Penentuan siapa tim yang berhak melenggang ke partai puncak diambil dari klasemen akhir setelah semua tim menyelesaikan pertandingan dan tanpa melalui fase semifinal.
Tim penghuni peringkat 1 dan 2 lolos ke final perebutan medali emas, sementara posisi 3 dan 4 akan berjibaku meraih medali perunggu.
Tim putri Indonesia yang tahun ini dilatih oleh Octavian, membawa skuad yang hampir 80% diisi oleh pemain junior.
Dari 14 pemain yang dibawa, hanya 3 pemain yakni Amalia Fajrina, Agustin Wulandari, dan Novia Andriyanti yang berusia di atas 25 tahun dan berstatus pemain senior.
Sisa 11 pemain lainnya rata-rata berusia 25 tahun ke bawah, bahkan salah satu outside hitter Indonesia, Ratri Wulandari tercatat sebagai pemain termuda. Ratri menjalani debutnya di SEA Games 2019 ini saat berusia 17 tahun.
April yang pada SEA Games 2017 juga turut menjadi bagian saat timnas voli putri meraih perak memutuskan untuk mengundurkan diri demi menjalani perawatan atas cedera yang dideritanya.
Meski tampil tanpa April, Indonesia tetap optimis untuk mengulangi hasil dua tahun lalu, yakni kembali menembus final dan mencapai target mempertahankan medali perak.
Wilda Siti Nurfadila dkk mengawali perjalanan di SEA Games 2019 dengan lebih dulu berhadapan dengan pemegang medali emas terbanyak ajang multi event se-Asia Tenggara sekaligus tim favorit, Thailand.
Indonesia yang memang memiliki rekor sulit menang dari Thailand, nyatanya tak mampu membendung kekuatan Nootsara Tomkom dkk yang secara kualitas dan pengalaman jauh lebih matang. Indonesia menyerah 0-3 (13-25, 15-25, 9-15).
Harapan untuk meraih kemenangan perdana hadir saat jumpa Vietnam di laga kedua. Indonesia memang wajib memenangi laga kontra Vietnam ini agar peluang lolos ke final tetap terbuka.