“Ya Musa, Ibadah yang semata-mata untuk-Ku adalah berhikmat kepada Manusia”. Jawab Allah tegas.
Tampak tegas akhlak agama samawi dan hal itu terpatri secara paripurna dalam Islam, Muhamad SAW sebagai pembawa risalah suci ini memposisikan tolong menolong dalam menjaga silahturahmi dan sikap adil adalah pilar akhlak yang tiada tandingannya sejalan dengan itu Rasulullah menegaskan “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat”.
Akhirnya...
Jika tidak dapat memberikan manfaat materi minimal menjadi orang yang rajin menebar pesona cinta, ramah dan atau tidak membahayakan dan tidak mengabaikan orang lain. Semoga dengan begitu kelak kita dibangkitkan bersama junjungan kita Muhamad SAW dan mendapatkan rahmat terbesarnya berupa syafaat lantaran ketulusan kita mengikutinya dalam beribadah. Yakinlah semua ibadah yang kita lakukan terutama mengikuti semua taladannya akan menjadi sulit jika tidak disertai dengan mencintainya karena kecenderungan para pemuja itu, secara alami selain tunduk dan membenarkan juga akan diikuti dengan meniru tiap jengkal prilaku sang kekasihnya. Kelak jika ditanya Rasulullah bukti cinta kita maka tangan dan kaki kita akan langsung bersaksi bahwa keduanya telah meniru taladan suci Nabi dan begitu juga saya dengan tulisan sederhana ini semoga bisah bersaksi atas kecintaan kepadanya dan sekaligus sebagai hadia buat Rasulullah dihari kemenangan lebaran nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H