Saya telah menerima tantangan dari Para Kerabat (Pemuda Petualang KPA) untuk memposting salah satu obyek wisata yang menurut saya sangat menarik dan penuh tantangan. Menjadi seorang Traveller saya akan meminta seorang teman untuk mengambil beberapa tantangan petualang. Mari kita promosikan alam dan tetap menjaganya sebagai keseimbangan semua makhluk hidup.
Seperti janji saya, saya memposting hasil petualang di salah satu obyek wisata alam Loko' Wai Lambun (telusuri salah satu Goa terpanjang dan terluas di Sulawesi-Selatan) tepatnya pada Desa Kadingeh, Kec. Baraka Kabupaten Enrekang.
Kabupaten Enrekang adalah salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki banyak potensi khususnya wisata alam. Salah satunya adalah obyek wisata pada Desa Kadingeh yakni Loko' Wai Lambun yang merupakan salah satu yang ditemukan (Goa terpanjang dan terluas) antara keindahan alam dan budaya masyarkat membuat banyak orang selalu merindukan tempat ini.
Catatan Perjalanan:
Kali ini saya berangkat dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang berangkat dari Kota Makassar dengan menempuh waktu sekitar 5 jam. Setibanya di Baraka pada pukul 14.40, saya kembali meneruskan perjalanan ke Desa Kadingeh sekitar 30 menit dengan kondisi jalan nanjak beraspal melewati beberapa desa yang sangat asri dan sejuk.
Setiba di salah satu desa sebelum Kadingeh (Desa Banti) dengan tujuan bertemu Kerabat (Adinda Siddik dan Muhajir) yang siap menjadi pemandu petualang menulusuri Goa (Loko' Wai Lambun).Â
15 menit kami akhirnya tiba di ujung perkampungan Desa Kadingeh ditandai dengan titik jeda kendaraan, terlihat ada beberapa kendaraan roda dua terparkir rapih yang menandakan obyek wisata alam ini sudah sering di kunjungi oleh para pencinta tantangan telusur Goa. Kami harus lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menelusuri Sungai dan hutan sekitar 20 menit menuju mulut Goa.
Aliran sungai dan jernih memanjakan mata hingga menulusuri hutan yang sangat sejuk dan alami. Sembari Kerabat (Muhajir) menceritakan awal mulai ditemukannya Goa berdasar cerita masyarakat desa "Loko' Wai Lambun ini pertama kali ditemukan oleh seorang peternak sapi pada tahun 2004 dan menceritakan kepada beberapa masyarakat desa akan tetapi masih belum ada yang memberanikan diri untuk masuk dalam Goa, pada tahun 2006 menjadi perbincangan parakomunitas pecinta alam untuk menulusuri Goa dan menemukan jalur keluar yang tidak jauh dari mulut Goa, mulai dari itu kunjungan semakin meningkat dari beberapa desa sekitar hingga luar dari kabupaten Enrekang yang penasaran dengan Goa"
Sepanjang perjalanan dengan cerita panjang dan sesekali dihibur oleh kerabat Siddik saling becanda dan saling menyemangati yang menurut saya sangatlah dibutuhkan dalam perjalanan menelusuri hutan. Tibalah kami di mulut Gua yang membuat saya semakin semangat untuk menelusurinya, dengan kondisi mulut Goa yang masih sangat alami dengan luas sekitar 15 meter tanpa hiasan larangan ataupun aturan masuk Goa yang biasanya saya temukan pada beberapa obyek wisata.
Pada mulut Goa sudah terlihat stalagmit dengan berbagi macam bentuk dan ukiran nakal para pengunjung yang tidak bertanggungjawab sepanjang jalan menulusuri Goa menggunakan senter sebagai penerang jalan, yang konon katanya tidak dibolehkan untuk menggunakan penerang selain senter. Melewati bebatuan stalagmit dan aliran air kecil dalam Goa, sesekali mendengar tetesan air. Goa yang sangat luas 15 meter dan panjang kurang lebih 1 km dengan jarak tempuh sekitar 3 jam hingga akhir ujung Goa.
#wonderfulindonesia
#sulseltourismpromotipnboard
#visitsulsel
#sulsel
#enrekang
#explorenrekang
#pecintaalam
#petualang
#susurgoa
#lokobaubau
#desakadingeh