Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Brasil yang Berhasil Kuasai Takhta Juara Volleyball Nations League 2021

30 Juni 2021   22:58 Diperbarui: 1 Juli 2021   14:45 2630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opposite hitter Brasil, Wallace melakukan spike| Sumber: en.volleyballworld.com

"Mempertahankan lebih sulit dibandingkan mendapatkan."

Kutipan di atas mungkin terasa nyata banget pedihnya buat fans Cristiano Ronaldo dan timnas Portugal.

Sebenarnya tidak hanya Portugal yang "dipaksa" angkat koper lebih dulu dan gagal mempertahankan gelar juara, karena nasib yang sama telah lebih dulu menimpa timnas Rusia.

Bukan kok, ini bukan di Euro 2020 tapi di ajang Volleyball Nations League 2021.

Rusia datang ke Rimini, Italia memang dengan prestasi mentereng. Back to back juara di VNL 2018 dan 2019 tentu membuat Igor Kobzar dkk percaya diri untuk kembali pasang misi juara di VNL kali ini.

Namun, misi tinggallah misi karena pada kenyataannya Rusia terjegal untuk menembus putaran final yang hanya berhak diikuti oleh 4 tim dengan peringkat terbaik di klasemen akhir penyisihan.

Sama seperti di sektor putri, VNL 2021 putra yang diselenggarakan pada 28 Mei-27 Juni juga diikuti oleh 16 tim peserta, yaitu Rusia, Serbia, Italia, Polandia, Jerman, Prancis, Bulgaria, Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brasil, Iran,  Jepang, Australia, Slovenia, dan Belanda.

Dua negara yang saya sebut terakhir, Slovenia dan Belanda adalah tim debutan yang baru mengikuti VNL di tahun ini.

Slovenia merupakan juara dari ajang Volleyball Challenger Cup 2019, mereka berhak promosi ke VNL 2021 dan menggantikan posisi Portugal yang terdegradasi di VNL 2019.

Sementara Belanda tampil di VNL 2021 ini dengan status sebagai pengganti. Satu spot lowong ditinggalkan oleh tim putra China yang mengundurkan diri dari ajang VNL 2021 karena keterbatasan finansial. (Sumber)

3 Tim Bersaing Demi 1 Tiket Terakhir

Jika 4 tim yang akan melaju ke putaran final sektor putri sudah bisa diprediksi sejak minggu 4 kompetisi, maka hal serupa tak terjadi di sektor putra. Kepastian siapa saja tim yang akan berlaga di putaran final bahkan harus menunggu hingga pertandingan terakhir babak penyisihan.

Adalah Serbia, Prancis, dan Rusia yang bersaing ketat demi tiket terakhir putaran final. Sebelum pertandingan di hari terakhir dilakukan, ketiga tim memiliki peluang yang sama besar.

Ketiga sama-sama mengantongi 10 kemenangan dan menyisakan satu pertandingan terakhir. Kemenangan tentu jadi harga yang tak bisa ditawar, itu pun juga belum tentu langsung lolos karena jika ketiganya sukses meraih kemenangan ke-11, penentuan siapa yang akan meraih tiket ke putaran final dilihat dari jumlah poin dan rasio set.

Serbia lebih dulu terdepak dari kemungkinan lolos karena diluar dugaan mereka justru tak mampu menang dari Kanada dan menyerah 2-3 (25-17, 25-21, 17-25, 20-25, 15-17).

Sementara itu, Prancis juga harus berjuang mati-matian sebelum akhirnya bisa menyudahi perlawanan Polandia  3-2 (25-22, 21-25, 22-25, 25-20, 15-11). Polandia sebelumnya telah lebih dulu memastikan tampil di putaran final karena berhasil bercokol di peringkat 2 klasemen penyisihan.

Kemenangan dramatis Prancis atas Polandia itulah yang akhirnya memupuskan harapan Rusia untuk mempertahankan gelar juara.

Rusia di pertandingan terakhir memang mampu menang telak 3-0 (25-21, 28-26, 25-20) dari Brasil. Sayangnya, meski mampu menyamai jumlah kemenangan dan poin Prancis (sama-sama 11 kemenangan dan 34 poin), tapi rasio set Prancis lebih baik dibanding Rusia.

Mau tahu berapa perbedaan rset Prancis dan Rusia? Hanya 0.006.  Tipis buangettttt. Kalau ndak percaya boleh langsung meluncur ke sini.

Hasil akhir tersebut mau tak mau harus diterima Rusia, mereka pulang lebih cepat dan peluang untuk cetak hat-trick juara pun sirna. Sementara Prancis, menemani Brasil, Polandia, dan Slovenia ke putaran final.

Baca: Rusia Kembali Jadi Raja di Volleyball Nations League 2019 

Di semifinal, Brasil sebagai pemuncak klasemen jumpa Prancis yang adalah peringkat 4. Sedangkan runner-up, Polandia akan berhadapan dengan tim debutan sekaligus kuda hitam, Slovenia.

Ketat di Penyisihan, "Anyep" di Putaran Final

Persaingan ketat di babak penyisihan yang bergulir selama 5 minggu membuat saya berharap hal serupa juga terjadi di putaran final.

Namun, sayang yang terjadi justru sebaliknya. Pada putaran final yang dimulai pada 27 Juni 2021 tak ada "drama" 5 set yang terjadi, yang ada dua pertandingan semifinal berkesudahan dengan skor telak 3-0.

Brasil yang sejak awal kompetisi difavoritkan jadi juara tampil dominan saat bertemu Prancis di semifinal. Unggul dari segi attack dan block, Brasil sukses membendung keinginan Jean Patry dkk untuk kembali lolos ke final dengan skor 3-0 (25-20, 25-18, 25-19).

Pada semifinal lainnya yang mempertemukan Polandia versus Slovenia, laga sebenarnya berlangsung ketat sejak awal set 1. Slovenia yang punya rekor kemenangan di penyisihan tentu ingin mengulangi hasil serupa.

Namun, menghadapi Polandia yang menurunkan formasi terbaiknya, termasuk memasang sang opposite Bartosz Kurek masih terlalu tangguh untuk Klemen Cebulj cs. Alhasil Slovenia dipaksa menyerah juga dengan skor 0-3 (22-25, 21-25, 23-25).

Final Ideal Dua Tim Matang 

Pertemuan antara Brasil dan Polandia boleh dikatakan sebagai final ideal. Hal itu tidak berlebihan apalagi mengingat pencapaian kedua tim dari putaran penyisihan.

Brasil dan Polandia melangkah ke putaran final sebagai pemuncak dan runner-up klasemen. Namun, jika mau ditarik lebih ke belakang, status sebagai pemegang medali emas Olimpiade 2016 yang disandang Brasil dan gelar juara Men's World Championship yang dimiliki Polandia tentu membuat duel dua tim ini di final VNL sudah ditunggu lama.

Di partai final, Brasil dan Polandia turun dengan formasi terbaik, termasuk deretan pemain bintang.

Wilfredo Leon, Bartosz Kurek, dan sang kapten Michal Kubiak dari kubu Polandia siap menghadapi perlawanan dari Brasil yang dimotori salah satu setter terbaik dunia, Bruno Rezende, opposite Wallace De Souza, dan Ricardo Lucarelli.

Dua tim sarat pengalaman dengan deretan pemain-pemain terbaik membuat pertandingan berjalan ketat sejak set pembuka. Jual beli serangan yang diperlihatkan kedua tim membuat perolehan angka berimbang.

Kedisiplinan para blocker Polandia untuk membendung spike Brasil yang bertumpu pada Wallace, Leal, dan Lucarelli cukup berhasil menahan laju perolehan angka lawan. Kemenangan semakin dekat dengan Polandia saat service ace Leon dan block dari Kubiak mampu membawa Polandia unggul 23-20.

Set ini akhirnya menjadi milik Polandia setelah spike keras Kurek dari posisi 4 menghujam ke area permainan Brasil. Skor 25-22.

Ketatnya pertandingan di set 1 kembali berulang di set 2. Brasil sempat unggul 16-12, namun keunggulan tersebut tak bertahan lama. Polandia lagi-lagi mampu memblock spike pemain Brasil dan memanfaatkannya untuk berbalik menyerang, angka imbang 18-18.

Berhasil mendekat tak lantas membuat Polandia dapat dengan mulus menutup set dengan kemenangan. Polandia justru kembali tertinggal setelah 2 kali serangan dari outside hitter Brasil, Leal tak mampu ditahan.

Kedudukan menjadi imbang 1-1 setelah jump service Wilfredo Leon gagal menyeberang. Brasil menang dengan skor 25-23.

Opposite hitter Brasil, Wallace melakukan spike| Sumber: en.volleyballworld.com
Opposite hitter Brasil, Wallace melakukan spike| Sumber: en.volleyballworld.com
Tampaknya kemenangan di set kedua menjadi momentum kebangkitan Brasil. Berbeda dengan dua set sebelumnya, performa gemilang ditunjukkan dua middle blocker Tim Samba, yakni Lucas dan Mauricio di set 3 ini. Mereka beberapa kali mampu dengan tepat membaca arah serangan spiker Polandia dan menutupnya.

Selain itu, perubahan pola serangan yang diperlihatkan Brasil di set 3 juga jadi salah satu faktor kunci. Di set ini, setter Bruno Rezende mencoba memberikan umpan sedikit lebih tinggi untuk menghindari block lapis 3 yang digalang para pemain Polandia.

Tak hanya itu, Bruno juga secara cerdik melakukan variasi serangan melalui umpan bola-bola cepat dan serangan dari garis belakang yang akhirnya mampu memecah konsentrasi blocker Polandia. Brasil unggul telak di set 3 dengan 25-16.

Keperkasaan Brasil di set 4 kian tak terbendung. Anak asuh Carlos Schwanke seakan tak memberikan kesempatan bagi Polandia untuk bangkit dengan terus memimpin perolehan angka 18-13.

Brasil terus memperlebar jarak keunggulan melalui service tajam Lucarelli yang membuat passing bola pertama tak berjalan mulus dan menyebabkan spike Polandia menjadi mudah terbaca dan justru berbalik menyerang mereka.

Pertandingan ini mutlak menjadi milik Brasil setelah Wallace secara jeli mengarahkan spikenya pada posisi 4 yang sama sekali tak dijaga oleh pemain Polandia. Brasil keluar sebagai juara baru Volleyball Nations League 2021 usai menang dari Polandia 3-1 (22-25, 25-23, 25-16, 25-14).

Ini adalah kali pertama Brasil mampu menembus partai final dan meraih juara. Pada dua edisi VNL sebelumnya, Tim Samba  hanya mampu meraih peringkat 4.

Pencapaian ini juga menjadi modal yang berharga bagi Brasil sebelum turun untuk mempertahankan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 yang jika tak ada aral melintang akan diselenggarakan mulai Juli hingga Agustus 2021.

Polandia harus puas sebagai runner-up usai kalah dari Brasil di partai final| Sumber: en.volleyballworld.com
Polandia harus puas sebagai runner-up usai kalah dari Brasil di partai final| Sumber: en.volleyballworld.com
Pada pertandingan perebutan peringkat 3, Slovenia akhirnya harus mengakui keunggulan Prancis 0-3 (20-25, 18-25, 19-25).

Outside hitter Prancis, Earvin Ngapeth yang pada semifinal mampu diredam oleh para pemain Brasil, akhirnya kembali menunjukkan performa terbaiknya dengan menyumbang 18 poin saat kontra Slovenia.

Prancis meraih peringkat 3 setelah mengalahkan Slovenia| Sumber: en.volleyballworld.com
Prancis meraih peringkat 3 setelah mengalahkan Slovenia| Sumber: en.volleyballworld.com
Bagi Prancis, ini kali kedua mereka berada di podium. Pada VNL edisi perdana tahun 2018, Prancis keluar sebagai runner-up, sedangkan di VNL 2019 harus puas hanya berada di peringkat 6.

Yang Tak Biasa di 2021 Men's VNL Dream Team

Sebelum menyerahkan piala VNL yang bentuknya khas kepada sang jawara, Brasil. VNL terlebih dulu mengumumkan pemain terbaik yang mengisi formasi Men's VNL Dream Team. Siapa saja mereka?

Formasi 2021 Men's VNL Dream Team| Sumber: en.volleyballworld.com
Formasi 2021 Men's VNL Dream Team| Sumber: en.volleyballworld.com
Outside Hitter/Wing Spiker: Michal Kubiak (Polandia) dan Yoandy Leal (Brasil)
Middle blocker: Mateusz Bieniek (Polandia) dan Mauricio De Souza (Brasil)
Opposite Spiker: Wallace De Souza (Brasil) dan Bartosz Kurek (Polandia)
Setter: Fabian Drzyzga (Polandia)
Libero: Thales Hoss (Brasil)
MVP: Wallace De Souza (Brasil) dan Bartosz Kurek (Polandia)

Bagaimana? Ada yang ngeh atau merasa aneh dengan daftar di atas?

Tenang, kalau ada yang merasa menemukan nama yang sama di dua penghargaan berbeda itu bukan karena saya typo kok.

VNL 2021 memang memutuskan untuk memberikan gelar MVP pada dua pemain yang kebetulan juga sama-sama berposisi opposite, yaitu Wallace dari Brasil dan Kurek dari Polandia.

Keputusan tersebut menurut saya sangat tepat, karena penampilan yang ditunjukkan Wallace dan Kurek terbilang luar biasa terutama selama putaran final. Keduanya jadi mesin pencetak poin yang diandalkan masing-masing tim.

Di pertandingan final saja, Wallace De Souza menyumbangkan 22 poin (18 attack, 3 block, dan 1 ace), sedangkan Bartosz Kurek mencetak 17 poin (15 attack dan 2 block).

Persaingan antara dua pemain terbaik itu tampaknya akan kembali membara kurang lebih satu bulan lagi. Yoi, Wallace dan Kurek juga akan tampil dengan timnya masing-masing di Olimpiade Tokyo 2020.

Menarik untuk dinantikan. Harapannya semoga di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 bisa benar-benar terlaksana dan lancar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun