Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kembalinya VNL dan Kisah Hat-trick Juara Amerika Serikat

29 Juni 2021   09:05 Diperbarui: 30 Juni 2021   07:30 4316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Opposite Brasil, Caixeta Tandara melakukan spike| Sumber: en.volleyballworld.com

Jumpa lagi...

Waduh gak terasa ya udah hampir satu tahun tidak nambah tulisan di akun ini. Satu tahun yang hampa karena semua kompetisi olahraga termasuk voli dibatalkan atau ditunda.

Yah, saya yang cuma penonton dan supporter aja hampa, bagaimana atlet yang selama satu tahun ini gak berkompetisi ya?

Tapi di tengah keterbatasan gerak karena pandemi Covid-19 yang masih terjadi di hampir seluruh negara, beberapa federasi olahraga akhirnya mencari cara agar kalender kompetisi di tahun 2021 ini bisa terlaksana.

Salah satu kompetisi voli yang akhirnya kembali hadir di tahun ini adalah Volleyball Nations League 2021. Alhamdulillah akhirnya saya punya alternatif tontonan lainnya selain film dan serial.

Keputusan FIVB untuk menggelar kembali Volleyball Nations League 2021 (VNL 2021) tentunya dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek, termasuk penyesuaian format kompetisi yang dalam kondisi normal (gak pandemi maksudnya) di setiap minggunya akan main di beberapa negara.

Hasilnya, Kota Rimini di Italia terpilih sebagai tuan rumah tunggal penyelenggaraan VNL 2021 yang berlangsung mulai 25 Mei hingga 25 Juni 2021 untuk putri dan 28 Mei sampai 27 Juni 2021 untuk putra.

Kompetisi juga dilakukan dengan sistem bubble sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Jadi, selama VNL 2021, sebanyak 16 tim putra dan 16 tim putri akan bertanding secara bergantian dalam selang waktu 3 hari. Lapangan yang digunakan hanya 2 dengan komposisi 1 lapangan hanya diperbolehkan melaksanakan 4 pertandingan per hari.

Setiap pemain dari masing-masing tim peserta wajib melakukan tes PCR per 4 hari sekali. Mereka harus mengantongi hasil negatif sebelum akhirnya bisa kembali masuk ke dalam bubble.

Bagi pemain dari tiap tim yang datangnya menyusul di tengah kompetisi, pihak FIVB mewajibkan pemain yang bersangkutan untuk menunjukan hasil PCR negatif saat berangkat menuju Rimini dan melakukan tes PCR begitu sampai. Setelahnya wajib juga melakukan isolasi mandiri selama 72 jam (3 hari) terhitung sejak hari kedatangan.

Selama isoman pemain dilarang meninggalkan area hotel tempat menginap. Jika larangan tersebut dilanggar, akan ada sanksi yang diberikan dan FIVB akan langsung melakukan update prosedur sistem bubble di hari yang sama.

Oh iya, VNL 2021 juga digelar tanpa penonton. Jadi ya sama seperti beberapa cabor lainnya, kita hanya bisa menonton via layangan streaming.

Ribet ya? Kalau dipikirkan ribet seh memang, tapi sekali lagi ini demi kesehatan bersama. Namun, meski digelar dengan sistem bubble dan tanpa penonton tak lantas membuat gelaran VNL 2021 jadi kurang greget.

Seluruh tim putra dan putri tetap mempertontonkan pertandingan berkelas yang membuat persaingan untuk memperebutkan jatah 4 besar semakin ketat di setiap minggunya.

Persaingan Menuju 4 Besar 

Pada VNL 2021 ini, 16 tim putri yang turut serta adalah Amerika Serikat, Brasil, Republik Dominika, Polandia, Jerman, Belgia, Belanda, Italia, Rusia, Serbia, Turki, China, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Kanada.

Kanada sendiri berstatus debutan di VNL 2021 ini. Sebagai juara Volleyball Challenger Cup 2019, mereka berhak mengisi tempat yang ditinggalkan tim putri Bulgaria yang terdegradasi di VNL 2019.

Usai menjalani 5 minggu babak penyisihan dengan total 120 pertandingan. Tim putri Amerika Serikat tak tergoyahkan sebagai pemuncak klasemen akhir dengan hasil luar biasa.

Jordan Larson dkk meraih 14 kemenangan dari 15 laga yang mereka jalani. Satu-satunya kekalahan yang mereka derita adalah kala jumpa China di pertandingan terakhir babak penyisihan.

Amerika Serikat ditemani oleh Brasil, Jepang, dan Turki yang menjadi penghuni peringat 2 hingga 4 dan berhak lolos ke putaran final.

Oh iya, selain sistem bubble yang sudah saya jelaskan di atas. Khusus VNL 2021 ini hanya tim peringkat 4 besar saja yang bisa melaju ke putaran final. Di dua edisi VNL sebelumnya yakni 2018 dan 2019, tim yang lolos ada 6.

Format ini sepertinya juga jadi bagian dari penyesuaian pelaksanaan VNL di masa pandemi. Jadi bukan tak mungkin tahun depan akan kembali pada format 6 tim di putaran final.

Asa Amerika Serikat Wujudkan Hat-trick Juara 

Berangkat ke Rimini dengan skuad utama, sudah sangat jelas menunjukan ambisi tim putri Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar juara yang 2 tahun beruntun mereka raih.

Pada semifinal, Amerika Serikat yang dijadwalkan jumpa dengan Turki sebagai peringkat 4 klasemen, langsung tancap gas. "Hanya" butuh waktu 1 jam 36 menit bagi Amerika Serikat untuk menyudahi perlawanan Turki. Eda Erdem dkk dipaksa menyerah dengan skor telak 0-3 (21-25, 23-25, 20-25).

Di pertandingan final, sudah menunggu tim putri Brasil yang sebelumnya telah lebih dulu memastikan diri meraih tiket final usai menghentikan penampilan impresif tim putri Jepang dengan skor 3-1 (25-15, 25-23, 29-31, 25-16).

Pada laga final yang berlangsung 25 Juni 2021, Brasil menurunkan komposisi yang sedikit berbeda terutama di posisi middle blocker.

Pelatih Jose Roberto Guimaraes lebih memilih untuk memainkan Carolina Da Silva dan mengistirahatkan Ana Beatriz.

Perubahan komposisi justru tak nampak terlihat pada tim Amerika Serikat. Pelatih Karch Kiraly, menurunkan pemain yang sama seperti pada laga semifinal. Posisi outside hitter diisi oleh Michelle Bartsch-Hackley dan Jordan Larson, lalu duet Haleigh Washington dan Foluke Akinradewo di middle blocker.

Jordyn Poulter turun sebagai setter utama, posisi opposite diisi oleh Jordan Thompson dan libero Justine Wong-Orantes.

Pada set pembuka, Brasil terus mendominasi pertandingan. Spike keras outside Hitter, Caixeta Tandara dari posisi serang 2 dan 4 kerap sulit dibendung lawan.

Pemain Opposite Brasil, Caixeta Tandara melakukan spike| Sumber: en.volleyballworld.com
Pemain Opposite Brasil, Caixeta Tandara melakukan spike| Sumber: en.volleyballworld.com
Sayangnya saat kedudukan 19-16, Brasil tak mampu menjaga margin poin keunggulan. Berawal dari service Bartsch-Hackley yang mampu merusak aliran bola pertama Brasil, perlahan tapi pasti Amerika Serikat mendekat hingga menyamakan kedudukan 21-21.

Perolehan angka berlangsung ketat hingga deuce beberapa kali terjadi. Amerika Serikat sempat dinyatakan unggul 26-24. Namun, tim Brasil yang melihat adanya fault yang dilakukan pemain lawan mengajukan permintaan challenge.

Dari hasil video review, nampak tangan dari Jordan Thompson menyentuh net saat melakukan block. Pertandingan dilanjutkan dengan skor 25-25.

Brasil yang lebih dulu unggul 27-26 akhirnya mampu menyudahi laga dengan kemenangan usai spike Bartsch-Hackley dari garis serang belakang terlalu melebar. Brasil unggul 1-0 (28-26).

Pertandingan di set 2 dan 3 berjalan tak kalah sengit. Kedua tim menunjukan defense yang luar biasa hingga rally panjang kerap mewarnai pertandingan di dua set ini.

Sempat terus menempel perolehan angka, Brasil nyatanya harus rela kehilangan set 2 setelah Jordyn Poulter secara cerdik menempatkan bola set-nya di bidang permainan Brasil yang tak terjaga. Amerika Serikat menyamakan kedudukan 1-1 (26-28, 25-23).

Poulter lagi-lagi jadi penentu kemenangan Amerika Serikat di set 3 saat blocknya sukses mampu membendung spike Gabi Guimaraes. Amerika Serikat berbalik unggul 2-1 (26-28, 25-23, 25-23).

Ekspresi Poulter (no 2) dan Bartsch-Hackley (no 14)| Sumber: en.volleyballworld.com
Ekspresi Poulter (no 2) dan Bartsch-Hackley (no 14)| Sumber: en.volleyballworld.com
Dalam kondisi tertinggal, Brasil tak mengendurkan serangan, mereka justru mampu memimpin skor 4-0 di awal set 4. Sementara, Amerika Serikat yang tak ingin kehilangan momentum melakukan perubahan dengan memainkan secara full pemain opposite Andrea Drews untuk menggantikan Jordan Thompson.

Kehadiran Drews jelas berdampak signifikan. Pemain yang pada VNL 2019 menjadi MVP ini membantu timnya untuk perlahan memangkas margin poin dari Brasil dan berhasil menyamakan 17-17.

Pada poin itulah, Brasil nampak kehilangan momentum mereka. Beberapa kali serangan yang coba dibangun melalui bola cross dan quick tak mampu membuahkan angka.

Masuknya middle blocker Rosamaria untuk memperkuat block Brasil juga tak mampu memberikan perubahan. Amerika Serikat semakin tak terbendung dan berbalik unggul 22-19.

Amerika Serikat akhirnya mampu menegaskan diri sebagai tim putri terkuat di VNL 2021 setelah bola tip Bartsch-Hackley terkena tangga Ana Cristina dan bola keluar. Amerika Serikat menang 3-1 (26-28, 25-23, 25-23, 25-21).

Raihan prestasi tersebut juga membuat Amerika Serikat jadi tim pertama yang mencetak hat-trick juara sejak VNL pertama kali digelar pada 2018.

Brasil kembali jadi runne-up VNL setelah raihan serupa juga Gabi Guimaraes peroleh di VNL 2019| Sumber: en.volleyballworld.com
Brasil kembali jadi runne-up VNL setelah raihan serupa juga Gabi Guimaraes peroleh di VNL 2019| Sumber: en.volleyballworld.com
Sementara bagi Brasil ini adalah kekalahan yang menyesakan. Sebelumnya di final VNL 2019, Brasil juga harus mengakui keunggulan Amerika Serikat.

Baca: Sempat Unggul Lebih Dulu, Brasil Gagal Juara VNL 2019

Nasib kurang beruntung juga dialami oleh tim putri Jepang dalam laga perebutan peringkat 3. Jepang yang pada fase penyisihan mampu mengalahkan Turki 3-1 nyatanya tak bisa mengulang hasil serupa.

Ebrar Karakurt dkk melumpuhkan perlawanan tim tuan rumah Olimpiade 2020 itu dalam 3 set langsung (25-19, 25-17,25-16) dan berhak meraih perunggu.

Kalahkan Jepang, tim putri Turki berhak atas medali perunggu| Sumber: en.volleyballworld.com
Kalahkan Jepang, tim putri Turki berhak atas medali perunggu| Sumber: en.volleyballworld.com
Jepang sendiri jadi satu-satunya wakil Asia yang menembus putaran final. Kenaikan performa yang signifikan dari Mayu Ishikawa dkk membuat mereka berada di peringkat 4 pada akhir kompetisi VNL 2021.

Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan VNL 2019 lalu, di mana Jepang saat itu harus puas berada di peringkat 9.

7 Pemain Terbaik dalam Women's VNL Dream Team 

Performa ciamik yang ditunjukan Michele Bartsch-Hackley membuat VNL tak ragu menganugerahi outside hitter itu sebagai MVP VNL 2021.

Tak hanya Bartsch-Hackley, koleganya di tim Amerika Serikat, Jourdyn Poulter juga dinobatkan sebagai setter terbaik.

2021 Women's VNL Dream Team| Sumber: en.volleyballworld.com
2021 Women's VNL Dream Team| Sumber: en.volleyballworld.com
Lantas siapa saja deretan pemain yang mengisi komposisi tim impian putri VNL 2021? Ini dia daftarnya:

Outside Hitter/Wing Spiker: Gabi Guimaraes (Brasil) dan Michele Bartsch-Hackley (Amerika Serikat)

Middle blocker: Eda Erdem (Turki) dan Carol Gattaz (Brasil)

Opposite Spiker: Caixeta Tandara (Brasil)

Setter: Jourdyn Poulter (Amerika Serikat)

Libero: Justine Wong-Orantes (Amerika Serikat)

MVP: Michele Bartsch-Hackley (Amerika Serikat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun