Bulgaria sempat meminta challenge, mereka meyakini pemain Brasil melakukan kesalahan yakni menyentuh net saat melakukan block. Setelah dilakukan pengecekan lewat video slow motion terlihat bahwa dua blocker Brasil, Mauricio De Souza dan Alan Souza tidak menyentuh net.
Spectacular comeback Brasil membuat mereka tak hanya menuntaskan laga dengan kemenangan 3-2 (23-25, 19-25, 32-30, 25-16, 15-11), tapi juga kepastian melenggang ke Tokyo.
Di Olimpiade 2020 nanti, Brasil berkesempatan mempertahankan medali emas yang terakhir kali mereka dapatkan saat menjadi tuan rumah Olimpiade di Rio de Janeiro empat tahun lalu.
The Last but Not Least
Tim voli putra Italia jadi tim terakhir yang membawa pulang tiket ke Tokyo. Hasil tersebut mereka dapatkan setelah menjadi yang terkuat di pool C.
Italia yang pada turnamen kualifikasi ini kembali diperkuat oleh wing spiker andalan sekaligus kapten tim, Ivan Zaytsev tak menemui kesulitan berarti saat membungkam Kamerun 3-0 (25-18, 25-18, 25-16).
Perlawanan sengit dan ketat justru mereka dapatkan dari Australia. Tim Negeri Kangguru tak hanya menyulitkan tapi juga memaksa runner-up Olimpiade 2016 ini bermain hingga set 5.
Skor tipis 15-13 menjadi akhir perjuangan Paul Carroll cs. Italia mengamankan 2 poin usai memenangi pertandingan atas Australia dengan skor 3-2 (21-25, 25-19, 24-26, 25-17, 15-13).
Tim putra Serbia jadi penantang Italia berikutnya. Serbia yang sebelumnya menang 3-1 dari Australia dan Kamerun jelas punya peluang yang sama dengan Italia.
Tak hanya mendapatkan poin melalui smash keras dan tajam yang tak bisa dikembalikan oleh lawan. Rapatnya block Italia sukses membuat pemain Serbia seolah kehabisan akal untuk membongkar pertahanan Italia.
Hmm jadi ingat catenaccio ya, sistem pertahanan grendel andalan tim sepak bola Italia yang terkenal itu.