Anda ngebet pingin punya tablet? Gadget satu ini memang lagi ngetren dan jadi tentengan yang asik banget. Wajar saja jika anda mimpi pegang gadget top ini.
Kompetisi tablet sangat seru. Tablet baru bisa di dapat dari harga Rp 800 ribuan sampai Rp 8 jutaan. Sepuluh kali lipat? Ya memang. Jadi cermat dan telitilah sebelum membeli, pastikan barang yang anda beli sesuai kebutuhan. Ikuti tip di bawah ini sebelum anda melakukan aksi beli.
Pertama, pastikan kebutuhan anda. Memang sebagian orang hanya butuh gengsi dan pengakuan, tidak berpikir spesifikasi dan lainnya. Ok, tidak masalah jika memang itu kebutuhannya. Namun jika anda memerlukan kebutuhan yang lebih spesifik, sebaiknya anda definisikan. Misalnya, anda butuh koneksi internet setiap saat, namun anda sudah punya smartphone. Jika demikian, tablet yang anda butuhkan tidak perlu 3G atau simcard, mungkin cukup dengan Bluetooth atau Wi-fi saja.
Kedua, tetapkan alokasi anggaran. Harga tablet bervariasi dari kurang sejuta sampai delapan juta rupiah lebih. Memutuskan alokasi anggaran sejak awal akan menghemat waktu anda memilih tablet kesayangan.
Ketiga, ambil spesifikasi sesuai kebutuhan. Jika anda sudah memastikan kebutuhan dan menetapkan spesifikasi tablet, putuskan spesifikasi yang dikehendaki. Hindari spesifikasi berlebihan, karena akan menguras kocek anda. Kebanyakan orang malas membaca spesifikasi, karena terlalu rumit dan tidak paham maksudnya. Jika demikian, anda tidak perlu membaca semua spesifikasi, cukup tujuh hal saja, yaitu lebar layar, cara inputan, prosesor, kapasitas memori, koneksi, sistem operasi dan kamera
Lebar layar. Biasanya layar tablet berukuran 7", 8.9" dan 10", meskipun ada juga yang berukuran 8", 10.1". Tablet 10” dipopulerkan oleh Apple, sedangkan tablet 7” dipopulerkan oleh Samsung. Dell Streak memiliki layar 5” sehingga masuk kategori smartphone, karena sampai saat ini industri gadget mendefinisikan layar tablet minimal 7”.
Cara input. Sebagian besar tablet dilengkapi multi touch capasitif, namun ada juga yang masih menggunakan multi touch resitif. Jangan sampai terkecoh, beberapa tablet harga hemat menggunakan touch screen resitif, yang tidak mendukung colekan dan zooming, sehingga cara input tidak begitu nyaman.. Ada juga tablet yang dilengkapi dengan keyboard, namun tidak banyak beredar di Indonesia.
Prosesor. Seperti halnya komputer, prosesor merupakan otak tablet. Jenis prosesor tablet yang banyak beredar di pasar adalah Cortex, NVidia Tegra, ARM dan Aplle A. Kecepatan prosesor pada umumnya berkisar 800 MHz sampai 1 GHz. Cukup rumit untuk memahami mana jenis prosesor yang terbaik. Anggap aja sama saja, toh bedanya tidak terasa, kecuali untuk kebutuhan yang sangat khusus oleh para profesional. Jadi pilih versi terbaru, merk apa pun.
Kapasitas memori. Kapasitas memori sangat berpengaruh kepada harga. Jadi pastikan berapa yang anda butuhkan. Pada umumnya tersedia 16, 32 atau 64 GB. Jika cukup dengan 16 G, kenapa harus beli 32 atau bahkan 64 GB. Kenyataannya kebutuhan pengguna pada umumnya bias dicukupi dengan 16 GB.
Koneksi. Kelengkapan koneksi juga berpengaruh besar pada harga. Jadi pastikan koneksi mana yang anda perlukan. Pada umumnya tablet menyediakan koneksi Wi-fi saja atau Wi-fi plus 3G/HSxPA. Jika hanya punya koneksi Wi-fi berarti tablet anda hanya bisa konek ke internet jika anda ketemu hotspot atau jaringan wireless. Tidak perlu kuatir, jika anda punya smartphone yang punya fasilitas akses point, anda dapat manfaatkan smartphone tersebut untuk menghubungkan tablet ke internet setiap saat, jadi tidak masalah. Namun jika tablet juga dilengkapi 3G/HSxPA berarti tablet anda terhubung ke internet setiap saat dengan Simcard GSM.
Sistem operasi (SO). SO merupakan kunci utama kemampuan tablet, mengingat saat ini aplikasi yang tersedia relatif masih bergantung pada SO. Belum banyak aplikasi yang bisa jalan otomatis di semua SO. SO paling banyak beredar di pasar adalah Android dari Google, IOS dari Apple, Blackberry dari RIM dan Windows Phone dari Microsoft. IOS memiliki aplikasi terbanyak, namun pada umumnya harga lebih mahal. Aplikasi Android belum sebanyak IOS namun harganya lebih murah dan banyak yang gratis. Secara global pemakai Android telah mencapai 200 juta dengan pangsa pasar 52 persen, sedangkan iOS menduduki peringkat kedua dengan 17 persen, menyusul Blackberry dan Windows Phone. Android yang umum digunakan adalah versi 2.2 atau Froyo, 2.3 atau Gingerbread, dan versi terbaru adalah versi 3.0 atau sering disebut Honeycomb. Sedangkan versi Ice nampaknya baru ramai di media namun belum masuk ke pasar Indonesia.
Kamera. Beberapa tablet tidak dilengkapi kamera, sebagian yang lain punya kamera, bahkan beberapa mempunyai dua kamera yaitu depan dan belakang. Spesifikasi kamera sisi depan biasanya 1-2 MP, sedangkan kamera utama atau belakang biasanya 3-5 MP.
Keempat, cari info promo atau bundling operator. Hampir setiap bulan muncul tablet versi baru yang biasanya menawarkan harga spesial. Anda bisa dapat potongan sampai 500 ribu rupiah, bahkan sampai satu juta rupiah. Lumayan khan? Karena kesempatan promo sangat terbatas, tentu anda harus rajin mencari. Anda bisa baca koran, tabloid, majalah, billboard dan sebagainya. Paling gampang dan cepet tanya saja sama om Google. Boleh juga anda tunggu pameran, karena biasanya selalu menawarkan harga khusus. Pada umumnya operator hanya menawarkan gratis internet satu sampai tiga bulan atau potongan harga langganan internet selama tiga bulan. Namun ada juga operator yang berani subsidi sampai satu juta rupiah, biasanya di pameran atau even khusus.
Kelima, pilihlah toko langganan anda. Toko modern umumnya menjual tablet dengan harga resmi, sedangkan di grosiran seperti Mangga Dua dan Roxy umumnya bisa kasih harga miring 5 sampai 20 persen, tapi anda harus siap menawar.
Setelah tip tersebut sudah anda pahami, silahkan tentukan tabletnya dan bisa anda bawa pulang. Selamat menikmati tablet baru anda. (http://www.myusuf298.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H