Jakarta- Aroma persaingan segit memperebutkan gelar juara Pertamina Proliga 2016 juga  terjadi pada sektor putri. Tim putri Jakarta Pertamina Energi menantang Sang Juara bertahan Proliga 2015, Jakarta Elektrik PLN di Grandfinal yang akan berlangsung 15 Mei 2016.
Pertemuan antara kedua tim putri terkuat di Proliga 2016 ini diprediksi akan berlangsung imbang dan menarik. Pasalnya dari 4 pertemuan yang terjadi selama fase penyisihan dan Final 4, baik Pertamina Energi dan Elektrik PLN sama-sama pernah saling mengalahkan, hingga skor pertemuan mereka menjadi imbang 2-2.
Pertamina Energi lebih dulu membuka kemenangan kala jumpa Elektrik PLN di seri Gresik dengan skor ketat 3-2. Namun setelahnya Tri Retno Mutiara justru kalah dua kali secara beruntun dari Elektrik PLN di Jakarta dengan skor telak 0-3 dan Final 4 Bandung dengan skor 2-3. Tak ingin kembali dipecundangi lawan, Pertamina Energi akhirnya mampu membalas kekalahan sekaligus membuat rekor pertemuan kedua tim imbang saat Final 4 Yogya, pekan lalu. Yolla Yuliana dkk dibuat tak berkutik dan takluk 0-3.
Kemenangan terakhir yang diperoleh Pertamina Energi di hari terakhir babak Final 4 Yogya, bagi pelatih kepala Pertamina Energi, Risqo Herlambang bukan menjadi tolak ukur timnya dapat dengan mudah mengalahkan Elektrik PLN di Grandfinal. Pelatih yang merupakan mantan asisten pelatih Elektrik PLN saat menjadi kampiun Proliga 2015 ini mengungkapkan bahwa sebenarnya kedua tim telah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Ini hanya soal mental. Siapa yang lebih siap, itulah yang akan menjadi pemenang. Saya sudah siapkan mental anak-anak asuh saya," ungkap Risco.
Akan tetapi meski tahu kelebihan dan kelemahan lawan, Risqo berjanji bahwa anak asuhnya akan bermain lepas dan all out di grandfinal nanti. “Peluang kedua tim sama-sama besar, 50:50. Saya yakin pemain-pemain Jakarta Elektrik PLN akan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki di final nanti. Karena ini pertandingan final, kami pun akan tampil habis-habisan," tutur Risco Herlambang.
"Hasil kekalahan pada pertandingan terakhir melawan Pertamina di Yogyakarta lalu kami evaluasi dan kita pelajari. Mudah-mudahan kami bisa mengatasi JPE di partai final nanti," ujar Alex Bonapea, asisten pelatih Elektrik PLN.
Lebih lanjut Alex mengungkapkan bahwa sebagai juara bertahan timnya telah melakukan persiapan yang maksimal termasuk persiapan kondisi fisik pemain yang sempat menurun di hari terakhir Final 4 Yogya.
Bagi Elektrik PLN ini adalah kali kesembilan mereka bermain di partai puncak Proliga. Empat diantaranya berhasil mereka menangkan yakni pada tahun 2004, 2009, 2011, dan 2015. Sementara bagi Pertamina Energi, Grandfinal Proliga 2016 ini merupakan Final kedua mereka setelah pada 2014 lalu tim yang baru bergabung selama dua tahun ini juga sukses melaju ke Istora Senayan bahkan membawa pulang gelar Juara. (ndy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H