Vietnam sendiri bukannya tanpa perlawanan, beberapa kali floating service mereka juga mampu membuat receive Indonesia goyah, namun keberhasilan Vietnam mendapatkan 1 poin justru tak bisa dimaksimalkan.
Pemain Vietnam sering kali gagal menambah poin karena kesalahan sendiri, seperti service menyangkut di net atau keluar dan spike serangan yang juga sering kali melebar.
Untuk kedua kalinya secara beruntun, tim voli putra Indonesia mampu membuat supporter tuan rumah terhenyak dan takjub. Praktis sepanjang pertandingan hanya pada set pertama saja para pendukung tuan rumah bersorak-sorai memberikan dukungan pada tim kesayangannya.
Sementara sisa laga, suara teriakan para pemain dan supporter Indonesia yang sering kali terdengar dan menggema di Dai Yen Gym. Laga pamungkas yang berjalan 1 jam 19 menit itu ditutup dengan spike menggelegar Doni Haryono sebagaimana cerita di awal artikel ini.
Indonesia melumat Vietnam 3-0 (25-22, 25-18, 25-15). Medali emas SEA Games berhasil kembali diraih secara back-to-back.
Baca:Â Tradisi Emas Voli Pantai Putra Indonesia yang Tetap Terjaga di SEA Games 2021Â
Medali emas di SEA Games 2021 itu pun jadi penanda bahwa Indonesia masih jadi tim terbaik dan tersukses, Raja Asia Tenggara dengan raihan 11 medali emas sepanjang keikutsertaannya di SEA Games cabor voli indoor putra.
Di SEA Games 2021 ini, tim Indonesia memang datang dengan komposisi yang mumpumi. Selain Rivan Nurmulki yang bermain di klub VC Nagano di Liga Jepang. Masih ada 3 pemain lain yang juga pernah mencicipi persaingan voli di liga luar negeri.
Rendy Tamamilang di musim 2020/2021 lalu pernah bermain bersama klub Bahrain, A'Ali dan Oman Club. Sang debutan di timnas Indonesia tahun ini, Farhan Halim pernah membela Hatta Club Dubai.
Menanti Farhan Halim pakai jersey timnas— Ndy (@nindyprisma) January 15, 2022
Sedangkan pencetak skor kemenangan Indonesia, Doni Haryono pernah jadi bagian tim Al-Nasser Bahrain.