Mohon tunggu...
Mita Karunia
Mita Karunia Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis untuk menyapa semesta

email : mitakarunia40@gmail.com | https://twitter.com/mitakarunia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Toxic Relationship dengan Teman, seperti Apa?

21 November 2019   14:23 Diperbarui: 18 November 2020   19:28 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com

Memiliki sahabat atau teman sejati merupakan salah satu hal yang berharga dalam hidup kita. Meskipun hubungan pertemanan itu tidak sesempurna seperti apa yang kita mau, dengannya hidup kita terasa lengkap. 

Tahukah Anda, hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship biasanya terjadi sama pacar, ternyata tidak jarang juga terjadi pada hubungan pertemanan. 

Memiliki hubungan pertemanan yang tidak sehat tentunya tidak baik dan memberikan pengaruh buruk untuk diri kita. Tapi seperti apa sih teman yang toxic itu?

Kamu tidak nyaman curhat dengannya
Dalam hubungan pertemanan yang sehat, biasanya kita dapat curhat atau berkeluh kesah dengan apa yang kita rasakan. 

Tetapi ketika kamu merasa tidak nyaman curhat dengannya bisa jadi ini adalah tanda toxic relationship dengan teman. Nyatanya setiap kali kamu ingin curhat, masalahmu malah dianggap sepele. Mending jaga jarak deh sama teman yang seperti ini.

Teman toxic itu mengaturmu
Ciri-ciri teman toxic salah satunya adalah selalu ingin mengaturmu. Termasuk dengan siapa kamu berteman. Bahkan dia tidak suka kalau kamu memiliki teman selain dirinya. 

Ia akan mengganggumu jika kamu akan nongkrong dengan teman selain dirinya, termasuk pacar. Yang dia inginkan adalah mengaturmu dan kamu harus selalu ada hanya untuk dirinya seorang.

Tidak Menghargai privasi
Memiliki hubungan pertemanan yang sehat tentu paham dengan batasan-batasan dalam pertemanan kalian. Tidak seperti teman yang toxic, tanpa permisi tiba-tiba datang atau mencampuri persoalan pribadimu. 

Misalnya, saat kamu butuh me time dia malah mengajakmu hangout atau lainnya. Tentu tidak mengerti batasan dong kalau seperti ini. Yakin masih bisa bertahan dalam toxic relationship seperti ini?

Jarang Mendengarkan
Teman yang toxic selalu ingin didengarkan. Hubungan pertemanan kalian bahkan cenderung tentangnya. Kamu selalu dituntut untuk mendengarkan curhatan dan keluh kesahnya. 

Sementara terhadapmu ia akan jarang mendengarkan. Ia tidak peduli dengan permasalahan yang kamu hadapi. Yang terjadi adalah mengalihkan pembicaraan kembali ke dirinya lagi. Sangat menyebalkan bukan?

Cenderung Memanfaatkanmu
Selalu meminta bantuan dan perhatian, tapi sebaliknya tidak pernah memberikanmu apa-apa  adalah ciri teman toxic. Saat kamu membutuhkan dia sering kali menghindar atau tidak ada. 

Sebaliknya jika ia berada dalam masalah selalu membutuhkanmu dan meminta bantuanmu untuk menyelesaikannya. Jika kamu bertahan lebih lama tentu akan menguras energi dan waktumu. Jadi, untuk apa lagi berada dalam toxic relationship bersama teman?

Setelah mengetahui seperti apa teman yang toxic ini alangkah baiknya jika kita menghindarinya. Toh,  kini kita tidak lagi dapat melihat sebuah pertemanan pada kuantitas melainkan pada kualitas. 

Semakin seseorang berumur yang terjadi justru temannya itu-itu saja. Sebab teman-teman yang lain mulai fokus pada mimpi dan tujuan masing-masing dalam hidupnya. 

Seperti menikah, berkarir, atau merantau. Dari sinilah kita mulai melihat siapa teman-teman yang satu frekuensi dengan kita dan benar-benar menjadikan pertemanan adalah sesuatu yang istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun