Tim yang berada di pool A dan D akan melalui babak penyisihan pertama di Arnhem, Belanda. Sementara pool B dijadwalkan menggelar penyisihan di 2 venue berbeda yaitu Arnhem dan Gdansk. Begitu pula pertandingan di pool C yang pelaksanaannya dipisah di Arnhem dan Lodz.
Nantinya 4 tim dengan peringkat terbaik di setiap pool yang berhak melaju ke babak atau fase berikutnya.
Total 16 tim dari empat pool akan kembali dikumpulkan dan dibagi ke dalam 2 pool berbeda dengan skema pembagian 4 tim pool A akan bergabung dengan 4 tim pool D, sedangkan 4 tim dari pool C dan B akan berada di pool yang sama.
Dari penyisihan di fase 2 tersebut akan menjaring 8 tim yang berhak lolos ke babak perempat final. Empat tim yang memenangkan perempat final tentunya langsung melaju ke semifinal untuk memperebutkan 2 tiket ke laga pamungkas.
Italia dan Kisah Perburuan Gelar Berikutnya
Bicara tentang favorit juara, rasanya tim satu ini akan ada di urutan paling atas. Tim putri Italia datang ke World Championship dengan modal yang tidak main-main.
Selain berstatus sebagai runner-up World Championship 2018, Italia juga merupakan pemegang takhta Juara Eropa 2021 dan beberapa waktu lalu mereka juga melengkapi prestasinya dengan menjadi tim terbaik di VNL 2022.
Sama halnya di putra, tim putri Italia kini bisa dibilang memasuki masa keemasannya. Keberanian federasi dan jajaran pelatih untuk menurunkan skuad yang bermaterikan para pemain muda jadi kekuatan Italia.
Apalagi mengingat bahwa dua spiker andalan mereka, Paola Egonu dan Elena Pietrini yang sedang on fire. Ditambah dengan penampilan apik duet blocker Anna Danesi dan Cristina Chirichella yang siap membangun tembok untuk menghadang serangan lawan.
Bergabung di pool A, Italia diprediksi akan dengan mudah memenangkan pertandingan kala jumpa Kenya, Puerto Riko, dan Kamerun. Tiga tim yang secara level permainan masih jauh di bawah Italia.