Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

24 Tim Putra Siap Bertarung di FIVB Men's World Championship 2022

25 Agustus 2022   20:26 Diperbarui: 26 Agustus 2022   05:25 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FIVB Men's World Championship 2022 | Dok en.volleyballworld.com

Akhir bulan Agustus ini rasanya jadi momen yang paling ditunggu oleh para penggemar voli dunia.

Hanya ada satu alasan, karena mulai Jumat besok, 26 Agustus hingga 11 September 2022 pesta voli terakbar tahun ini, FIVB Mens World Championship resmi dimulai.

Pergelaran akbar yang mempertemukan 24 tim voli putra elit ini akan berlangsung di dua negara, yaitu Polandia dan Slovenia.

Sebenarnya FIVB sudah sejak jauh hari menunjukan Rusia sebagai tuan rumah tunggal ajang bergengsi tersebut. Promosi hingga penjualan tiket bahkan juga sudah dilakukan oleh tuan rumah dari tahun lalu.

Sayangnya, invasi Rusia ke Ukraina yang menuai kritik tajam dari banyak pihak termasuk beberapa federasi olahraga di dunia membuat Rusia harus menerima sanksi.

FIVB mencabut keikutsertaan tim nasional voli Rusia di seluruh level kompetisi internasional, termasuk juga mengeluarkan keputusan untuk memindahkan tuan rumah FIVB Men's World Championship 2022 dari Rusia.

Kurang lebih 6 minggu sejak memutuskan pemindahan tempat Mens World Championship, FIVB akhirnya pada 15 April 2022 menunjukan Polandia dan Slovenia sebagai tuan rumah pengganti. (Sumber) 

Kota Katowice dan Gliwice akan jadi tempat penyelenggaraan di Polandia. Sementara itu Slovenia menunjuk ibu kota Ljubljana sebagai arena kompetisi.

Seperti yang sudah disebut di atas akan ada 24 tim putra yang akan berjibaku di Men's World Championship tahun ini. Polandia secara otomatis lolos karena memegang titel juara bertahan edisi 2018, sekaligus karena status tuan rumah event.

Sementara itu Slovenia sebelum ditunjuk sebagai host, mereka lolos karena merupakan runner-up European Championship 2021.

Selain 2 tim di atas, ada 9 tim lainnya yang lolos kualifikasi karena berstatus juara dan runner-up kompetisi kontinental. Mereka adalah:

  • Italia: Juara European Championship 2021
  • Iran dan Jepang: Juara dan Runner-up Asian Championship 2021
  • Puerto Riko dan Kanada: Juara dan Runner-up NORCECA Championship 2021
  • Brasil dan Argentina: Juara dan Runner-up South America Championship 2021
  • Tunisia dan Kamerun: Juara dan Runner-up African Championship 2021

Untuk menggenapi kuota 24 tim, sisa 13 spot diisi oleh tim yang lolos kualifikasi berdasarkan ranking dunia tertinggi di akhir musim 2021.

Tiga belas tim tersebut adalah Prancis, Amerika Serikat, Serbia, Kuba, Belanda, Jerman, Meksiko, Turkiye, Mesir, Qatar, Bulgaria, China, dan Ukraina.

Ke-24 tim tersebut nantinya dibagi dalam 6 pool yang masing-masing berisi 4 tim. Dua tim teratas di masing-masing pool dan 4 tim peringkat 3 terbaik berhak melaju ke babak 16 besar.

Pada babak 16 besar ini kompetisi akan langsung menggunakan sistem gugur.

Penasaran siapa saja tim yang menghuni tiap poolnya, Cek di sini.


Penggemar voli di Katowice akan jadi saksi panasnya duel di pool A dan C. Sedangkan pertandingan di pool B, D, E, dan F akan digelar di Ljubljana, Slovenia.

Ukraina Gantikan Rusia 

Jika melihat sub judul yang saya tulis di atas, apakah ada yang berpikiran bahwa keikutsertaan Ukraina yang menggantikan Rusia karena alasan dan faktor solidaritas?

Jawabannya ternyata tidak.

Sanksi yang diterima Rusia memang mau tak mau menyisakan satu spot kosong. Siapa yang lantas dapat menggantikan?

Ya tentunya FIVB akan mengambil tim berdasarkan ranking dunia tertinggi yang belum masuk dalam daftar peserta yang telah dirilis.

Secara kebetulan tim dengan ranking dunia tertinggi berikutnya adalah tim voli putra Ukraina.

Dengan demikian Ukraina secara resmi berhak menerima undangan untuk masuk dalam line up peserta. Dan karena Rusia yang sebelumnya berstatus tuan rumah masuk dalam seed 1, maka Ukraina yang menggantikan posisi tersebut juga tetap ditempatkan sebagai seed 1 dan menghuni pool A.

Mereka yang Akhirnya Turun Gunung 

Men's World Championship 2022 nampaknya akan jadi ajang kembalinya beberapa pemain bintang dari tim-tim unggulan.

Mereka yang sebelumnya absen dalam Volleyball Nations League yang sudah berlangsung pada Juni-Juli lalu memutuskan untuk kembali berlaga dan meramaikan persaingan di Kejuaraan Dunia.

Salah satu yang dinantikan para penggemar adalah kembalinya opposite legendaris asal Brasil, Wallace de Souza. Wallace sejatinya telah mengumumkan pensiun dari tim nasional Brasil usai gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Sayangnya, cedera yang dialami Alan Souza membuat Brasil hanya memiliki satu pilihan opposite, yaitu pemain muda, Darlan Souza.

Bermain di level kompetisi tinggi seperti Men's World Championship yang penuh tekanan, tentunya membuat pelatih Brasil, Renan Dal Zotto sadar tak bisa menumpukan beban tersebut hanya di pundak Darlan seorang. Karenanya, Wallace kembali dipanggil untuk membela Brasil.

Menarik dinantikan apakah kembalinya Wallace de Souza dapat membantu Brasil sekali lagi lolos ke partai puncak?

Selain Wallace, pemain veteran lainnya yang akan kembali adalah Matt Anderson, opposite ganteng asal Amerika Serikat.

Pasca membela klub asal Italia, Sir Safety Perugia di musim lalu Matt Anderson memang mengambil rehat sejenak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan absen membela AS di VNL 2022.

Namun seperti yang pernah dia sampaikan melalui postingan di akun Instagram miliknya. Bahwa dia masih membuka peluang untuk kembali ke timnas AS bahkan untuk Paris2024, maka kembalinya Matt di Kejuaraan Dunia tentunya bukan hal yang mengejutkan.

Kehadiran Matt tentunya akan membuat serangan AS semakin berbahaya terutama karena di posisi yang sama, pemain pelapis Matt yakni Kyle Ensing dan Kyle Russell menunjukan grafik performa yang baik di sepanjang VNL 2022.

Outside hitter asal Serbia, Uros Kovacevic juga dipastikan akan bergabung kembali untuk membela timnya usai pulih dari cedera yang menyebabkannya tidak masuk dalam skuad yang dibawa di VNL 2022 lalu.

Sementara itu, penggemar outside hitter andalan Polandia, Wilfredo Leon harus kembali bersabar untuk melihat aksi idolanya. Leon yang pada Juni lalu menjalani operasi lutut dipastikan tidak masuk dalam 14 pemain yang dipilih oleh Nikola Grbic.

Nampaknya pelatih asal Serbia itu tak mau ambil risiko dan memberikan waktu pemulihan lebih panjang bagi Leon sebelum bisa kembali berlaga bersama timnas Polandia.

Saat artikel ini ditulis, dalam unggahan terbaru akun Instagram klub Safety Perugia nampak Leon sudah kembali berada di Itali dan berlatih ringan bersama rekan-rekan seklubnya.

Tuan Rumah yang Berpesta atau Nelangsa?

Sebagai juara bertahan dua edisi berturut-turut yaitu 2014 dan 2018. Polandia tentunya masuk dalam daftar teratas calon kuat juara, tim unggulan.

Apalagi tahun ini Bartosz Kurek dan kolega akan bertanding dihadapan pendukungnya sendiri. Tentunya asa untuk mencetak hat-trick juara jadi target yang ingin dicapai. Berpesta di rumah sendiri tentu akan lebih bermakna dan meriah bukan?

Namun sayangnya, dalam periode dua tahun Polandia justru kerap gagal juara di hadapan pendukungnya sendiri.

Sebut saja ketika gelaran European Championship 2021 lalu. Polandia yang diunggulkan ke final justru kalah dari Slovenia di babak semifinal.

Kisah pahit lainnya bahkan baru saja terjadi bulan lalu. Kala Polandia menjadi tuan rumah pekan 3 VNL 2022. Menghadapi Iran di pertandingan perdana di rumah sendiri, Polandia justru menuai kekalahan dramatis 2-3. Kekalahan yang akhirnya mampu mereka balas di babak putaran final yang berujung pada raihan peringkat 3 VNL 2022.

Bermain di kandang sendiri tentunya memberikan semangat yang lebih terutama karena melimpahnya dukungan suporter yang setia meramaikan dan membuat penuh venue. Tapi jangan lupa juga kalau di balik keuntungan tentunya ada hal lain yang membuat bertanding di rumah sendiri jadi sulit, sebuah beban dan tekanan besar di balik kewajiban untuk menang.

Tak perlu jauh-jauh, kita lihat saja apa yang terjadi di putaran final VNL 2022 di Turkiye dan Italia.

Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, timnas voli Turkiye dan tim putra Itali justru harus puas dengan hanya membawa gelar peringkat 4. Tanpa podium juara dan tanpa satu pun pemain mereka masuk dalam dream team.

Akankah Polandia mampu menepis "kutukan" tuan rumah dan meraih gelar Juara Dunia untuk ketiga kalinya secara beruntun? Atau mereka harus kembali nelangsa sama seperti yang terjadi di semifinal European Championship lalu?

Jawabannya mari kita lihat mulai besok di Men's World Championship #Electrifying2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun