Kembali di Gelar, Mocosik 2018: Keseruan Merayakan Buku dan Musik

Tidak kalah meriahnya seperti hari pertama, hari kedua juga disambut dengan sangat antusias oleh penonton. Lagi-lagi saya hanya menyaksikan saat konser malam hari. Pada siang hari pukul 13.00-14.35 di isi oleh Neonomora dan Frau. Talkshow buku oleh Yovie Widianto dan Garin Nugroho. Malam hari saat konser diisi oleh Ten 2 Five yang membawakan lagu andalannya You, tidak lupa juga mereka membawakan lagu nusantara yaitu Lir-Ilir. Lagu nusantara yang hampir punah dan nyaris jarang di dengar. 

Saya senang melalui festival mocosik 2018 lagu itu kembali didengarkan untuk generasi-generasi mendatang. Karena, jika bukan kita siapalagi yang akan melestarikan lagu nusantara kita sendiri. Setelah Ten 2 Five ada Tompi yang menghanyutkan penonton dalam alunan nada dan lagunya. Lagu-lagu yang dibawakan adalah Menghujam Jantungku, Selalu Denganmu, Sedari Dulu dan beberapa lagunya yang hits pada saat itu. 

Berhenti sejenak dari Tompi, penonton tidak lama kemudian kembali disuguhkan oleh penampilan Tulus. Lagu-lagunya berhasil membuat penonton terhibur dan baper, (bawaperasaan). Langit Abu-Abu, Sewindu, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Monokrom dan penutup adalah Manusia-Manusia Kuat.

Penampilan Tompi/dokumentasi pribadi penulis

Penampilan Tulus/dokumentasi pribadi penulis

Hari Ketiga

Masih berlanjut, Mocosik 2018 menambah keseruan merayakan buku dan Musik. Tidak ada konser di siang hari. Talkshow buku pertama bersama Afrizal Malna, Edi Ah Iyubenu, MuhidinM. Dahlan, Mahfud Ikhwan dan Aan Mansyur, Kamila Andini pada talkshow kedua. Sementara diskusi buku Adu Janji bersama Ong Hari Wahyu dan Bul danul Khuri. 

Konser musik di isi oleh Sirkus Barock, Glen Fredly dan Slank. Lagu-lagu yang dibawakan sangat menghibur, seperti Di Hatimu Aku Berlindung, Hio, dari Sirkus Barock. Mereka nyentrik banget, ternyata band ini terbentuk sudah lama, salah satualbumnya diluncurkan pada tahun 1975. Makanya saya cukup asing sama band ini. Hehehe. Alhamdulillah melalui Mocosik, wawasan saya bertambah untuk mengenal band Sirkus Barock yang sudah ada sebelum saya lahir. 

Penampilan Sirkus Barock/dokumentasi pribadi penulis

Hikayat Cinta, Terserah oleh Glen, Fredly yang juga dinanti-nantikan oleh penonton, dan penutupnya oleh band Slank. Para slanker dan penonton lainnya sangat antusias menyambut penampilan tersebut. Slank juga membawakan lagu Garuda Pancasila yang jika kita mendengarnya adalah pada saat sekolah upacara bendera dan pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Semoga tetap terkenang hingga generasi mendatang sebagai cara kita mencintai negeri sendiri dengan cara yang sederhana, dengan bermusik misalnya.

Penampilan Glen/dokumentasi pribadi penulis

Penampilan Slank/dokumentasi pribadi penulis

Saya berharap acara ini akan ada lagi, karena menurut saya melalui acara ini kita dapat menikmati buku dan musik sekaligus. Bukankah salah satu jendela dunia itu dengan membaca? Dengan membaca juga para penulis mendapatkan nutrisi mereka kembali untuk menulis. Untuk terus bertukar pikiran dengan penulis lain dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta wawasan untuk semua manusia dimanapun. Oh ya, #SelamatHariBukuSedunia yang jatuh tepat kemarin pada tanggal 23 April. Mari yuk baca buku....