Mohon tunggu...
Muhamad Yudi adi w
Muhamad Yudi adi w Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - mahasiswa FPB UKSW SALATIGA

berbagi ilmu itu indah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dari yang Terbuang Menjadi Berguna

17 Maret 2019   20:28 Diperbarui: 17 Maret 2019   20:59 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum di campurkan semua gedebog pisang di cacah dahulu  supaya mirobia biar bisa cepat memproses fermentasinya.Setelah itu campurkan semua bahan -- bahan tersebut dan di aduk sampai rata,setelah itu siram kan tetes tebu yang sudah dicampur dengan mikrobia dan air sampai rata dan jangan juga cek suhu kompos yang sudah di campur tadi setelah itu tutup lah kompos tersebut dengan terpal atau plastic.

tujuan pengecekan suhu dan penutupan kompos yaitu biar mengetahui suhu saat pertama kompos dibuat dan tujuan penutupan biar fermentasian kompos biar cepat.dan jangan lupa kompos di bolak balik seminggu sekali biar suhu kompos terjaga.

kompos yang sudah siap panen atau siap pakai biasanya berumur 30 -- 35 hari atau suhu kompos sudah di bawah 40 derajat Celsius semakin sedikit suhu komposnya semakin bagus jika digunakan untuk tanaman maupun untuk kesuburan dan kesehatan tanah.

Dalam pengaplikasiannya sendiri sangat bagus untuk budidaya tanaman pangan maupun hortikultura, selain itu pupuk kompos ini memiliki banyak mikrobia yang baik untuk tanah dimana dapat memperkaya unsur hara yang di dalam tanah dan dapat mempercepat dalam proses mineralisasi bahan organik dalam tanah. 

Berbeda dengan halnya dengan pupuk anorganik jika pemakaiannya berlebihan bisa jadi pupuk anorganik ini dapat merusak tanah. Beda halnya dengan kompos ini dapat memperbaiki struktur tanah, permeabilitas tanah, tidak mencemari lingkunagn dan juga untuk hasil tanaman yang memakai pupuk ini lebih baik kualitasnya dan juga aman bagi kesehatan konsumen maupun aman bagi tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun