Mural atau biasa kita sebut dengan kata street art adalah sebuah karya seni yang sering kita lihat pada dinding -- dinding besar di jalanan. Tidak hanya sekedar coretan, biasanya karya -- karya ini mengandung makna dan pesan yang mendalam dari pelukis tersebut. Ada banyak sekali ragam seni jalanan, salah satunya yang bias akita lihat adalah mural, dan graffiti.
Banyak juga pendapat dari masyarakat tengtang seni jalanan ini, ada yang menganggap kegiatan vandalisme atau pengerusakan, ada pula yang menganggap seni jalanan membuat indah suatu media. Namun kini street art menjadi ajang kreativitas dan media artistic untuk kemajuan sosial dan juga dalam rangka mengurangi polusi udara.
Kampanye seni jalanan yang pertama kali di luncurkan secara global pada agustus 2019 yang di beri nama " converse city forest " dengan membawa visi kreatif local bahwa ekspresi seni memiliki kekuatan untuk merefleksikan masa kini, memprovokasi dialog, dan membangun jembatan diantara kita. Makna baru pada seni jalanan yaitu untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan serta kondisi lingkungan yang lebih bersih.
Di Indonesia, lukisan mural di goreskan tepay di depan tembk luar institute prancis Indonesia (IFI) yang berlokasi di jalan M.H Thamrin, merupakan tempat yang strategis karena tingginya tingkat pencemaran udara akibat banyaknya kendaraan di sekitarnya.
Dalam menggoreskan mural ini, para seniman menggunakan cat ajaib KNOcOUT yang diimport langsung dari filipina. Cat ini sudah memanfaatkan teknologi lingkungan sehingga cat ini dapat menyerap polusi di sekutarnya.
Maka dari itu marilah kita mengurangi polusi udara agar kehidupan semakin sehat,, di mulai dari yang termudah yaitu mengurangi memakai kendaraan yang membuat polusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H