Lebih lanjut Alia--sapaan akrabnya-- mengatakan bahwa komunikasi yang berjalan baik terutama di momen menentukan jadi faktor yang paling berpengaruh.
Kemenangan dramatis atas Filipina tak hanya membuat timnas voli indoor putri meneruskan tradisi menyumbangkan medali pada kontingen Indonesia. Tapi juga jadi bukti bagaimana anak asuh Risco Herlambang itu mampu menang dari segala keterbatasan.
Seperti yang sudah saya singgung di artikel sebelumnya, bahwa persiapan yang dilakukan tim voli putri Indonesia bisa dibilang tidak ideal.
Nyaris gagal berangkat hingga akhirnya dinyatakan boleh berangkat meski hanya berisi 12 pemain dan menjalani latihan efektif kurang dari 1 bulan, tak menyurutkan tekad mereka untuk membuktikan diri bahwa mereka mampu menyumbang medali dan membuat Merah Putih berkibar di venue cabor voli indoor.
Baca:Â Tim Voli Putri Indonesia Waspadai Kebangkitan Filipina di SEA Games 2021
Kesungguhan tekad dan mental baja itulah yang turut diapresiasi oleh pelatih Risco Herlambang.
"Alhamdulillah, ini sudah (hasil) maksimal dengan latihan hanya 24 hari dan berlangsung di bulan puasa. Tapi dengan rasa tanggung jawab dan tekad yang kuat membuat semangat pemain benar-benar ingin mendapatkan medali walaupun medali perunggu," ungkap Risco pada keterangan yang dirilis Humas PBVSI.
Keberhasilan tim voli indoor putri kita yang tidak putus dalam menyumbangkan medali sudah selayaknya jadi pertimbangan untuk tetap memasukan mereka dalam daftar kontingen Indonesia. Semoga tidak ada lagi cerita nyaris gagal berangkat di gelaran SEA Games 2023.
Itu harapan saya dan juga harapan seluruh pecinta voli tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H