Jika perjalanan Samator di Proliga 2016 dapat dikatakan mulus, berbeda halnya dengan lawan di Grand Final, yakni Jakarta BNI Taplus yang harus lebih dulu tertatih di awal putaran penyisihan. BNI Taplus yang tahun ini dikomandoi pelatih asing Eduardo de Paulo tampil cukup menyakinkan pada seri pertama babak penyisihan yang berlangsung di Malang, tapi sayangnya mereka justru keok dan mengalami tiga kekalahan beruntun di seri Gresik dan Probolinggo.
Tidak ingin angkat koper lebih dulu dari kompetisi, kebangkitan BNI Taplus baru benar-benar terlihat ketika seri Jakarta dan Palembang yang dihelat pada awal April lalu. Alhasil dari 10 laga yang dimainkan di sepanjang putaran babak penyisihan, BNI Taplus mampu meraih poin 14 dari 5 kemenangan dan 5 kekalahan dan menghuni peringkat 4 klasemen akhir.
Grafik permainan BNI Taplus terus meningkat saat putaran Final 4 bergulir. Sempat kalah dari Samator di laga pembuka Final 4 Bandung, Aji Maulana dkk sekali lagi membuktikan diri layak untuk tampil di Grand Final Proliga 2016 setelah memboyong lima kemenangan beruntun di sisa laga Final 4, termasuk membalas kekalahan atas Samator di seri Yogya pekan lalu.
Kemenangan beruntun tersebut bahkan membawa BNI Taplus menjadi pemuncak klasemen akhir sekaligus Juara Final 4 Proliga 2016 dengan nilai 14. Raihan serupa juga dimiliki oleh Samator, hanya saja rasio set BNI Taplus lebih baik dari Samator. BNI Taplus meraih 17 set kemenangan berbanding 7 set kekalahan, sementara Samator memiliki jumlah set kemenangan yang sama, namun berbanding dengan 8 set kekalahan.
Lolos ke Grand Final, BNI Taplus tentu tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk menambah koleksi gelar Juara mereka. Tim putra Jakarta BNI Taplus adalah tim yang sejauh ini paling banyak menjuarain kompetisi Proliga. Sepanjang 14 tahun Proliga digelar, tercatat 5 kali gelar Juara berada di tangan BNI Taplus, yakni pada tahun 2003, 2005, 2006, 2010 dan 2012. Berburu gelar keenam jelas jadi target utama BNI Taplus di Grandfinal Proliga 2016 ini.
Target tersebut tentu akan terwujud jika saja BNI Taplus mampu sekali lagi menghentikan Samator di Grand Final nanti.
Ajang Pembuktian Para Pemain Muda
Pada Pertamina Proliga 2016 ini, skuad utama kedua tim, baik Surabaya Samator maupun Jakarta BNI Taplus sama-sama diisi oleh para pemain muda. Di kubu Samator, mereka memiliki deretan pemain muda seperti Rendy Tamamilang, Rivan Nurmulki dan Putu Randu yang kemampuan dan kapasitasnya sudah tak diragukan lagi, serta didukung oleh legiun asing, Toiran yang jadi momok menakutkan lawan. Perpaduan tersebut bukan mustahil akan membawa memory kemenangan di Proliga 2014 kembali hadir di penghujung Proliga 2016 ini.
Bentrok antar para pemain lokal muda dan pemain asing kedua tim selalu menjadi tonton menarik, mendebarkan dan berjalan ketat. Tengok saja dari 4 kali pertemuan mereka, semua pertandingan tidak pernah berakhir dengan skor telak 3-0.
Penyisihan