Mohon tunggu...
Myu Umul
Myu Umul Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang manusia biasa yang sedang berusaha menggapai Ridha Allah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memberi atau Diberi?

21 Februari 2014   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:36 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita seringkali mengecilkan nasihat dari seseorang. Kita menganggapnya remeh. Terlebih ketika nasihat itu datang dari seorang yang lebih kecil dari kita. Contohnya-->  "Ah anak kecil tau apa.."

Eits.. jangan lupa,, Al insanu makhallul khoto wannisyaan... Manusia itu tempatnya salah dan lupa.

Kita bisa belajar dari buku, dari internet, dan dari segala macam sumber yang bisa kita akses dengan mudah di era global seperti sekarang, tapi jangan lupa,, kita tetap membutuhkan yang namanya interaksi sama orang lain. Karena dengan interaksi akan ada yang mengingatkan ketika kita melenceng. Kalau cuma ngobrol sama buku, nanti kita jadi nyimpulin sendiri, padahal bisa jadi kesimpulan yang kita ambil itu kurang tepat.

--

Umur itu menjadi rahasia Allah. Tak ada satupun orang yang tau kapan ajalnya akan tiba. Dan harus selalu kita ingat bahwa kematian itu adalah yang paling dekat dengan kita. Ketika tiba masanya, tak ada yang bisa memajukan, tak ada yang bisa mengundurkan.

InsyaAllah orang yang baik akan dimatikan dengan cara yang baik. Dengan cara yang mudah, dan dengan cara yang memberikan pelajaran bagi orang yang masih hidup.

Berbuat baik itu bukan hanya MEMBERI. Saling mengingatkan juga sebuah kebaikan.

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (Asy Syu’araa:214)

Dan dalam Hadits yang sangat terkenal “Ballighu ‘annii walau ayah..” Sampaikanlah padaku walau hanya 1 ayat.

Sampaikanlah..

Ketika ada tetangga kita yang kelaparan sementara yang kita punya hanyalah nasi tanpa lauk apakah kita lantas tak memberikannya? Berikanlah.. tak perlu menunggu kita punya nasi dengan lauk 4 sehat lima sempurna. Ketika kita memberikan dengan sesuatu yang terbaik itu memang lebih baik, tapi apakah kita biarkan tetangga yang kelaparan itu menunggu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun