Mohon tunggu...
Fikri Yusril
Fikri Yusril Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengamatan Anak

25 November 2016   00:20 Diperbarui: 25 November 2016   00:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

                               

4.Kehiduan perasaan anak.rasa takut

Pada umumnya anak itu lebih emosional dari pada orang dewasa.pada usia sekolah dasar ini  anak cepat merasa puas.sifatnya optimis dan kurang dirisaukan oleh rasa-rasa penyesalan.kepedihan,kesengsaraan dan kegembiraan orang lain kurang difahami atau dihayati ole anak.namun kalau ia ikut merasakannya,maka perasaan tersebut tidak ditampakkannya. Ia merasa segan  takut dan malu memaparkan perasaannya

                                Rasa takut dan cemas ini bukanlah gejala abnormal pada diri anak.sebab anak secara instinktif memang merasa takut pada hal-hal yang belum dikenalinya. Rasa takut dan cemas di sebabkan oleh hal-hal berikut :

Kurangnya pengetahuan dan pengertian anak.

Kurang adanya kepercayaan diri

Kesadaran diri anak, bahwa dia masih lemah dan bodoh

Fantasi anak yang sering memutar-balikan dan membesar-besarkan realitas

Kehidupan volutif (konatif,kemauan)

                fungsi kemauan pada masa ini belum berkembang dengan penuh.anak belum mempunyai kekuasaan atas diri sendiri.artinya: anak belum bisa mengatur diri sendiri;belum ada regulasi diri.dia lebih suka tunduk pada kewibawaan yang tegas dari orang tua dan pendidik.bahkan anak menuntut kewibawaab n dab sikap yang kokoh.sekolah menyajikan kewibawaan,disiplin,tata tertib dan aturan-aturan normatif lainnya.semua ini membangunkan kemauan belajar;juga menstimulir ketentuan usaha dan aktifitas anak.

baru pada usia 10-11 tahun,biasanya timbul kesukaan pada satu atau dua macam pelajaran.contoh.matematika dan ilmu hayat.dan belajar tu merupakan aktifitas yang menyenagkan bagi anak-anak yang sehat jasmani dan rohaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun