Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Heart Attack: Dedikasi untuk Para Pekerja Lepas

21 September 2015   09:17 Diperbarui: 28 September 2015   08:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinopsis Singkat

Heart Attack berkisah tentang seorang pekerja lepas (freelance) design grafis bernama Yoon (Sunny Suwanmethanon),  yang hari-harinya selalu dilewati dengan kerja, kerja dan kerja, Dalam menjalani pekerjaannya Yoon memang tidak sendiri, dia dibantu oleh sahabat sekaligue partner kerjanya, Je (Viollete Wauntier) seorang perempuan muda yang menjadi perantara Yoon dengan para kliennya.

Terlalu larut dalam pekerjaannya perlahan membuat Yoon berlaku seenaknya pada dirinya sendiri. Bayangkan saja, untuk sebuah proyek Yoon memaksa tubuhnya  untuk tidak beristirahat selama 5 hari berturut-turut demi menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Namun, perlahan semua berubah ketika sebuah ruam kecil muncul di bagian belakang leher Yoon. Awalnya Yoon tidak peduli dan mengangap biasa kemunculan ruam itu, Yoon tidak sadar bahwa ruam-ruam kecil itu adalah akumulasi kelelahan tubuhnya.

Seiring dengan pola hidupnya yang semakin tidak teratur, ruam-ruam tersebut semakin banyak muncul diberbagai area tubuhnya dan membuat Yoon menyerah dan mencoba mencari tahu tentang apa yang terjadi pada tubuhnya dengan memeriksakan diri ke rumah sakit. Di rumah sakit inilah Yoon bertemu dengan seorang dokter muda bernama Imm. Lewat pemeriksaan singkat Imm menduga bahwa Yoon mengalami reaksi alergi dan menyarankan Yoon untuk tidak mengonsumsi sembarang makanan, mulai berolahraga dan istirahat cukup. Tiga hal yang jelas-jelas jadi penyiksaan dan sudah pasti sulit dilakukan Yoon.

Di pemeriksaan berikutnya Yoon datang dengan ruam yang masih menghiasi bagian tubuhnya, pertanda bahwa Yoon sama sekali tidak melakukan apa yang disarankan Imm. Sebagai seorang dokter, Imm tentu sangat mengharapkan kesembuhan pasiennya, itulah yang membuat Imm seolah tidak bosan untuk mengingatkan Yoon agar kembali pada pola hidup normal dan “sedikit” memaksa Yoon melakukan apa yang disarankannya.

Tidak ingin terus berada dalam kondisi seperti ini, Yoon berusaha mengikuti saran Imm dan merubah pola hidupnya, mulanya sangat sulit tapi perlahan Yoon mampu melakukannya. Kesabaran dokter Imm membimbing pengobatan Yoon akhirnya menampakan hasil, tidak saja karena ruam-ruam di tubuh Yoon perlahan hilang tapi lebih dari itu, Imm berhasil mengubah prioritas hidup Yoon. Namun, sayang kesembuhan Yoon juga mengartikan bahwa pertemuannya dengan Imm juga harus berakhir, padahal jauh di lubuk hatinya Yoon menyimpan ketertarikan pada sosok dokter Imm yang selalu memperhatikan dan mengingatkannya, sesuatu yang tidak pernah dirasakannya selama ini.

***

Ada banyak pelajaran yang dapat diambil setelah menyaksikan film Heart Attack ini dan saya akan mencoba menguraikannya satu per satu sebagai peringatan untuk diri saya sendiri dan mungkin juga untuk para pembaca.

Giat Bekerja Ok, tapi Kalau Gila Kerja?

Siapa yang tidak ingin menyelesaikan semua tugas kantornya dengan teliti, rapi dan tepat waktu? Semua pekerja tentu ingin melakukannya, karena dari hasil pekerjaan tersebut kita secara tidak langsung menunjukan kapasitas dan kemampuan kita menghandle suatu bidang pekerjaan. Namun terkadang, sempitnya waktu berbanding terbalik dengan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan hingga membuat beberapa pekerja harus lebih giat lagi bekerja bahkan merelakan sebagian waktu liburnya demi memenuhi target tersebut. Semua lumrah selama masih dalam batas wajar, beda hal jika kategori giat bekerja itu mulai menjurus ke gila kerja.

Seseorang yang sudah masuk dalam kategori gila kerja tidak saja merelakan sebagian waktunya tapi seluruh waktunya hanya untuk bekerja, bahkan tak jarang mereka benar-benar melupakan waktu untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Tipe seperti ini yang harus kita waspadai karena sudah jadi rahasia umum kalau pekerja yang “gila kerja” membuat kita seolah terisolasi di penjara yang kita buat sendiri dan tidak menganggap penting hal-hal lain diluar pekerjaan. Para workaholic sering lupa bahwa hidup itu tidak selalu tentang mengejar uang, jabatan dan eksistensi tapi lebih dari itu, hidup adalah tentang bersosialisasi dan berinteraksi, tapi bagaimana mau berinteraksi dan bersosialisasi jika waktu mereka saja habis hanya untuk kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun