“Ini kamu REVISI lagi.”
Bagi para mahasiswa tingkat akhir dan juga buat mereka yang terpaksa masuk dalam golongan mahasiswa telat lulus kalimat diatas terasa lebih menyeramkan dari hantu jenis apapun didunia ini, terutama kata ini neh: R.E.V.I.S.I. Kenapa menyeramkan? Karena cuma karena satu kata itu saja, lembaran proposal skripsi yang sudah dibikin pagi, siang, sore, malam sampai tidak tidur langsung menjadi barang yang tidak berarti dan bikin semangat turun ke titik yang paling rendah.
Itu juga yang dialami oleh Sam Maulana (Muhadkly Acho) mahasiswa sementer 11 di IPB yang sedang berjuang untuk segera lulus dan minggat dari kampusnya dengan title Sarjana. Masa-masa indah memang selalu terjadi di awal, termasuk dalam kehidupan kampus, bersama dua temannya Sobari (Ajun Prawira) dan Ajeb (Abdur), ketiga sahabat itu melalui kehidupan kampus mereka secara normal, hmm kecuali kebiasaan Ajeb suka tebar pesona ke cewe-cewe sampai bikin salah satu cewe muntah begitu lihat gaya capernya dia dikelas Penggolahan Daging atau seringnya dia jadi penghuni gelap kosanya Sam dan Sobari yang sudah termasuk katergori sedikit abnormal.
Bicara kehidupan kampus dan kuliah akan terasa membosankan kalau berputar antara kelas, mata kuliah dan pratikum saja, harus ada bumbu yang membuat kehidupan kampus jadi lebih segar, berwarna dan tentunya sedap, dan bumbu itu bernama CINTA. Kampus memang bukan cuma jadi tempat menuntut ilmu, tapi juga tempat mencari cinta yang siapa tahu bakalan jadi jodoh di masa depan, iya kan?
Begitu pula dengan Sam, meski punya tampang yang pas-pasan Sam tetap berusaha sekuat tenaga untuk mencari pelabuhan buat cintanya. Meski pernah gagal jadian dengan teman satu kelasnya, gadis berjilbab asal Madura yang bernama Wibi, Sam tidak patah harapan terutama setelah ketemu seorang gadis manis di tempat fotokopi-an. Kodok namanya (deuh cakep-cakep namanya Kodok seh), yang ternyata adalah teman dari mantan pacarnya Sobari.
Pertemuan pertama yang begitu menggoda dan meninggalkan kesan mendalam mendorong Sam untuk gigih mencari tahu apapun tentang si Kodok. Masih lewat info gratisan dari Sobari, Sam akhirnya tahu akun facebook gadis yang sebenarnya bernama Anisa (Dina Anjani) itu.
Kehadiran Anisa Kodok membuat cinta dalam diri Sam yang sempat meredup kini kembali menyala lagi, tapi sayang harapan memang tidak pernah selalu sejalan dengan kenyataan karena bahkan setelah berusaha keras untuk menarik perhatian Anisa, Sam tetap saja gagal jadian dan harus rela melihat gebetannya itu jalan dengan Iwan (Andovi da Lopez).
Kehidupan kampus jadi tidak mengasikkan lagi buat Sam, terutama setelah dia patah hati dan diperparah dengan kenyataan bahwa satu per satu teman seangkatannya sudah mulai menyusun proposal skripsi bahkan penelitian, termasuk dua sahabat karibnya Sobari dan Ajeb.
Kegalauan Sam berbanding terbalik dengan semangatnya apalagi setelah judul dan proposal skripsinya terus-terusan ditolak Dosen Pembimbingnya, belum lagi Sam harus menghadapi pandangan sinis dan ledekan dari para juniornya yang dengan terang-terang menjulukinya Matelu alias Mahasiswa Telat Lulus. Hati mahasiswa mana yang tidak sakit hati dikatain begitu.
“Skripsi gue ditolak, sama cewe gue juga ditolak.”
Itu ungkapan hati Sam, ungkapan hati mahasiswa yang tingkat kegalauannya udah sampe ke ubun-ubun.
Kisah diatas bisa kalian saksikan sendiri di film Catatan Akhir Kuliah (CAK) yang sedang tayang di bioskop. Jay Sukmo, sang sutradara mengemas film ini beda yaitu dengan menyusunnya dalam “bab-bab” layaknya skripsi, ada bab latar belakang sampai kesimpulan dan saran. Setiap bab berisi kilas balik disertai setting waktu semester yang dilalui oleh Sam dan teman-temannya.
S.K.R.I.P.S.I. Cuma tujuh huruf yang digunakan untuk merangkai kata itu, tapi butuh ribuan bahkan mungkin jutaan huruf untuk membuat skripsi jadi sebuah bentuk utuh yang tidak cuma bisa dilihat, diraba tapi juga patut dipertanggungjawabkan. Skripsi jadi pintu gerbang pertama dari masa depan yang ada setelah kalian keluar dari rumah belajar yang begitu besar bernama kampus.
Sejak masih berstatus mahasiswi dan sampai sekarang saya selalu mengingatkan diri saya dan orang-orang disekitar saya bahwa setiap skripsi pasti punya cerita masing-masing, cerita yang akan selalu diingat bahkan sampai kalian tua nanti. Saya yakin setiap orang pasti punya cerita menarik sewaktu menyelesaikan skripsi mereka.
Saya misalnya, harus menambah satu semester lagi hanya untuk menyelesaikan skripsi saya karena pergantian judul skripsi yang harus saya lakukan tepat beberapa minggu sebelum saya maju untuk mempresentasikan proposal di Sidang Pra Skripsi.
Sedih, bukan hanya karena saya gagal lulus sesuai dengan prediksi saya tapi juga karena harus bayar uang semesteran lagi. Tapi, beruntungnya saya punya Dospem yang selalu memberikan semangat dan yang lebih penting, dosen yang gampang ditemui kapanpun mahasiswa membutuhkannya. Ada satu nasihat beliau yang masih saya ingat karena itu yang jadi pelecut semangat saya waktu itu.
“Kalau kamu mengerjakannya dengan benar dan cepat, Ibu juga bisa cepat memeriksanya, tapi kalau kamu malas-malasan, Ibu ndak bisa bantu apa-apa. Kamu yang menentukan, kamu mau lulus cepat atau lama.”
Kalimat ajaib yang saya yakin bikin mahasiswa manapun pasti langsung semangat buat menyelesaikan skripsinya. Sampai sekarang saya selalu bersyukur dibimbing oleh dosen seperti Bu Trityatma atau yang biasa kami panggil dengan Bu Nunu, karena tidak ada yang lebih nyaman dibandingkan kamu punya Dospem yang tidak cuma gampang ditemui tapi juga gampang berbaur, lapang dada menerima keluhan mahasiswanya dan asik seperti beliau.
Prinsipnya Bu Nunu, dosen ya tugasnya membantu mahasiswa, selalu ada kapanpun mahasiswa butuh, bukan sebaliknya, selalu ngilang kalau mau ditemui mahasiswa. Dahsyat kan prinsipnya, jelas saja banyak yang sayang dan cinta sama dosen yang satu itu. Ah jadi kangen Bu Nunu neh, semoga beliau selalu sehat dan sukses.
Itu sedikit cerita dibalik skripsi saya dan tentunya masih banyak cerita lain yang dialami teman-teman saya yang sampai sekarang masih jadi bahan bercandaan yang selalu sukses bikin kami tertawa tiap kali kami ketemu.
Beberapa diantaranya yang masih membekas adalah cerita teman saya yang sempat digonggongin anjing waktu mau memberikan bahan skripsi untuk sidangnya atau kisah teman saya yang harus rela mengejar dosen ke bandara hanya demi sebuah tanda tangan karena besoknya hari terakhir pemberkasan wisuda.
Berasa lihat rekonstruksi Cinta mengejar Rangga dibandara Soekarno Hatta kan. Dibelahan dunia lainnya saya yakin ada banyak cerita yang lebih ajaib dari itu.
Menonton film Catatan Akhir Kuliah benar-benar akan membuat kita seolah masuk ke lorong waktu kembali ke masa-masa zaman kuliah. Dari film CAK kalian semua yang belum atau akan menyusun skripsi juga bisa lihat tuh masalah-masalah apa saja yang bisa datang di masa-masa semedi menyelesaikan skripsi.
Percayalah, akan selalu ada masalah dan hambatan yang datang dibalik skripsi kalian, bisa dari skripsi itu sendiri, seperti susahnya mencari judul, mencari Dospem yang cocok, revisi, revisi, revisi dan revisi lagi sampai kalian sendiri bingung mau mulai mengerjakan revisi yang mana lagi.
Hmm masalah lainnya juga bisa juga datang dalam bentuk yang mungkin tidak kalian duga, cinta misalnya. Nah kalau sudah melibatkan cinta pasti pakai perasaan dan segala sesuatu yang pakai perasaan itu biasanya jalan penyelesaiannya bakalan panjang dan lama tuh jadi berhati-hatilah, karena bukan tidak mungkin skripsi kalian bisa mandek cuma karena terbawa perasaan.
Intinya apapun masalah yang seolah datang bersamaan disaat kalian ingin fokus menyelesaikan tugas akhir atau skripsi, jangan jadikan itu hambatan dan menurunkan semangat kalian.
Skripsi itu tidak hanya butuh niat, tapi juga tekad dan keyakinan. Jangan gara-gara judul ditolak Dospem, harus revisi berulang kali, atau diputusin sama pasangan tepat di masa-masa mengerjakan skripsi langsung menyerah, itu justru yang harus dijadiin pelecut semangat buat kerja lebih keras lagi.
Percayalah selalu ada jalan kalau ada niat dan usaha, jalan yang tidak selalu mulus, karena jalan mulus seperti jalan tol itu juga bisa membosankan, tapi jalan yang penuh kerikil dan batu, yang membuat kalian harus tetap konsentrasi dan waspada. Selama yakin bisa lulus ya pasti lulus. Insya Allah.
Ingat juga apa yang Sobari dan Ajeb bilang pada Sam kalau TIDAK BISA MENYELESAIKAN SKRIPSI DAN WISUDA ITU BUKAN AIB SENDIRI TAPI AIB KELUARGA. Nah daripada nambahin aib keluarga mendingan buru-buru menyelesaikan skripsi, lulus dan diwisuda kan.
Terakhir.. untuk seorang teman yang juga sedang menyusun skripsinya di jurusan Psikologi salah satu Universitas di Surabaya dan buat teman-teman mahasiswa diluar sana yang juga lagi berjuang buat skripsi, saya hanya bisa berpesan, mungkin diantara kalian akan ada yang kehilangan arah ditengah perjalanan, tapi percaya dan yakin jika kalian akan kembali menemukan arah yang benar, sesuai yang kalian rencanakan.
Jangan lupa juga kalian tidak pernah sendiri, karena akan selalu ada tangan dan hati yang siap membantu kalian kapanpun itu. Tangan dan hati milik mereka yang kalian sebut keluarga, sahabat dan teman. Tetap semangat dan jangan menyerah, lulus kuliah itu hanya sebuah pintu yang akan membawa kalian pada sesuatu yang lebih kompleks lagi.
Semangat juga buat Dek Citra, cepetan lulus, kita punya janji buat menikmati sunrise dan sunset bersama di Jogja.
Dan inilah Catatan Akhir Kuliah Saya, kalau Catatan Akhir Kuliah kalian bagaimana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H