Adegan laga yang muncul di awal (saat penggerebekan mata-mata Israel di Kairo) dan akhir (Mustafa menerobos kantor Mossad dan melarikan Salwa beserta anaknya) terkonsep dengan bagus. Walau tidak maksimal, kerapian kerja agen Yahudi bisa dibahasakan dengan baik.
Hanya saja saya dibuat heran dan takjub karena begitu mudahnya Mustafa membobol ruang kerja Daniel di Mossad. Belum lagi ketika teman-teman Mustafa membuat onar begitu saja di tengah perkotaan dengan senjata api dan bazoka. Special effect pesawat tempur di perkampungan Palestina kurang halus. Sudahlah, namanya juga film bukan Hollywood.
NB: Judul versi Inggris film ini: The Wall atau Escaping Tel Aviv
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H