Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hubungan Alien dan Bahasa sebagai Dasar Peradaban dalam Arrival

21 Januari 2017   15:33 Diperbarui: 21 Januari 2017   20:07 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amy Adams sebagai Dr Louise Banks seorang ahli liguistik dalam Arrival| Sumber: Arrival, Jan Thijs/IMDB

Sebenarnya saya sedikit kurang suka mengenai penggambaran timpang terhadap pengambilan kebijakan di setiap negara dalam film ini. Amerika dikisahkan jadi negara yang jauh lebih kalem, humanis dan berpikiran lebih logis dalam menghadapi alien, sebaliknya Tiongkok digambarkan jadi negara yang agresif dan terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Hey, tapi ini memang film buatan sineas Amerika, jadi jangan berharap terlalu banyak jika akan ada kesetaraan dalam perspektif mereka terhadap negara lain terutama negara-negara yang secara pandangan politik berbeda dengan Amerika.

Tapi dari komunikasi politik yang jauh dari mulus tersebut, setidaknya menimbulkan kesadaran bahwa meski setiap negara memiliki pandangan politik berbeda, paling tidak keselamatan makhluk Bumi jadi harga mati yang laiak diperjuangkan dan seharusnya dipikirkan serta dicari jalan keluar bersama. Bukan dengan mementingkan ego yang berujung pada kesengsaraan yang saat ini tengah terjadi di berbagai belahan Bumi.

Saya akhirnya paham kenapa Arrival hadir bukan sebagai film bergenre sci-fi biasa, karena diluar ide cerita, sinematografi, tata suara dan berbagai hal teknis lainnya yang digarap dengan serius hingga menyajikan hasil yang keren sekali. Lebih dari itu, Arrival hadir untuk menyampaikan banyak pesan. Pesan tentang pentingnya menjalin komunikasi, pengendalian ego dan gengsi yang kerap kali jadi alasan kita sebagai manusia sulit menerima kekalahan.

Film ini juga membuka mata kita mengenai satu hal. Jangan-jangan mereka yang selama ini kita anggap musuh itu, kehadirannya justru untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya kerja sama dan bukan tidak mungkin untuk menolong kita dari permusuhan antar sesama yang secara tak sadar kita ciptakan sendiri.

Semoga artikel ini bisa memengaruhi Anda untuk akhirnya datang ke bioskop dan menonton film ini. Arrival cukup laiak masuk jajaran film yang pantang untuk Anda lewatkan. Pas banget malam minggu kan ini, menghabiskan waktu dengan kekasih, sahabat dan keluarga dengan nonton Arrival bolehlah jadi pilihan.

Selamat hari Sabtu dan selamat menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun