Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sisi Lain Ujian Nasional

13 April 2015   20:53 Diperbarui: 21 Agustus 2016   15:26 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evaluasi dalam sebuah proses pembelajaran sangatlah perlu, karena dari evaluasi dapat diketahui kadar pemahaman siswa juga kelebihan serta kekurangan dari sebuah proses belajar.  Ujian Nasional atau yang lebih familiar disebut UN menjadi salah satu alat evalusi belajar yang selama hampir dua belas tahun menjadi penentu berhasil atau tidaknya suatu proses belajar yang salah satu indikatornya adalah meningkatnya pemahaman.

Selama hampir dua belas tahun juga pelaksanaan Ujian Nasional selalu menjadi momok menakutkan bagi para siswa/siswi diberbagai tingkatan pendidikan. Bagaimana tidak, proses belajar yang telah dilakukan para siswa/siswi selama 3-6 tahun hanya ditentukan dalam waktu tiga hari saja itupun dengan batas nilai yang naik setiap tahunnya.

Kenaikan nilai di setiap mata pelajaran Ujian Nasional setiap tahunnya jelas membuat para siswa dan siswi merasa jika UN adalah hari eksekusi bagi mereka, hingga tak jarang mereka mengalami stress karena memikirkan UN.

Beberapa kasus menyedihkan bahkan terjadi setelah Ujian Nasional selesai, seperti kasus bunuh diri yang terjadi pada siswa di beberapa daerah hanya karena mereka merasa tidak mampu dan gagal melewati UN. Rangkaian kisah tragis tersebut jelas menjadi amat memilukan dan sebuah harga mahal yang harus dibayar oleh Kemendikbud sebagai lembaga yang bertanggung jawab sepenuhnya dengan pendidikan kita.

Sebenarnya pelaksanaan Ujian Nasional setiap tahunnya selalu menuai pro-kontra dan polemik tidak berkesudahan, terutama pada kebijakan kenaikan passing grade, soal yang terdiri dari beberapa jenis dan bertaraf internasional bahkan Ujian Nasional online yang baru tahun ini dilaksanakan. Namun dari semua polemik tersebut ada sisi lain yang menarik untuk disimak, yakni ketika Ujian Nasional menjadi topik yang banyak dibicarakan para netizen di dunia maya.

Berkembangnya teknologi dan internet jelas amat memengaruhi cara berpikir dan mengemukakan pendapat masyarakat kita beberapa tahun belakangan ini. Kini semua orang bebas menulis apa saja di akun pribadinya, termasuk para siswa/siswi yang menggunakan media sosial untuk menuliskan apapun yang mereka rasakan tentang Ujian Nasional.

Masih ingat pelaksanaan Ujian Nasional 2014? Atau masih ingat dengan curhatan para siswa/siswi peserta UN yang membuat akun twitter Mendikbud 2014, Muh Nuh banjir mention?

[caption id="attachment_378217" align="aligncenter" width="423" caption="Protes UN 2014 (Sumber gambar: Akun Kaskus Acha Nehi)"]

14289322782016851996
14289322782016851996
[/caption]

Itu adalah sebagian dari kicauan siswa/siswi peserta UN yang memprotes tingkat kesulitan soal yang mereka kerjakan. Kicauan protes itu tidak hanya terjadi satu hari saja, tapi selama UN berlangsung, bahkan tercatat sempat menjadi Trending Topic urutan pertama di Indonesia.

Dari kicauan protes tersebut kita bisa lihat jika ada kekesalan dari para peserta didik yang merasa jika dijadikan kelinci percobaan oleh pemerintah terutama Kemendikbud yang berlindung dibalik tujuan mereka untuk meningkatan kualitas pendidikan.

Kehebohan yang terjadi ketika Ujian Nasional tidak hanya berhenti pada tahun 2014 saja, tetapi juga ditahun ini. Hari ini 13 April 2015, seluruh siswa/ siswi SMA/SMK/Sederajat melaksanakan UN hari pertama. Ada yang menarik ditahun ini yakni ketika Kemendikbud memperkenalkan sistem baru dengan melaksanakan UN secara online lewat program Computer Based Test (UBT), adanya program ini ditengarai bisa menghemat anggaran pengeluaran karena tidak perlu lagi mencetak kertas soal dan jawaban. Selain itu, keputusan Mendikbud, Anies Baswedan yang memutuskan jika Ujian Nasional 2015 tidak lagi dijadikan syarat utama kelulusan juga disambut gembira para siswa/siswi.

[caption id="attachment_378222" align="aligncenter" width="474" caption="#UN2015 (dok pribadi)"]

14289326981918478346
14289326981918478346
[/caption]

Namun, meski tidak lagi menjadi syarat kelulusan bukan berarti UN tahun ini sepi dari pembicaraan. Berdasarkan survey dari Awesometrics topik yang berkaitan dengan UN 2015 ramai dibicarakan para netizen bahkan tagar #UN2015 menjadi trending topic twitter. Selain di twitter, percakapan tentang UN 2015 juga banyak ditemui di facebook juga path.

[caption id="attachment_378219" align="aligncenter" width="480" caption="Twit tentang UN 2015 (Awesometrics)"]

142893247463917382
142893247463917382
[/caption]

[caption id="attachment_378220" align="aligncenter" width="480" caption="Status Facebook tentang UN 2015 (Awesometrics)"]

14289325771558402027
14289325771558402027
[/caption]

Netizen yang membicarakan tentang UN 2015 juga tidak terpaku hanya para siswa/siswi saja tapi juga banyak yang tidak menjalani UN yang memposting tulisan berupa semangat dan doa. Salah satu postingan itu berasal dari mantan Presiden, SBY.

1428932789184278979
1428932789184278979
Twit yang diposting Pak SBY diretweet sebanyak lebih dari 3,7 ribu. Selain SBY, ada juga beberapa public figure yang memberikan ucapan selamat dan semangat menjalani UN 2015.

Dari beberapa postingan yang ditemui di media sosial terlihat bahwa UN tahun 2015 tidak semenyeramkan UN tahun-tahun sebelumnya. Meski tetap dapat terlihat jika ketegangan juga masih dirasakan para peserta UN 2015.

Hmm, masih ada 2 hari pelaksanaan Ujian Nasional 2015 dan masih akan banyak lagi kicauan dan curhatan dari para peserta UN 2015 yang akan kita temui di beberapa hari mendatang.

Semangat mengerjakan Ujian Nasional teman-teman. Semangat~~~~~

14289328702025571114
14289328702025571114

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun