Mohon tunggu...
Uncle Tom's
Uncle Tom's Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Recent Activity :\r\nItlhabi Energi, Renewable Energy. \r\nThe Habibie Center, Institute of Green Technology.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Paradigma Sampah (Sampah Chapter I.1)

27 Januari 2011   09:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

PARADIGMA SAMPAH "Sebenarnya ada gak sih sampah..??" Bila kita lihat di keranjang sampah di rumah, kantor, jalanan, maka secara fisik sampah pasti ada dong... (koq uncle Tom's bisa bikin pertanyaan sampah ada apa nggak).  Satu pertanyaan menggelitik.. "Apa yang kita buang..??"  Kebanyakan dari kita selalu menjawab :  "sesuatu yang tidak berguna.." Kesimpulan Uncle tom's :: Sebagian besar dari kita menganggap sampah adalah sesuatu yang sudah tidak berguna. Mungkin lebih tepatnya adalah sisa dari sebuah benda yang manfaatnya sudah kita ambil secara maksimal. Namun benarkah manfaatnya sudah kita ambil secara maksimal??? [caption id="attachment_106303" align="alignleft" width="300" caption="Paradigma Sampah"][/caption] Contoh 1. Paradigma SampahSetelah kita minum air dalam kemasan, bagi kita manfaatnya hanya sebatas air yang telah kita minum. Namun bila kita lebih bijak memaknainya maka kemasan tersebut masih memiliki nilai . Contah 2. Sisa makan siang yang tidak dihabiskan, lalu masuk tempat sampah masihkah ada nilainya..?? Jawabannya MASIH..!!!, disebuah perumahan di sumedang memanfaatkan sisa makanan untuk di jadikan energi. [caption id="attachment_106304" align="alignleft" width="300" caption="Sampah Elektronik"][/caption] Contoh 3. Masih ada yang memiliki Komputer dengan prosesor pentium I ...??? bila sudah tidak ada kemanakah komputer anda sekarang..??  hufftt.. elektronik Produser Prosesor terbesar dunia INTEL mengeluarkan paling sedikit 3 (tiga) prosesor baru setiap tahun, Produsen telp. Genggam mengeluarkan sedikitnya 2 produk anyar setiap tahun, berapa miliar sampah elektronik yang ada di bumi ini..? Membeli alat elektronik baru berarti kita telah akan membeli sampah, komponen elektronik mengandung banyak bahan berbahaya beracun dan butuh pengangan sampah yang ekstra utk elektronik. Berbeda dengan contoh 1 dan 2 yang secara fisik sampah akan dikurangi sesuai dengan manfaat yang kita ambil namun tidaklah dengan perangkat elektronika. Sebesar apapun manfaat elektronika kita gunakan tidak mengurangi fisik sampah produk tersebut. Di Guiyu, Cina di juluki "kota sampah" karena ssebagian elektronika benua Amerika dan Eropa di buang disana, mereka memanfaatkan dengan mengurai material-materia yang bisa digunakan spt: timah, emas, tembaga, dll, dan mereka membayar semuanya dengan kesehatan mereka. Di Indonesia, hampir setiap tahun Pemerintah Daerah memiliki masalah dengan Sampah, saat ini sistem penangan sampah indonesia jauh dari harapan, dengan paradigma yang kurang tepat pemerintah menangani sampah. Mungkin seperti Saya, Anda, dan kita semua kita masih memandang sampah hanya sekedar sampah, pakai dan buang...!!! Sudah saatnya Saya, Anda dan kita semua merubah paradigma lama kita terhadap sampah, kita merubah prilaku kita terhadap sebuah "Produk", kita harus lebih arif dalam memahami dan mengaplikasikan sampah. Jadi Sampah bukanlah susuatu yang sia-sia, jadikan sampah yang bisa dijadikan sesuatu yang bermanfaat (kembali) "SAMPAH adalah Manfat dari yang sudah dimanfaatkan" Setujukah Anda....??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun