akan didukung penuh oleh supporternya pastinya tak segan-segan memberikan teror pada tim lawan.
Tapi, menghadapi tim yang bermain di kandang sendiri bukanlah jadi yang pertama bagi Italia. Urusan menggelar pesta kemenangan di kandang lawan bahkan sudah sering mereka lakukan.
Boleh diingat ketika Italia membuat ribuan supporter Serbia pulang dengan kecewa kala timnya dikalahkan di final European Championship 2021. Atau yang baru saja terjadi di Juli lalu, Italia yang tanpa ampun mengubur asa Turkiye untuk menyecap final VNL juga di depan pendukungnya sendiri.
Urusan mental bukan jadi soal, hanya satu yang bisa memuluskan langkah Italia yaitu konsistensi.
Jika konsistensi penampilan bisa mereka jaga sebagaimana yang terjadi di putaran final VNL 2022 lalu, bukan tidak mungkin dahaga gelar Juara Dunia yang mereka nantikan 20 tahun akan terbayar lunas.
Kroasia, Tim Pengganti yang Patut Diwaspadai
Sampai Februari 2022, tim putri Kroasia sejatinya tidak masuk dalam daftar peserta Women's World Championship.
Samantha Fabris dan kolega baru dinyatakan bisa turut ambil bagian dalam event 4 tahunan ini setelah FIVB menjatuhkan sanksi pada tim putri Rusia. Penyebabnya apa? Ya sudah pada tahu sendiri lah ya.
Kroasia boleh saja "hanya" berstatus sebagai tim pengganti, tapi kesempatan untuk bisa kembali tampil di Kejuaraan Dunia tentunya tidak akan disia-siakan. Terutama mengingat modal yang mereka bawa.
Ya, Kroasia adalah tim yang meraih juara di Volleyball Challenger Cup 2022 sekaligus jadi tim yang akan promosi ke VNL 2023. Karenanya, bertanding di Kejuaraan Dunia tak hanya jadi kesempatan untuk menambah pengalaman namun juga menjajal kekuatan para calon lawan yang akan mereka hadapi di VNL mendatang.
Selain itu bukan tidak mungkin tim yang kini dilatih oleh Ferhat Akbas ini akan membuat kejutan seperti yang dilakukan tim putra Ukraina.
Ukraina yang juga menjadi tim pengganti Rusia di Men's World Championship 2022 di luar prediksi mampu melaju jauh bahkan hingga perempat final.
Lolos dari penyisihan pool A, Ukraina tampil luar biasa saat jumpa Belanda di 16 besar. Penampilan Oleh Plotnytskyi dkk saat itu bahkan bisa dibilang jadi yang terbaik sepanjang event. Belanda dibuat tak berkutik, 12 poin dicetak Ukraina dari block. Block yang mampu meredam mesin poin Belanda, Nimir Abdel Aziz.
Pertanyaannya kini, bisakah Kroasia menjejaki langkah yang serupa dengan Ukraina?
Saat artikel ini dibuat, Kroasia sedang bertanding melawan Polandia di pertandingan perdana Women's World Championship.
Kalah di set pertama dengan 19-25. Kroasia mampu membalikkan keadaan dan memenangi set 2 dengan 25-21.
Bermain di tempat netral. Bisa jadi laga perdana ini akan menjadi milik Kroasia.
---
Pertandingan di Women's World Championship bisa ditonton di saluran TVRI, tapi sepertinya untuk babak penyisihan tidak semua pertandingan disiarkan secara langsung.
Cek jadwal dan hasil pertandingan Women's World Championship di sini.
