Tekanan sosial ini seringkali menyebabkan burnout, yakni kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan emosional, fisik dan mental yang kronis. Seseorang yang mengalami burnout akan kehilangan motivasi untuk bekerja, merasa tidak cukup baik, dan bahkan jatuh kedalah depresi yang mendalam. Stress yang ditimbulkan oleh tekanan tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang dan bisa menyebabkan insomnia atau berbagai gangguan tidur lainnya. Selain itu, stres yang mendalam juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan, seperti timbulnya penyakit gastritis.
Tidak hanya itu, dampak jangka panjang dari fenomena ini sangatlah besar. Tekanan yang terus menerus dari trend tersebut justru dapat menurunkan produktivitas seseorang karena burnout yang dialaminya. Waktu yang habis digunakan untuk bekerja dapat mengganggu hubungan sosial orang tersebut, mereka menjadi kekurangan waktu untuk keluarga dan teman. Stres yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, gangguan jantung, dan berbagai masalah metabolisme.Â
Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh kedua trend tersebut memberikan pemahaman mengenai pentingnya keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Penting untuk menentukan cara terbaik dalam meraih kesuksesan dan kesejahteraan tanpa harus terpengaruh oleh tekanan sosial yang tidak realistis dengan kenyataan yang dialami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H