Mohon tunggu...
myusuf298
myusuf298 Mohon Tunggu... Administrasi - semangat berbagi

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama featured

Lindungi Anak dari Kejahatan Internet dan Handphone

11 November 2015   08:05 Diperbarui: 4 Maret 2016   14:53 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pa, saya sudah pusing ngadepin anak-anak tuh. Siang, sore, malam nggak habis-habisnya main hape. Di suruh mandi, makan, sholat susahnya minta ampun. Bahaya buat kesehatan lho! Apalagi kalau nonton yang enggak-enggak! Gimana dong, cepetan cari solusi Pa!” demikian kerisauan seorang ibu dengan tiga anak laki-laki, satu di tingkat SMA dan dua masih SD.

Kekawatiran di atas bukanlah milik Si Ibu semata. Jutaan ibu dan ayah di Indonesia, bahkan di dunia pasti merasakan hal yang sama. Sangat wajar, karena Si Kecil adalah anugerah terindah dalam keluarga. Semua orang tua pasti ingin melindungi, membesarkan dan memberikan yang terbaik untuk Si Kecil.

Resiko Berlama-lama dengan Hape

Seperti halnya si ibu di atas, seringkali orang tua tidak berdaya mengendalikan anak-anak mereka bermain hape dan komputer. Perangkat elektronik ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga dan anak-anak. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Studi yang dilakukan oleh Pediatric Academic Societies (PAS), sebagaimana dimuat oleh www.cellular-news.com (25/4/15), melaporkan lebih dari sepertiga bayi bermain hape dan tablet sebelum mereka belajar berjalan atau berbicara. Dan setelah berusia satu tahun, satu dari tujuh balita menggunakan perangkat tersebut setidaknya satu jam sehari.

Google Indonesia mengungkapkan hasil survei mereka sebagaimana diliput berbagai media (3/9/15), bahwa rata-rata orang di Indonesia menghabiskan waktu selama 5,5 jam per hari menatap layar hape. Sayang, Google tidak menyebutkan apakah remaja lebih lama menggunakan hape dibanding orang tua.

Jika waktu tidur rata-rata tujuh jam sehari, berarti lebih dari sepertiga waktu kita dihabiskan di depan layar hape. Belum lagi waktu yang dihabiskan di depan layar komputer dan televisi.

Sesuatu yang berlebihan selalu punya dampak negatif. Apalagi perangkat elektronik, yang didalamnya terkandung radiasi sinar, frekuensi dan seterusnya. Sudah banyak penelitian yang mengungkap dampak negatif pemakaian hape yang berlebihan.

Salah satunya, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nursing School, seperti dikutip dari media yang sama (7/10/15), menyebutkan bahwa remaja yang menghabiskan setidaknya 14 jam seminggu di internet memiliki potensi peningkatan tekanan darah. Penelitian lain dari University of Missouri (13/1/15) mengungkapkan, ketika anak-anak sudah tercandu dengan hape, kemampuan kognitif dan kondisi psikologis akan menurun, saat mereka dilepaskan dari hape-nya.

Risiko Internet

Semua hal baik tersedia di internet, demikian juga sebaliknya, semua hal buruk ada di dalamnya. Internet adalah sebuah tempat, di mana surga dan neraka berkumpul menjadi satu.

Internet menjadi cara yang gampang untuk mengakses berbagai konten negatif. Beberapa kontan negatif seperti pornografi, narkoba, perjudian, ajaran sesat, kekerasan, dan masih banyak lagi.

Untuk konten negatif yang berada di website tersendiri, lebih mudah dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Namun adakalanya, konten negatif berada di tempat yang nyaris tidak terpisahkan dengan konten positif, contohnya You Tube, sehingga perlu cara lebih sulit untuk memisahkannya dari anak-anak.

Media sosial seperti Facebook, Path, Instagram, Twitter dan lainnya, selalu menjadi kegemaran anak-anak. Mereka senang sekali posting berbagai hal tentang dirinya. Sebaiknya mereka paham, apa pun yang di posting bisa di lihat oleh orang dari seluruh dunia, di mana sebagian dari mereka adalah orang baik, namun sebagian lainnya adalah penjahat yang amat kejam. Sebelum posting status, harus dipertimbangkan dampak negatifnya.

Lindungi Anak

Orang tua tidak mungkin lagi memisahkan anaknya dari internet, karena segala pengetahuan terkandung didalamnya. Memisahkan anak dari internet sama saja memisahkan anak dari dunia yang dihadapinya.

Cara terbaik, menurut pendapat penulis, adalah mendorong anak untuk inten dengan internet, namun hanya untuk mendapatkan pengetahuan, hal-hal baik dan manfaat darinya. Pada saat yang sama, orang tua perlu mengawasi dan mengendalikan anak-anak dari hal-hal negatif yang berpotensi membahayakan mereka.

Berikut adalah beberapa cara dan tips melindungi anak dari bahaya internet, komputer dan hape.

Kontrol Hape Android

Banyak tersedia aplikasi untuk melindungi anak-anak dari bahaya Android, IOS Apple, Windows dan Blackberry. Namun karena yang paling poluler Android, bahasan kali ini hanya untuk Android. Jika butuh tahu lebih banyak, bisa googling dengan kata kunci parental control.

Unduh dari Google Play aplikasi yang anda minati, seperti Mobile Fence, SecureTeen, dan untuk aplikasi lokal Kakatu. Dari ketiganya, penulis menyarankan Mobile Fence, karena kehandalan, kelengkapan fitur, kemudahan dan gratis. Berikut penjelasan singkat untuk aplikasi Mobile Fence.

Unduh dan instal aplikasi Mobile Fence pada hape milik Anda, sebagai hape orang tua. Setelah proses instal, silahkan jalankan aplikasi tersebut. Jika Anda pemakai baru, silahkan registrasi terlebih dahulu. Ikuti proses registrasi sesuai petunjuk. Jika ditanya apakah Mobile Fence akan dipasang pada hape sebagai orang tua, jawab ya.

Setelah proses registrasi dan pemasangan Mobile Fence pada hape orang tua selesai, lanjutkan dengan membuat child sejumlah hape anak yang akan dikendalikan. Jika Anda punya tiga anak, semuanya pakai hape dan akan dikendalikan semua, buatkan tiga child.

Langkah berikutnya instal Mobile Fence pada hape punya ketiga anak tersebut. Setelah diinstal, jalankan dan login dengan username yang sudah Anda buat pada hape orang tua. Setelah masuk, akan terlihat ikon ketiga child yang sudah anda buat. Pilih salah satu anak yang sesuai dan ketika ditanya apakah Anda akan menjadi administrator, jawab ya.

Langkah terakhir adalah melakukan seting kendali yang diinginkan. Untuk langkah ini, Anda bisa lakukan melalui hape orang tua yang sudah dipasang pertama kali, namun sebaiknya gunakan komputer agar view-nya lebih nyaman dan mudah. Jika pakai komputer, akses ke http://www.mobilefence.com/ dan silahkan login dengan username orang tua yang sudah Anda buat. Klik salah satu ikon child yang akan di-setting, kemudian klik tombol set rules.

Pada menu ini, kita bisa melakukan banyak pengaturan, antara lain: aplikasi apa saja yang boleh dibuka, berapa waktu yang diijinkan dalam sehari atau seminggu, situs apa saja yang akan diblokir, dan masih banyak lagi. Dari menu ini juga, orang tua bisa mengunci agar aplikasi Mobile Fence di hape anak tidak di-delete.

Sebagai contoh, si ibu di atas melakukan pengaturan untuk anak yang SMA dengan cara memblokir seluruh konten internet yang berbahaya. Sedangkan untuk dua anak yang masih SD, di samping blokir konten internet berbahaya, juga membatasi waktu bermain hape. Pada hari sekolah, maksimal 3 jam sehari, sedangkan hari libur bisa sampai 5 jam. Dua anak tersebut juga tidak diijinkan main hape pada jam tidur, yaitu 21.00 – 07.00, dan jam belajar, yaitu 18.00 – 19.30.

Kontrol Komputer

Bahaya internet tidak hanya muncul dari hape, tapi juga komputer. Karena anak-anak senang pakai komputer untuk berbagai hal, terutama internetan dan main game. Sebaiknya anak-anak juga dilindungi dari bahaya internet melalui komputer. Berikut tips dan cara yang bisa dilakukan.

Gunakan DNS Nawala. DNS Nawala adalah layanan DNS yang bebas digunakan oleh pengguna akhir atau penyedia jasa internet untuk mendapatkan akses internet bersih dan aman.

Untuk Anda yang menggunakan Windows, DNS dapat diseting sesuai gambar di bawah ini. Untuk Mac atau lainnya, silahkan baca lebih lanjut cara setingnya pada website Nawala http://www.nawala.id/

Setiap hari selalu muncul ratusan bahkan ribuan situs negatif di internet, sehingga DNS Nawala pun belum mampu menjadi benteng yang tangguh. Jika DNS Nawala belum memuaskan, silahkan gunakan proteksi lapis kedua dengan seting di browser. Contoh kali ini, digunakan Mozilla Firefox, untuk browser lain menyesuaikan.

Browser Mozilla firefox. Di deretan menu, pilih Tools selanjutnya pilih Add-ons. Pada box search, ketik kata kunci Parental Control. Muncul banyak pilihan Add-ons, silahkan pilih yang diminati. Penulis menyarankan FoxFilter. Silahkan klik instal dan ikuti prosesnya sesuai petunjuk.

Apakah sudah merasa aman dengan dua lapis proteksi? Jika belum merasa aman juga, silahkan gunakan proteksi lapis ketiga, yaitu aplikasi. Banyak pilihan aplikasi parental control, antara lain Naomi, Netdog, SitusiteBlocker dan Anti Porn. Silahkan pilih yang diminati, penulis menyarankan Netdog, bisa di download di http://netdog.en.lo4d.com/.

Untuk pengguna hape Android, Mobile Fence sudah cukup mumpuni untuk melindungi kejahatan internet. Sedangkan untuk pengguna komputer, tiga lapis proteksi, yaitu DNS Nawala, proteksi browser dan aplikasi juga cukup membuat rasa aman. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun