Mohon tunggu...
Moh. Zidna Izzatan Naja
Moh. Zidna Izzatan Naja Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Biasa

Ikuti Alurnya Nikmati Prosesnya

Selanjutnya

Tutup

Book

SEBUAH PLOTWIST YANG MENGHARUKAN DARI AKHIR CERITA NOVEL CAHAYA CINTA PESANTREN Resensi Novel Cahaya Cinta Pesantren

16 Desember 2024   00:47 Diperbarui: 16 Desember 2024   00:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Identitas Buku

Judul: Cahaya Cinta Pesantren

Penulis: Ira madan

Penerbit: Tinta Media

ISBN: 978-602-257-928-1

Tebal: 292 Halaman

Ukuran: 20 Cm X 13,5 Cm

Mungkin kita semua mendengarnya sedikit asing dengan sosok penulis novel cahaya cinta pesantren, novel yang berhasil di film kan pada tahun 2016 di tulis oleh Ira Madanisa atau yang memiliki nama pena Ira Madan, mungkin jika dibandingkan dengan penulis novel yang lain seperti asma nadia, habiburrahman el shirazy dan penulis tersohor lainnya nama ira madan sendiri mungkin tak sepopuler mereka, nama Ira Madan mulai terkenal di publik setelah karyanya berupa novel yang berjudul cahaya cinta pesantren berhasil diterbitkan dan di filmkan. Ira madan sempat beberapa kali mengalami penolakan dari penerbit, namun penolakan demi penolakan tak membuat semanagat ira patah, karna menurutnya jika telah mengalami banyak kegagalan berarti dia sudah mendapatkan banyak pengalaman. karna karya-karya ira mardan ada dua yaitu cahaya cinta pesantren dan Ha Nahzu Dza. 

Sosok Ira Madanisa atau yang lebih dikenal dengan nama Ira Madan merupakan seorang wanita yang memiliki profesi guru matematika di sebuah lembaga pondok pesantren Ar-Raudhatul Hasanah. Selain guru dalam bidang matematika ira juga salah seorang penulis, salah satu karya tulisannya yang berupa novel fiksi berjudul cahaya cinta pesantren menceritakan seorang tokoh utama wanita berasal dari medan yang bernama bernama marshila shilalahi . shila berasal dari keluarga kurang mampu, namun marshila shilalahi atau shila memiliki kecerdasan yang luar biasa, dari latar belakang yang kurang mampu tersebut mengharuskan shila tidak bisa melanjutkan sekolah SMA swasta dan diminta oleh orang tuanya untuk melanjutkan di sebuah pondok pesantren bernama Al-Amanah . ini merupakan sebuah pilihan yang sulit bagi shila, karna ia tak begitu suka dengan kehidupan sebuah pondok pesantren.

Setelah shila masuk pondok pesantren sama halnya seperti umumnya santri yang baru pertama kali bermukim di pesantren, pasti tidak langsung betah, ia harus berjuang beradaptasi dengan lingkungan baru dan berbagai peraturan pondok pesantren yang ketat. Di pondok pesantren ini shila bertemu dengan beberapa teman yang bakal menjadi bagian penting dalanm perjalanan shila selama di pesantren, beberapa teman shila antara lain, Cut Faradhilah atau icut, Aisyah, dan sherli Amanda atau manda. 

Dari ketiga sahabat shila, yang paling dekat dengan shila adalah manda, karna mereka berdua sama-sama merasakan tidak betah hidup di pondok, dan mereka berdua pernah kabur dari pondok pesantren, namun pada akhirnya mereka kembali ke pondok pesantren.

Setiap orang pasti mengalami masa pubertas seperi jatuh cinta pada seseorang, itupun juga dirasakan shila, shila jatuh cinta pada seorang ustadz yang bernama ustadz rifki, namun ternyata ustadz Rifki dekat dengan Avira yang tak disangka ternyata sepupu dari shila, dan pernah suatu hari shila mencuri bros Avira, alasannya karna shila cemburu dengan kedekatan mereka. Shila juga pernah menjadi delegasi pesantrennya untuk belajar ke negeri sakura 

Singkatnya, setelah shila tamat dari pondok pesantren dan belajarnya di negeri sakura, shila lalu pulang ke rumahnya. Tak ada angin tak ada hujan shila dikagetkan dengan dilamarnya shila oleh sosok yang pernah ia sukai selama di pesantren, orang itu tak lain adalah ustadz Rifki, tak lama setelah itu mereka berdua melangsungkan pernikahan. Selang beberapa tahun, shila jatuh sakit dan setelah diperiksa ternyata shila didiagnosis terkena penyakit kanker otak, sebuah penyakit yang amat sangat menyeramkan, ini merupakan takdir yang berat bagi shila, karna umur pernikahan mereka yang belum bisa dikatakan lama harus diterpa ujian yang berat. Sebelum shila di vonis kanker,memang shila sering merasakan sakit kepala dan pingsan. Ditengah ujian yang berat itu shila akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi, namun sebelum menjalani operasi, shila meminta kepada sahabatnya yang paling dekat yaitu manda, disini shila mempunyai pesan kepada manda. Sebuah pesan yang tak disangka dan sangat mengagetkan, namun shila harus menyampaikan ini semua demi kebahagiaan hidup sang suami, shila berpesan kepada manda bahwa manda diminta untuk bersedia menikah dengan suaminya yaitu ustadz Rikfi. Alasan shila meminta manda untuk menikah dengan suaminya adalah jika manda nanti tak berumur lama, maka shila ingin anaknya dan suaminya di rawat oleh orang yang tepat.

Kelebihan dari novel ini antara lain yaitu alurnya yang enak dan mudah bagi pemula yang ingin mendalami literasi, karna seorang pemula yang lagi mau terjun ke dunia literasi novel ini dapat menjadi rekomendasi, seorang pemula butuh suguhan bacaan yang mudah dulu, supaya dapat menarik minatnya, lalu pilihan kata yang digunakan dalam novel ini tidak berat serta lekat dengan kehidupan sehari-hari, apalagi untuk kamu yang sudah berkecimpung di dunia pesantren, cerita ini bisa jadi releate untuk kamu. cocok juga digunakan sebagai bahan bacaan untuk gen-z di waktu luang sebagai sarana pengisi waktu yang positif karna tema yang dibawakan berbau romansa yang kerap menyelimuti kehidupan para gen-z

Namun disamping kelebihan juga ada kekurangan, letak kekurangannya adalah alur cerita dan ending cerita yang mudah ditebak pada setiap sub-bab dapat membuat pembaca kurang begitu penasaran, kecuali akhir cerita novel yang terletak pada keputusan shila meminta manda menikah dengan suaminya.

Dalam novel ini juga mengandung nilai nilai- seperti religius, jujur mandiri, setia persahabatan, peduli, toleransi dan yang paling penting yakni mengikhlaskan. Novel ini merupakan jenis sastra pesantren, karna isi ceritanya berlatar belakang pesantren dan tokoh-tokohnya memiliki bakground santri serta memiliki nuansa yang religius .

Novel ini secara tidak langsung memberikan kita dua gambaran kehidupan yakni kehidupan di pesantren dan diluar pesantren, seperti pada cerita shila yang kabur dari pesantren karna dia merasa tidak betah didalam pesantren dengan aturan yang ketat, memang bagi sebagian orang yang belum merasakan kehidupan pesantren, menganggap hidup didalam pesantren sangat ketat tidak boleh melakukan ini itu, dan dapat memangkas waktu bermain. Tapi aturan yang dibuat dalam pesantren adalah untuk kebaikan para santri, mereka dituntut untuk ikut dalam aturan supaya hidup mereka teratur dan terarah, dan ketika aturan tersebut dilanggar tentunya ada konsekuensi yang harus diterima istilahnya kalau di pesantren adalah takziran. Kehidupan seperti itu releate dengan kehidupan di masyarakat dimana dalam bermasyarakat juga ada aturan-aturan yang harus diikuti, dan apabila dilanggar ada resiko yang harus diterima. Latar belakang pesantren yang ditampilkan dalam cerita novel ini memberikan gambaran bahwa hidup dipesantren itu ternyata tidak menakutkan seperti yang dibayangkan, dimana dalam pesantren selain dapat mempelajari ilmu agama juga dapat memberikan relasi baru yang lebih luas, biasanya santri-santri berasal dari seluruh daerah di nusantara dengan adat, suku, dan bahkan ras yang berbeda satu sama lain, keadaan ini menuntut kita untuk dapat bersosial dengan baik.

Lalu kisah cinta yang disuguhkan juga menarik untuk diulas, dimana shila yang dengan berat hati rela dimadu demi kebahagiaan sang suami, Memang berbagi cinta adalah hal yang sangat berat, apalagi dengan orang yang paling dicintainya, seperti yang dilakukan shila, itu merupakan keputusan yang rumit dan berat, apalagi harus rela berbagi cinta dengan sahabat terdekatnya demi kelangsungan hidup pasangannya dan anaknya. namun bukankah titik tertinggi dari mencitai adalah ketika melihat pasangan bahagia. Soooo!!! Ini memberikan pelajaran bahwa cinta memang indah, namun jangan berlebihan dalam mencintai, kecuali dalam hal cinta kepada tuhan dan utusannya. karna semua yang kita cintai pada hakekatnya akan kembali, dan dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Menarik bukan cerita dalam novel ini ?? yuuuk baca selengkapnya dalam novel Cahaya Cinta Pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun