Kompetisi kasta tertinggi voli tanah air, Proliga 2018 memang sudah usai sejak 15 April lalu. Tim putra Surabaya Bhayangkara Samator dan tim putri Jakarta Pertamina Energi membuktikan diri sebagai tim terkuat dihadapan 6000 penonton yang memadati GOR Amongrogo, Yogyakarta. Namun berakhirnya Proliga tak lantas membuat geliat voli nasional juga turun meredup.
PBVSI selaku organisasi yang menaungi cabang olahraga voli langsung menggelar pemusatan latihan tim nasional untuk Asian Games 2018. Sebanyak 18 nama pemain putra dan putri serta ofisial tim mulai berkumpul dan menjalani latihan sejak 23 April 2018.
Pelatih tim putra, Samsul Jais dan pelatih tim putri, M. Anshori hanya beri waktu satu minggu untuk melakukan seleksi dan memutuskan 14 nama yang menjadi tim inti untuk menjalani latihan intesif menuju Asian Games 2018. Itu artinya 4 nama pemain putra dan putri lainnya harus tereliminasi dan kembali ke klubnya masing-masing.
Dari 18 pemain penghuni pelatnas tim putri, Anshori memutuskan untuk mencoret quicker Rika Dwi Latri dan setter Khaliza Azila Rahma yang sama-sama berasal dari klub Gresik Petrokimia, selain itu pemain asal klub Wahana Bandung, Putri Andya juga turut dipulangkan. Sementara, quicker Yolla Yuliana telah lebih dulu mengajukan pengunduran diri sejak awal pelatnas dimulai karena sedang hamil.
Tereliminasinya ketiga pemain tersebut tentu tak disangka-sangka oleh para penggemar voli tanah air, terutama mengingat ketiganya menjadi tim inti yang membawa Indonesia merebut peringkat 4 di Kejuaraan Asia Putra 2017 dan mempersembahkan medali perak di SEA Games 2017.
Agung Seganti, yang tahun lalu didaulat sebagai kapten mengaku kecewa ketika namanya disebut sebagai pemain yang tereliminasi dari timnas putra, "Kecewa sudah pasti, tapi saya harus ikhlas, mungkin pelatih menilai saya kurang layak untuk kembali membela Indonesia dan ke depannya saya harus introspeksi diri lagi untuk jadi lebih baik," ujarnya saat dihubungi pada Rabu, 2 Mei 2018 lalu.
Pemain asal Lampung ini mengaku, jika tampil di Asian Games 2018 menjadi targetnya. Meski kecewa karena tak mampu mewujudkan target tersebut, pemain yang sudah menjadi penggawa timnas sejak SEA Games 2009 lalu ini tetap berharap rekan-rekannya mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
"Persiapan yang hanya 3 bulan ini harus maksimal, apalagi targetnya masuk 4 besar. Mereka harus berjuang dan memberikan penampilan yang terbaik, tidak boleh keok di kandang sendiri," tambahnya.
Selain tiga nama diatas, pemain junior Okky Damar Saputra juga harus angkat koper lebih dahulu. Keputusan untuk mencoret keempat pemain tersebut menurut pelatih Samsul Jais berdasarkan dari pengamatan di kompetisi Proliga 2018 dan seleksi di Padepokan Sentul.
Samsul mengaku jika pengamatan tak hanya dilakukan oleh jajaran tim pelatih, tapi juga oleh Badan Tim Nasional yang melakukan penilaian di semua aspek, baik teknis dan non teknis.
Kini 14 nama sudah dipastikan akan membela Indonesia di Asian Games 2018. Dari nama-nama yang telah dirilis, hadirnya beberapa pemain muda seperti Yuda Mardiansyah, M Malizi, Galih Bayu, Nizar Julfikar yang akan memulai debutnya di timnas senior ini diharapkan mampu menjadi energi baru yang membuat timnas menjadi lebih kuat dan solid.
Timnas voli Indonesia dibebankan target yang tak main-main. Tim putri diharapkan mampu lolos babak 8 besar, sementara tim putra ditargetnya minimal dapat menembus 4 besar dan mempersembahkan medali.
Target tersebut jelas terasa berat, terutama ketika menilik negara pesaing lainnya, seperti Iran, Jepang, Korea hingga Thailand yang selama ini secara rutin mengikuti berbagai kejuaraan kelas dunia di berbagai kelompok umur, dimana secara teknis dan mental tentu sudah jauh lebih tertempa dan matang. Negara yang menjadi favorit juara tersebut pasti juga mengusung target serupa untuk mempersembahkan medali.
Meski minim pengalaman bermain di level internasional bukan berarti peluang Indonesia untuk menembus dominasi para raksasa voli Asia tersebut mustahil dilakukan. Sisa waktu tiga bulan sebelum pesta olahraga terbesar se-Asia digelar akan dimanfaatkan secara optimal dan maksimal oleh Samsul Jais dan M Anshori untuk mengasah skill dan mental anak asuhnya untuk dapat mewujudkan target yang sudah dicanangkan.
Salah satu yang kini tengah direncanakan adalah mengirimkan timnas putra dan putri untuk menjalani pemusatan latihan dan try out ke luar negeri. Beberapa negera seperti Jepang, Korea, hingga China sempat menjadi pilihan. Namun, akhirnya PBVSI memutuskan akan mengirimkan tim putra ke Kejuaraan Vietnam Terbuka yang akan dilaksanakan pada Juni, sedangkan tim putri akan bertolak ke Kazakhstan untuk ikut dalam Kejuaraan Asia Antarklub Putri pada pertengahan Juli.
"Training camp dan try out ke luar jelas dibutuhkan untuk menambah jam terbang anak-anak. Tapi jadwal try out diharapkan tidak berdekatan dengan waktu pelaksanaan Asian Games, sehingga anak-anak punya waktu yang cukup untuk pemulihan." ucap Samsul Jais, pelatih tim putra.
Menilik persiapan para lawan di Asian Games 2018
Tak berbeda jauh dengan Indonesia, berakhirnya kompetisi liga di beberapa negara Asia juga menandai dimulainya pemusatan latihan tim nasional. Beberapa negara kini tengah disibukkan dengan persiapan menuju Liga Bola Voli Antarnegara atau Volleyball Nations League (VNL 2018) yang akan dimulai pada pertangahan Mei ini.
Pada liga antarnegara yang baru kali perdana ini dilaksanakan sejumlah negara Asia memang tercatat akan turut serta. Tim putri China, Korea, Jepang dan Thailand akan lebih dulu bersaing dengan 12 negara lainnya dari kawasan Amerika dan Eropa. Sementara Iran, Korea, Jepang, China dan Australia menjadi deretan tim putra yang turut ambil bagian dalam event serupa.
FIVB Volleyball Nations League akan dimulai pada 15 Mei hingga 1 Juli 2018 untuk sektor putri, dan putra akan berlangsung pada 25 Mei -- 6 Juli 2018. Keikutsertaan beberapa negara Asia pada liga antarnegara ini tentu juga menjadi bagian dari persiapan menuju Asian Games 2018. Sedangkan bagi Indonesia yang tahun ini tidak ikut serta dalam liga antarnegara tersebut, dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengetahui dan mengukur kekuatan lawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H