Mohon tunggu...
MZ Omar
MZ Omar Mohon Tunggu... -

Blogger, Business Owner,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Un-Friend Teman di Social Media

21 Juni 2014   01:51 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakang ini Time Line di social media kita lebih sering tersajikan dengan "perang" kata-kata antara para pendukung calon Presiden. Yang mengenaskan itu hampir berita yang di share adalah yang negatif. Hal ini tentu saja membuat beberapa penduduk netizen termasuk saya jadi cukup risih dengan aktifitas beberapa teman yang suka sekali men-share berita tanpa filter.

Sayangnya semakin hari semakin panas. Entah ya mungkin ini berawal dari beberapa media yang memang memuat konten pesanan dari para konstituen, mungkin saja...dan kebanyakan head line beritanya dibuat heboh dan dengan bahasa yang bombastis.

Saya sih sebenarnya nggak terlalu mempermasalahkan, tapi ternyata semakin hari situasinya semakin panas. Nah saya cuma mau menulis bahwa kita sedang belajar berdemokrasi dan itu butuh proses tapi jangan sampai juga prosesnya jadi kebablasan. Mentang-mentang bebas akhirnya sembarangan tembak orang dengan isu-isu negatif.

Seharusnya momentum seperti ini digunakan untuk mempertajam Visi dan Misi masing-masing calon. Mau jadi apa sih Indonesia 10-20 tahun ke depan? Apa saja yang harus kita persiapkan untuk menyongsong pasar bebas? Infrastruktur yang seperti apa yang harus dipersiapkan agar ekonomi dan pembangunan di negeri ini berjalan lancar? SDM seperti apa yang harus kita siapkan?

Ketimbang saling serang, kenapa tidak saling sinergi....

Namun persoalan sederhana dari itu semua justru timbul fenomena Un-Friend Teman di social media. Social media yang seharusnya menjadi media maya untuk berinteraksi sosial justru sekarang menjadi media agresi yang meresahkan sebagian penduduknya. Beberapa teman bahkan sampai meng-un-friend ratusan temannya, dan ada juga yg malah jadi perang kata-kata.

Yah itulah gegap gempita demokrasi di dunia maya. Tulisan ini sekedar memotret fenomena itu, ada yg setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun