Mohon tunggu...
Mochamad Yusran
Mochamad Yusran Mohon Tunggu... profesional -

Ketika seorng filsuf menunjuk ke bintang, yang dilihat org bodoh hanyalah telunjuk sang filsuf...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aa Gym dan Pesan Persatuan..

2 Desember 2016   14:16 Diperbarui: 2 Desember 2016   15:29 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

USTAD atau Guru yang sempat populer di telivisi sebagaimana ustad kebanyakan namun berbeda yang masih membuat saya sampai saat ini bangga sebagai Umat Islam yg punya banyak Ustad adalah KH. Abdullah Gymnastiar (AA Gym). Dari tausyiahnya (nasehat) dihadapan peserta Aksi Damai Bela Islam 212 mengatakan lebih kurang bahwa Umat Islam akan rugi jika merespon skandal kurang baik ini (dugaan penistaan agama) dengan komentar dan cara yg kurang baik atau tidak bijaksana. 

Menurutnya kalau ada yg harus lebih baik dari kejadian kurang baik ini adalah justru Umat Islam itu sendiri harus lebih baik kedepannya. Kiyai yang punya ribuan santri ini mengingatkan kita agar tak boleh ujub (sombong) dengan besarnya jumlah yang hadir saat aksi, Ikhtiar adalah ibadah sementara Allah yg menentukan. Dan perbedaan itu adalah Sunahtullah (Kehendak dan Ketetapan Allah). Perbedaanlah yang membuat kita dilahirkan dibumi, sebagai contoh kecil menurut beliau Allah menciptakan Adam dan Hawa bukan Adam dan Asep.

Sebagai Umat Islam kita tentu harus menyadari kemajemukan kita sebagai bangsa adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Sebagaimana Ia berfirman "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui" (QS Ar-Rum: 22). 

Dan tujuan kemajemukan itu di ciptakan-Nya adalah untuk kita saling mengenal "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal" (QS Al-Hujarat:13). Jadi perbedaan itu bukan untuk dipertentangkan dan mempertentangkannya sama halnya mempertanyakan kekuasan-Nya.

Menurut saya tausyiah Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung diatas adalah suatu pesan persatuan karena sangat menyejukan dan ramah sekaligus menunjukan kedalaman Ilmu dan Patriotisme Sang Kiyai sebagai Ulama Islam. AA Gym yang memiliki ribuan santri itu juga tercatat adalah Ustad yang enggan menghabiskan energi mengomentari khilafiyah (perbedaan hukum agama) dalam Islam dan berpesan selalu mengedepankan Ukhuwah (Persatuan) Umat Islam ditengah keberagaman aliran berpikir, mazhab dan kebhenikaan bangsa Indonesia. 

Seakan-akan beliau mengetahui betul kebutuhan Umat Islam Indonesia hari ini yang rapuh karena terpecah konsentrasinya mengurusi hal-hal yang memecah mereka dan remeh temeh. Lebih lanjut Sang Kiyai berpesan Umat dan Bangsa akan lebih kuat seperti bangunan yang kokoh, jika mereka bersatu dan untuk bersatu harus berangkat dari persamaan bukan perbedaan. Dan resep ini yang beliau sampaikan dalam kesempatan aksi damai tersebut untuk meraih persatuan Umat dan Bangsa dimaksud.

Tentu pesan persatuan beliau ini sejalan dengan pesan dan tujuan Al-Quran agar kita menjaga pesatuan dalam barisan yang terorganisir dan rapi "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh"(As-Shaf:4). Bukan malah tercerai berai dan melemahkan karena perbedaan dan atau merasa paling utama satu dengan yang lain.

Kembali sesuai dengan Jargon Sang Kiyai selama ini adalah Jagahlah Hati, Sebagai suatu kesimpulan, Semoga dengan kejadian ini kita sebagai Umat dan Bangsa lebih banyak belajar untuk menjadi pribadi yg berkualitas dan hukum dapat ditegakan secara profesional dan adil untuk semua pihak khususnya pada kasus dugaan penistaan agama yang menjadi poin tuntutan aksi massa. Dan lebih dari itu semua Umat Islam menyadari pentingnya Ukhuwah dan menghormati Ulama. Tentu Ulama pun kita harapkan bisa memberikan solusi cerdas, menyejukan dan menyatukan Umat dan Bangsa itu sendiri.

(Jakarta, 2 Desember 2016)

@MYusranRso
Wakil Ketua DPD KNPI Kota Tarakan/Aktivis KAHMI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun