Mohon tunggu...
yuni hastuti
yuni hastuti Mohon Tunggu... Guru - Science, religion, together

saya seorang guru biologi, suka menulis dan membaca, juga menyukai fotografi dan traveling. menyerap budaya dan seni serta emosi masyarakat indonesia yang berbeda adat adalah hal fantastik dalam perjalanan hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pintu Kota Ambon Gerbang Keindahan Ambon Manise

22 April 2011   16:33 Diperbarui: 8 Desember 2017   16:45 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terletak di Desa Latuhalat, Ambon. Sekitar 30 menit dari pusat kota Ambon. Jika ingin ke Pantai Pintu Kota akan menyenangkan menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga kepuasan menikmati semua yang anda di Pintu Kota akan anda dapatkan semuanya.

 Anda akan takjub menikmati sepoi anginnya yang yang segar dari tebing sebelum anda menuruni tangga yang di beton menuju area pantai. Jarak tebing ke pantai sekitar 10 menit berjalan kaki, sambil menikmati bentangan karang dan mangrove serta pohon kelapa yang menghiasi tepi-tepi pantai. Pintu Kota adalah pintu masuk ke kawasan kota. Keunikan pantai ini adalah adanya  sebuah lubang berbentuk persegi empat yang ada di kaki sebuah perbukitan. Dari lubang persegi empat itulah — jika udara sedang cerah kita bisa menyesap suasana kota Ambon di malam hari yang terang benderang oleh lampu. Dari lubang persegi empat itu pula kita dapat memuaskan mata dengan kesibukan  hilir mudik kapal yang memasuki kota Ambon. Untuk lebih memanjakan tubuh ini kita bisa menaiki lubang persegi empat itu melalui tangga beton yang di bangun pemerintah setempat. Dan ketika anda sudah bersantai di punggung bukit lubang persegi empat itu. Sungguh eloknya laut, tenangnya, damainya dan tingkah pola burung laut serta sapaan khas nelayan ambon yang sibuk dengan perahu, perahu mesin dan kapal yang genit dikejauhan juga semilir angin yang memanjakan anda lebih dari cukup untuk sebuah sore yang sepenuhnya milik anda. Terlebih jika anda bisa bertahan hingga malam hari. Pintu kota sebenarnya di tangan anda dengan kerlingan nakal lampu-lampu kota dan kapal-kapal yang sibuk. Jadi tunggu apa lagi, persiapkan kamera, makanan ringan, satu botol air mineral dan let's go! Namun, jika anda tidak ingin repot, silahkan nikamati makanan yang ada di kawasan pantai seperti jagung rebus/bakar, gorengan khas maluku, dan makanan tradisional lainnya maupun makanan kemasan serta soft drink maupun minuman soda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun